bc

Beautiful Love

book_age16+
32
FOLLOW
1K
READ
fated
friends to lovers
dare to love and hate
popstar
K-pop
drama
sweet
Girl Power Counterattack
Writing Challenge
EXO
like
intro-logo
Blurb

Shin Ji Ra,cewek yang baru saja berumur 16tahun yang tiba-tiba direkrut menjadi trainee "special" di SMEntertainment. Pertemuan dengan banyak orang-orang di agensi ternyata merubah hidupnya yang selama ini malah tidak tahu apa-apa tentang dunia entertainment apalagi idol

chap-preview
Free preview
File 1
Beautiful Love Author: Zakiyyah Uyun @uyun9092 (twitter), @uyun0211 (IG) Judul: Beautiful Love part 1 Length: Series Genre: Romance, Friendship, Hurt, Life Rating: PG 15 Cast: -Shin Ji Ra (OC/YOU) -Wu Yi Fan/Kris -EXO member -Find ur self Annyeonghaseyo/halo…ini  ffku yang baru.. sebenarnya ini uda lama ada tapi baru sempat dibuat..mianhae kalo banyak virus typo dll selamat membaca…cekidot NO SILENT READERS, NO BASH, COMMENT PLEASE! Pukul 04:15 KST Matahari belum menunjukkan dirinya tetapi ada seorang gadis yang sudah mulai bersiap memulai kegiatannya. Selesai mandi dan berpakaian, yeoja itu beranjak dari kamarnya menuju dapur. ‘’Johaeun achimiyeyo (selamat pagi), ahjumoni!’’, sapa yeoja itu ke seorang wanita yang sedang sibuk di dapur. ‘’Aigu… johaeun achim, Ji Ra ya~ Bagaimana tidurmu?’’ ‘’Sangat lelap, mungkin sampai liurku menetes di kasur! Hehehe’’, jawab Ji Ra sambil terkekeh. ‘’Mianhae, Ji Ra! Setelah selesai panen ini, kita baru sedikit beristirahat’’ ‘’Aniyo..gwaenchanayo.. Aku senang bisa membantu kalian karena hanya kalian yang kupunya’’, jawab Ji Ra sambil memeluk ahjuma. Terlihat ahjussi keluar dari kamar menuju dapur. ‘’Ohya, beberapa hari lagi hari ulang tahunmu kan? Apa yang kau inginkan?’’, Tanya ahjussi. ‘’Ah, Geura? Apa ya?’’, kata Ji Ra sambil berpikir. ‘’Sora bilang pada bibi kalo kalian mau jalan-jalan ya ke Lotte world?’’ ‘’Ne, dia bilang ingin sekali merayakan ultahku bebarengan dengan alumni zaman SMPku’’ ‘’Pasti menyenangkan ya. Ahjuma harap kamu cepat dewasa dan bisa segera mendapat hidup lebih baik dari ini’’, kata ahjuma dengan mata berkaca-kaca. ‘’Ahjumoni..uljimayo! Kan kalo Ji Ra makin dewasa bisa membantu kalian lebih banyak’’, kata Ji Ra tersenyum lembut. ‘’Gomawo. Ini sarapanmu, Ji Ra. m**i mogo!’’, kata ahjuma menyodorkan segelas s**u hangat dan roti bakar selai coklat. Ji Ra mengambil setangkup roti dan mengunyahnya dengan senang. ‘’Hmm…! Massita!’’ Selesai sarapan, Ji Ra langsung bergegas memasang sepatunya. Hari ini dia siap membantu ahjussinya seperti biasanya. Baru beberapa langkah Ji Ra berjalan, ahjuma memanggilnya. ‘’Ji Ra ya~ bekalmu ketinggalan!’’ ‘’Gomawoyo~ Hampir saja aku kelaparan’’, kata Ji Ra sambil merong merutuki kelalaiannya. ‘’Aigu, masih muda sudah pikun. Bagaimana bisa kamu mendapatkan lelaki tampan kalo begini?’’ ‘’Ahjuma..kan aku masih muda?’’ ‘’Emang masih muda tidak jatuh cinta? Sudah, ntar kesiangan! Pergilah’’ ‘’Siap, queen!’’, kata Ji Ra berlagak hormat seperti tentara. ‘’Aish, dasar anak muda!’’, kata ahjuma pura-pura memukul Ji Ra. Ji Ra kabur sebelum kena pukul. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ ‘’Saengil chukhae, Ji Ra ya~’’, teriak Sora dan teman-teman masa SMP Ji Ra. ‘’Yeorobundeul, gomawo!’’, kata Ji Ra malu-malu. Lalu semuanya satu per satu menyerahkan kado mereka ke Ji Ra. Hari ini tepat ultah Ji Ra yang ke 16 tahun. Mereka merayakan di restoran di dalam Lotte world. Sekalian Ji Ra dan teman-teman masa SMPnya reunian. Tak semuanya hadir tetapi cukup meriah. ‘’Ji Ra ya~ namchin (pacar) issoyo?’’, Tanya seorang teman Ji Ra. ‘’Ganteng? Kaya? Pintar?’’, Tanya cewek berkuncir kuda. ‘’Apa dia lebih muda atau lebih tua?’’, Tanya cewek berponi. ‘’Aku mau lihat namchinmu’’, seru yang lainnya seketika heboh bergantian melontarkan berbagai pertanyaan padanya. Ji Ra jadi kebingungan dibuatnya. ‘’Ei…Ji Ra tuh jones, jomblo ngenes!’’, celetuk Sora diiringi tatapan lainnya. ‘’Emang kamu sudah punya pacar?’’, ejek Ji Ra. ‘’Aigu, pacarku itu Baekhyun tau! Sudah imut suaranya merdu lagi! Melting’’, seru Sora dengan wajah sumringah. ‘’Aku sih Chanyeol. Gummy smilenya itu loh… tambah ok pas dia ngerap, cool!’’, celetuk seorang teman Ji Ra. Kemudian yang lainnya ikutan komen sedangkan Ji Ra hanya bengong tidak paham alur pembicaraan mereka. ‘’Kalian ngomongin siapa?’’, Tanya Ji Ra dengan wajah lugu. ‘’Ji Ra ya~ MASA KAMU GAK TAU EXO???’’, seru teman-teman cewek Ji Ra. Akhirnya teman-teman Ji Ra serentak  mengeluarkan majalah, membrowsing artikel online, membuka album di hp mereka masing-masing dan mengeluarkan semua yang mereka perlukan. ‘’Ini loh Ji Ra.. mereka baru debut bulan ini! Noen mollaimnikka?’’, kata Sora menunjukkan foto Idol di majalah. ‘’Selain muda dan tampan, mereka bisa menyanyi, menari dan acting lho!’’ ‘’Padahal baru debut tapi mereka sudah tenar dan album mereka laku terjual..bla..bla..bla..’’, tambah teman Ji Ra. Dan cerita mereka berlanjut, sedangkan Ji Ra hanya bisa bengong. ‘’Oke cukup ya fansgirl dan gomawo atas penjelasannya’’, kata Ji Ra mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Teman-temannya hanya terkekeh dengan sikap Ji Ra. Selesai merayakan ultah Ji Ra, mereka bermain sebentar di wahana Lotte world. Berkeliling lalu pulang. Ji Ra pulang dengan Sora menunggu bus di halte lalu berpisah dengan teman-teman yang lainnya. Selagi menunggu, Ji Ra melihat pemandangan gak biasa dari sebrang halte. Di depan halte ada toko roti yang cukup terkenal di Seoul. Terlihat Sora yang kelihatannya amat penasaran mulai bergerak kesana kemari. Berusaha mencari tau. ‘’Ya! Kira-kira ada apa ya di sebrang sana?’’, Tanya Sora berusaha melihat dari sebrang jalan. ‘’Molla! Artis syuting kali’’, jawab Ji Ra. ‘’Kita kesana yuk!’’, ajak Sora sambil menarik Ji Ra ke sebrang jalan. ‘’Shiro! Bus kita datang 15menit lagi, neng!’’ ‘’Ayolah, Cuma bentaran doing, uh?’’, melas Sora dengan puppy eyesnya. Ji Ra yang tau sifat Sora yang gak bakal berenti kalo gak diturutin akhirnya mengalah. ‘’Ok. Bentar aja trus pulang!’’, kata Ji Ra nyerah. Sora kegirangan loncat-loncat trus menarik Ji Ra menyebrangi jalan ke toko roti. Benar saja yang datang ke toko roti itu memanglah artis. Para remaja putri seketika mengerumuni toko roti itu dari luar. Mereka berteriak histeris sambil mengambil foto dari ponsel mereka. Ji Ra dan Sora kesulitan bergerak karena kerumunan remaja putri yang memenuhi jalanan sekitar toko. Setelah mencoba mendekati toko roti walaupun dari luar, akhirnya mereka bisa melihat siapa yang membuat orang-orang berkumpul serta histeris begini. ‘’Kyaaaa…exo! Lihat Ji Ra ya~’’, seru Sora heboh seperti remaja putri disana. Ji Ra yang melihat kelakuan Sora hanya menggelengkan kepala. ‘’Baekhyuni, odieya~’’, kata Sora celinguk kesana kemari dan mulai berpindah tempat. ‘’Sora, odieya?’’, kata Ji Ra yang hampir kehilangan Sora. Sora yang sibuk dengan pikirannya tidak memperdulikan Ji Ra dan mulai berpindah tempat lagi. ‘’Ya! Kita sudah lama disini! Bentar lagi busnya datang!’’, cegah Ji Ra sambil menggaet tangan Sora yang mulai berpindah lagi. ‘’Chakkaman! Aku belum melihat Baekhyuni! Ah! Itu dia!’’, seru Sora menemukan yang dicarinya dan mulai terpesona. ‘’Sudah kan? Gabsida!’’, kata Ji Ra mulai beranjak dari tempat itu. Tetapi Sora masih belum bergerak dari tempatnya semula. Ji Ra yang mulai kesal dengan Sora mencoba mengeluarkan Sora dari kerumunan. Tapi apadaya, kerumunan remaja itu malah saling dorong karena ingin melihat idola mereka dari dekat. Tidak ketinggalan dengan teriakan histeris mereka. Alhasil Ji Ra yang mau keluar malah terus terdorong maju. Ji Ra mencoba memindahkan kakinya jauh dari situ malah tidak sengaja menyandung entah kaki siapa diantara kerumunan remaja itu. Seketika Ji Ra menutup matanya. Menahan teriakannya dan mencoba menahan sakit yang akan didapatnya. Ji Ra menunggu kapan dia akan jatuh tetapi dia tidak jatuh. Sakitpun tidak. Dia masih menutup matanya dan mulai merasakan kehangatan tangan seseorang dan harum yang menyeruakkan indra penciumannya. ‘’Gwaenchanayo?’’, kata seseorang bersuara berat di telinga Ji Ra. Ji Ra mencoba membuka matanya perlahan dan di hadapannya ada seorang yang cukup tampan dan tinggi. Kulitnya seputih s**u serta alis yang cukup tebal. Hidung yang mancung serta bibir tebal kemerahan. Ji Ra yang masih shock dengan yang terjadi hanya terdiam diiringi teriakan histeris remaja putri di luar toko. Sora yang sadar temannya sudah tidak disampingnya ikutan histeris bahkan melongo dengan kejadian barusan. ‘’Hyung, waeyo?’’, Tanya Baekhyun menghampiri mereka. Sora yang melihat Baekhyun menghampiri temannya, Ji Ra langsung bergerak mendekati juga. ‘’Ini..tadi..’’, kata Kris dipotong Sora yang langsung menggaet Ji Ra. ‘’Ah, chosonghamnida! Temanku ini memang ceroboh!’’, kata Sora sambil membungkuk ke Kris dan Baekhyun berulang kali. ‘’Gwaenchanayo. Lain kali hati-hati’’, kata Baekhyun ramah. ‘’Kamu benar gak apa?’’, Tanya Kris ke Ji Ra. ‘’Ah, Ye…’’, jawab Ji Ra canggung. ‘’Sekali lagi maafkan kami!’’, kata Sora membungkuk lagi sambil memaksa Ji Ra membungkuk juga. Lalu mereka meninggalkan Kris dan Baekhun serta tatapan iri dari remaja putri disana. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ ‘’Ya! Kamu mau membunuhku apa? Aku hampir mati karena tatapan iri fansgirl itu!’’, protes Ji Ra. ‘’Mianhe, abis ada Baekhyuni..’’sesal Sora. ‘’Aish, jinjja! Fansgirl gila! Karena kamu aku mempermalukan diriku’’, kata Ji Ra menatap sinis ke Sora. ‘’Ah, beruntungnya tadi kamu jatuh ditolong Fan Fan!’’ ‘’Fan Fan?’’ ‘’Iya, duizhang exo M! Kris Wu aka Wu Yi Fan! Aku iri!’’, seru Sora kesal. ‘’Oh, trus Baekhyun dikemanain?’’ ‘’Eh, aku gak selingkuh ya! Aku suka semuanya tapi biasku Baekhyun!’’, jelas Sora. Ji Ra yang malas mendengar cerita Sora memilih tutup mulut. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ Ji Ra yang lelah karena jalan-jalan seharian memilih beristrirahat di kamarnya. Tidak lupa dia ‘ngobrol’ dengan mama dan papanya. ‘’Eomma, appa..oneureun nomu johahago pikhonhae (sangat menyukai hari ini tetapi lelah). Ditambah lagi ada kejadian aneh karena kegilaan Sora tentang KPOP! Aish, aku sangat malu mengingatnya!’’, seru Ji Ra sambil memandangi foto keluarganya dan terus bercerita. Setelah lelah ngobrol, Ji Ra mulai merebahkan tubuhnya. Flashback kejadian tadi mulai berputar di otaknya. Bagaimana bisa dia terjatuh di kpop idol? Lalu kpop idol itu malah menolongnya di hadapan fansnya. Membuatnya mati kutu. Untungnya Sora langsung membawanya keluar dari situasi itu sebelum menjadi gawat. Ji Ra mengingat jelas hangat dan besarnya tangan pemuda yang menolongnya itu. Ditambah harum khas yang menyebar ketika mereka berdekatan. Ji Ra melihat pergelangan tangannya yang bersentuhan langsung dengan tangan namja yang menolongnya. Lama berkutat dengan pikirannya, Ji Ra tersadar saat melihat tangannya. Mulutnya langsung menganga saat tau apa yang sudah terjadi. ‘’Gelangku?!’’ @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ ‘’Terima kasih atas kerjasamanya hari ini’’, kata 12 member exo membungkuk kearah para staff. Begitu juga staff. 12 member exo mulai berjalan menuju mobil mereka dan masuk satu per satu. Ada yang diam, ada yang bercerita, ada yang mengecek ponselnya. ‘’Ya! Kalian tau, hari ini ada hal menarik!’’, seru Baekhyun. Seketika seluruh perhatian tertuju ke Baekhyun. Baekhyun yang mulai mendapat perhatian pun bercerita. ‘’Tadi Kris hyung menolong yeoja manis bak pangeran berkuda!’’, kata Baekhyun melebih-lebihkan. Teman-temannya langsung heboh. Kris yang merasa dirinya jadi topic langsung menoleh. ‘’Ya! Jangan bergosip!’’, bantah Kris. ‘’Memang kan? Mana mereka saling menatap selama berapa detik persis drama korea!’’, kata Baekhyun lagi. Member exo bertambah riuh di dalam mobil. ‘’Cie..duizhang jatuh cinta!’’, seru Tao yang langsung dipukul Kris. ‘’Jangan sembarangan, Bacon! Lagipula aku tak mengenalnya’’, sela Kris. ‘’Kalo tak kenal, maka kenalan dong!’’, kata Chanyeol dengan kerlingan nakal diiringi riuh kehebohan member exo yang lainnya . Kris langsung menjitak Chanyeol. Chanyeol mengaduh tapi tetap tertawa riuh. ‘’Sudah, sudah. Kalo didengar manager bisa diomeli’’, kata Sehun diiringi anggukan Xiumin. Akhirnya mereka terdiam dan kembali pada aktifitas masing-masing. Kris mulai membenarkan posisinya lalu melingkarkan tangannya. Kris merasa ada yang aneh dengan bajunya mulai melipat ujung bajunya. Ternyata ada sesuatu yang menyangkut di bajunya. Kris mencoba melepaskannya. Mencoba melihat dengan saksama. Benda itu bersinar terkena cahaya lampu. ‘’Gelang siapa ini?’’, dalam hati Kris bertanya-tanya. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ Dengan langkah lunglai, Ji Ra berangkat ke sekolah setelah membantu ahjussinya. Dia teringat terus dengan gelang dari orang tuanya dan sekarang lenyap entah kemana. Seharian sudah diubek-ubek kamarnya bahkan rumahnya tidak ketemu dimanapun. Seingatnya dia masih memakainya ketika hari dimana dia ke Lotte world. Selagi Ji Ra sibuk dengan pikirannya, ada seorang yang terburu-buru tak melihat kedepan. Alhasil, orang itu jatuh menabrak Ji Ra. Ji Ra yang entah dimana pikirannya pun ikutan tersungkur karena yang menabraknya lebih besar darinya. ‘’Aow..appo..’’, seru Ji Ra memegangi pantatnya. Ji Ra yang sadar apa yang ditabraknya langsung berdiri menolongnya. ‘’Gwaenchanayo, ahjussi?’’, kata Ji Ra sambil mengulurkan tangannya. ‘’Ne, gwaenchana, saya juga minta maaf telah menabrakmu’’, kata ahjussi itu. ‘’Aniyo..saya juga gak lihat-lihat’’,  kata Ji Ra sopan. ‘’Kalo boleh tau ahjussi kenapa terburu-buru?’’ ‘’Begini, saya sedang mencari seseorang hanya saja tidak banyak petunjuk yang dimiliki. Yang saya tau dia berumur 16 tahun, yeoja dan kabarnya bersekolah disini’’ ‘’Apakah itu saudaranya ahjussi?’’ ‘’Bukan, saya hanya ditugasi atasan saya mencari anak itu karena anak itu penting bagi keluarga atasan saya’’ ‘’Apa dia kabur dari rumah atau…’’, tebak Ji Ra. ‘’Anio, menurut kabarnya sih anak itu menghilang sekitar 10 tahun lalu ketika dia dan keluarga liburan di Bangkok’’ ‘’Apa pernah dicari sampai panti asuhan? Apa gak ada data lengkap tentangnya?’’ ‘’Nah, anehnya itu disitu. Masa orang kaya seperti mereka tidak bisa menemukan anak itu dalam waktu singkat’’ Ji Ra mengangguk tanda setuju dengan perkataan ahjussi itu. Ji Ra melihat jam yang melingkar manis di tangannya. ‘’Wah, sudah jam segini! Mianhaeyo, saya harus pergi sekolah sekarang’’, pamit Ji Ra sambil membungkuk diiringi dengan ahjussi itu membungkuk juga. Setelah kepergian Ji Ra, ahjussi itu masih memandangi arah Ji Ra pergi. ‘’Mungkin kalo anak itu masih hidup, bisa saja dia seperti anak tadi’’, pikir ahjussi sambil melanjutkan pencariannya. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ At AGENCY SMent Terlihat ada member exo yang sedang latihan dengan tekun bersama pelatihnya. Gerakan member exo begitu enerjik ditambah lagi cucuran keringat di tubuh mereka menambah nilai plus di mata yeoja yang melihat. Lelah menyempurnakan gerakan, member exo memilih istirahat. Ada yang tiduran, mengecek ponsel, ada yang masih memperagakan gerakan dance. ‘’Ah..baegopa (lapar)..ayo pesan makanan!’’, seru Baekhyun ke teman-temannya. ‘’Aku mau ayam goreng!’’, teriak Tao! ‘’Jajangmyeon aja!’’, saran Lay diiringi anggukan Luhan. Dan mulailah mereka ribut. Bingung memilih antara ayam goreng dan jajangmyeon. ‘’Sudah,mending suit aja deh!’’, kata Kai. ‘’Ok, awas ada yang curang ya!’’kata Chen diiringi anggukan semua. Maka mulailah mereka suit. Setelah suit yang begitu lama dan melelahkan akhirnya mereka memutuskan memesan ayam goreng. ‘’Wah nyaris tadi ya! Kupikir gak bakalan kelar suitnya’’, kata Xiumin. ‘’Semoga cepat datang ayamnya! Lapar! Ayo ayam cepat datang dan berpindah ke perut abang Chanyeol,kkk!’’kata Chanyeol cekikikan sambil mengelus perutnya. ‘’Hyung, aku dengar dari kantor CEO kalo mereka sedang mencari orang lho!’’,kata Sehun. ‘’Ya, Sehun-i,sejak kapan kamu jadi penggosip?’’, kata Luhan diiringi anggukan yang lainnya. ‘’Aniyo, soalnya dari kemarin ada orang yang keluar masuk kantor CEO. Kan aneh kalo tidak ada perlu penting masuk ke kantor CEO apalagi kalian tahu CEO kita gimana’’,jelas Sehun. ‘’Oh! Kalo itu kemarin aku juga lihat! Sepertinya Youngmin ahjussi menyewa orang-orang berbaju hitam.Mungkin… detektif? Aku juga dengar kabar dari trainee disini yang masih kerabat dengan CEO kalo mereka memang mencari orang. Orang itu penting,karena katanya ada hubungan dengan masa depan keluarga dari CEO’’, kata Baekhyun. ‘’Kenapa mereka harus mencari,bukannya dicari? Agency ini kan cukup terkenal, kenapa orang yang dicari gak tahu atau gimana?’’, terka Kai. ‘’Molla. Lagipula gak mungkin orang itu dicari kalo uda tau dari awal. Mirip drakor aja’’,jawab Baekhyun. ‘’Tapi kok aku jadi penasaran ya? Apa yang dicari itu masih muda atau udah tua? Lalu namja apa yeoja?’’, kata Chen terlihat semangat. ‘’Ya! Kalo tau emang kamu mau apa? Kalo dia namja mau dijadikan teman trus yeoja jadi pacar gitu? Loe pikir sayembara!’’, kata Xiumin diiringi tawa member exo. ‘’Hyung,temani aku ke toilet’’seru Tao tiba-tiba ke Kris. ‘’Pergilah sendiri! Bukankah ketika shower aku juga yang menemanimu?’’,tolak Kris. ‘’Ayolah hyung’’,rengek Tao sambil menarik baju Kris. ‘’Sama Suho hyung aja!’’, kata Chanyeol dengan senyum lebarnya menawarkan hyungnya ke Tao. ‘’Shirou! Hyung-ah~’’, kata Tao yang masih merengek ke Kris. Sebenarnya Kris malas, tetapi karena Tao maju tak gentar memaksanya, akhirnya Kris mengalah juga. Dengan malas Kris beranjak dari tempatnya duduk dan sesuatu jatuh dari saku celananya. Lay yang melihat langsung mengambilnya dan memeriksanya dengan muka tanpa dosa. Xiumin yang penasaran melihat benda yang diambil Lay. ‘’Apa itu Lay?’’, kata Xiumin. ‘’Ini jatuh dari saku Kris hyung. Tapi…bukankah ini milik yeoja?’’,kata Lay polos ‘’Geura! Tapi kenapa Kris punya gelang yeoja?’’, kata Luhan. Sekembalinya Kris dan Tao dari toilet, exo member masih memikirkan dari mana asal benda itu berasal. ‘’Waeyo?’’, Tanya Kris tanpa curiga menghampiri teman-temannya. ‘’Hyung! Sejak kapan punya pacar?’’, tanya Kai antusias. ‘’Hyung, kenalkanlah pada kami masa mau diumpetin?’’,goda Chanyeol dan Baekhyun. ‘’Apa-apaan kalian? Obseoyo!’’,bantah Kris. ‘’Ini milikmu kan? Ayolah cerita pada kami!’’,kata Suho mengambil gelang dari tangan Lay. ‘’Aniyo, pokoknya gak ada!’’, kata Kris sambil merebut gelang dari tangan Suho dan memasukkannya ke sakunya. ‘’Atau itu hadiah buat seseorang ya? Apakah dia trainee disini? Atau orang biasa? Marebwa!’’, goda Xiumin. ‘’Jinjja animnida! Aku ketemu gelang ini pun gak sengaja! Aku gak begitu ingat sih, sepertinya saat kita syuting dimana lalu ada yang menjatuhkannya’’,jelas Kris tetapi teman-temannya memandangnya dengan tatapan menggoda. Anehnya, Kris jadi salah tingkah. Kris yang tidak tahan dengan godaan dari teman-temannya mulai memiting mereka satu per satu sampai ayam goreng pesanan mereka datang. Mereka akhirnya menghentikan pergulatan mereka dan mulai makan dengan tenangnya. Setelah makan dan membereskannya, mereka kembali ke dorm untuk beristirahat. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ ‘’Ayolah Ji Raya~, temani aku audisi!’’,rengek Sora. ‘’Kau kan tau aku gak betul tau apa itu Kpop apalagi suka. Kenapa gak pergi sendiri?’’ ‘’Aku kalo sendirian bakal gugup! Ottokhae?’’,kata Sora melakukan aegyo. ‘’Agyeo hajima! Geura. Cuman temenin doang! Gak ada ketemuan sama idolmu atau apapun itu. Deal?’’,kata Ji Ra mengulurkan tangannya. ‘’Eung! Kyaaaaa,gomawo! Ji Ra ya~ saranghae! Kkk’’,kata Sora memeluk Ji Ra lalu membentuk heart shape kedua tangannya. ‘’Ya! Geumanhae!’’, elak Ji Ra yang masih berusaha di rangkul Sora. Saturday, 07:13 am KST Aula tempat audisi SMent sudah terlihat sibuk dan penuh akan orang-orang yang akan audisi hari ini. Banyak anak muda,lelaki maupun wanita mengantri menunggu giliran mereka. Ada yang sendiri atau berkelompok. Ada yang berlatih,mengobrol,makan bahkan tidur. Banyak mereka yang diantar langsung orang tua mereka karena orang tua di Korea Selatan percaya kalo anak mereka jadi artis terkenal akan sukses. Maka tak heran tiap tahun antrian dari berbagai macam orang memenuhi gedung SMent. Bahkan antrian makin bertambah karena hari special ini takkan mereka lewatkan. ‘’Huwaaa,aku pikir sudah paling pagi tapi tetap aja antriannya masih banyak?!’’,seru Ji Ra sambil melihat-lihat sekitar. ‘’So, mau kemana kita ini? Kalo gini mah bakal lama deh!’’, kata Ji Ra. ‘’Mianhae, tapi selesai aku audisi langsung pulang deh!’’ Akhirnya mereka memasuki aulia SMent dan ikutan mengantri. Cuaca di pagi ini untunglah tak terlalu panas sehingga mereka tak perlu cepat kecapekan. Setelah 2jam lamanya menunggu, giliran Sora, teman Ji Ra pun datang. ‘’Sora hwaiting!’’,seru Ji Ra diikuti senyuman Sora. Sora masuk ruang audisi. Kemudian keluarlah Sora dengan wajah yang tampak kurang semangat. ‘’Wae?’’ ‘’Huwaaaaa, aku gagal! Ottokhae!’’, kata Sora memeluk Ji Ra. Ji Ra yang gak tahu harus gimana hanya mengelus kepala Sora. Mereka memutuskan keluar dari gedung SMent. Mereka berjalan menuju pintu keluar lalu ada seorang namja yang sepertinya terburu-buru gak sengaja menabrak Ji Ra dan Sora. ‘’Aow! Hati-hati dong ahjussi!’’,seru Sora. ‘’Chosonghaeyo’’,kata ahjussi itu minta maaf sambil membungkuk lalu terburu-buru pergi lagi. ‘’Cepat banget tuh orang ngilang’’,kata Ji Ra sambil melihat kearah namja yang barusan menabraknya. Untuk menghibur Sora,mereka ke café yang biasa mereka datangi. ‘’Huwaaaaaaaa,padahal aku sudah latihan, aku sudah sengaja beli baju baru, dandan,bangu pagi,perawatan dll tapi kenapa gagal juga?’’,isak Sora sambil memakan parfaitnya. ‘’Sst, jangan keras-keras! Dilihatin orang-orang tuh! Cup,cup! Mungkin belum waktunya berhasil,ok?’’,bujuk Ji Ra. Bukannya berhenti tangis Sora malah makin keras. Ji Ra makin bingung mau gimana lagi menghibur temannya ini. ‘’Sst!!! Cup,cup,cup! Gagal bukan berarti kamu jelek kok! Bukannya masih banyak agensi lain? Siapa tau kamu keterima disana daripada di tempat tadi. So, uljima!’’ ‘’Shireo! Ji Ra gak ngerti sih kenapa aku mau join di SMent! Ada exo tau! My Baekhyuni! Padahal kalo aku bisa jadi juniornya kan bisa lihat exo bahkan Baekhyun tiap hari, satu stage,satu acara bahkan bisa duet! Bla,bla,bla…….’’, kata Sora yang hanya diiyakan dengan raut wajah Ji Ra yang mungkin bahkan memang gak mengerti kenapa mimpi temannya ini sangat tinggi bahkan ketinggian. ‘’Gitu Ji Raya~eh, kamu dengerin kan?’’,ucap Sora setelah selesai cerita panjang lebar tinggi panjang dsb(?) tentang mimpinya. ‘’Hmm… sudah gak terlalu sedih kan? Jibe kaja!’’ ‘’Ne~ Oh tapi bayar dulu makanannya’’,kata Sora mencari dompetnya begitupun Ji Ra. Awalnya Ji Ra tenang tapi lama-lama raut wajahnya berubah. ‘’Wae Ji Raya~?’’ ‘’Dompetku gak ada! Aku yakin tadi ada kok!’’, kata Ji Ra terus mengecek ke seluruh bagian tas bahkan di sekitar tempat mereka duduk. ‘’Jinjja? Mungkin terselip? Atau ditaruh di kantong celana?’’ ‘’Aku gak pernah taruh di kantong celana,soalnya pasti jatuh..Aigu…dompet odieya~’’,kata Ji Ra sampai mengeluarkan seluruh isi tasnya. Hasilnya nihil. Ji Ra pun hanya bisa menghembus napasnya dan terkulai lemas di kursinya. ‘’Otte? Obseo?’’ Melihat tak ada tanggapan Sora merasa bersalah karena mungkin karena dia dompet Ji Ra hilang entah dimana itu. ‘’Mianhae Ji Raya~ Hari ini benar sial. Sudah gagal audisi sekarang dompetmu malah hilang’’,kata Sora yang mulai berkaca-kaca lagi. ‘’Uljima~ Aku tak masalah dompetnya tapi isinya hal penting seperti kartu pelajarku. Yah, mungkin harus buat lagi. Gwaenchana’’,kata Ji Ra berusaha mengontrol emosi dan raut wajahnya. ‘’Huwaaa,mianhae. Aku yang bayarin deh! Nanti kuganti deh uangmu! Eung?’’, tawar Sora. Ji Ra yang gak tau harus beraksi pun hanya menerima semua yang diajukan Sora. Ji Ra memasukkan semua isi tasnya ke kasir membayar lalu mereka pulang. At SMent 09:45 pm KST Audisi untuk hari ini pun usai. Semua staff dan tim yang mengurus audisi ini sedang bebersih dan semua orang-orang yang mengantri sejak pagi sudah pulang satu per satu. Acara tahunan ini bisa dibilang sukses karena banyak peserta yang mempunyai talenta unik dan banyak yang berbakat sehingga kemungkinan jumlah trainee tahun ini lebih dari kemarin. Tentu ini merupakan awal dari kerja keras dari staff agensi dll. Kemudian setelah merapikan semua peralatan dll para staff dan tim agensi beristirahat. Di tengah istirahat mereka, muncullah CEO mereka saat ini, Kim Youngmin. Mereka yang melihat bos mereka datang langsung memberi salam dan membungkuk kepada Youngmin,begitu juga mereka. ‘’Bagaimana hari ini? Lancar kan semuanya’’,kata Youngmin. ‘’Ne! Pesertanya sangat banyak dan beragam sampai kami pusing melihat mereka satu per satu’’ ‘’Mungkin ini awal yang baik bagi kemajuan perusahaan. Lagipula kalo banyak yang berhasil menjadi artis di agensi ini, bisa jadi kita makan enak terus’’,canda Youngmin diikuti tawa para staff. Lalu ada staff yang berlari membawa barang dan bertanya ke staff lain satu per satu. Youngmin yang penasaran dengan apa yang terjadi mendekati staff itu. ‘’Waeyo?’’ ‘’Annyeonghaseyo! Ini sepertinya ada barang yang terjatuh tetapi karena orang-orang sudah pada pulang jadi kami gak bisa menanyai milik siapa’’, kata staff itu memperlihatkan barang yang ditemukannya. Entah Youngmin berpikiran seperti apa, dia mengambil barang itu dari tangan staff itu. ‘’Ini bukan punya staff disini juga kan? Bisa saya menyimpannya?’’ ‘’Eh? Ne!’’,angguk staff itu lalu pergi meninggalkan Youngmin. Youngmin pun kembali ke kantornya lalu pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Youngmin mandi lalu berjalan ke kamarnya mencari pakaiannya. Pakaian sudah selesai di pakai, Youngmin mengambil pakaian kotornya. Saat mengangkat bajunya ada yang terjatuh. Youngmin mengambil dan melihat barang yang jatuh dari dalam pakaiannya. Seketika raut Youngmin berubah. Muncullah smirk khas Youngmin saat masih melihat barang yang jatuh itu. Dengan sigap Youngmin mengambil hpnya dari atas tempat tidur dan menelpon seseorang entah siapa itu. Selesai berbicara Youngmin mematikan telponnya dan beranjak ke tempat tidurnya untuk tidur. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ ‘’Gimana Ji Raya~ bisa dibuatkan kartu pelajarmu?’’,tanya Sora. ‘’Ne~ Tapi ya gitu deh gua dinasehati habis-habisan. Jangan teledor lagi, hati-hati dsb. Pusing deh’’,kata Ji Ra sambil memperagakan guru TU yang menasehatinya tadi. ‘’Jinjja jongmal mianhae! Kalo tau kan gak usah buru-bur keluar!’’, kata Sora sambil memelas. ‘’Udah jangan mulai lagi deh! Toh di dalam dompetku ada kartu namaku kan? Mungkin kalo ditemukan orang baik pasti ditelpon?’’ ‘’Kalo bukan orang baik gimana? Trus ntar uangmu diambil dompetmu dibuang gitu aja! Atau ada foto dan nomor hpmu kan? Gimana kalo yang nemuin om-om m***m? Nanti loe dikira cabe-cabean lagi!’’, kata Sora mulai membayangkan aneh-aneh. Ji Ra pun menjitaknya. ‘’Ya! Hentikan pikiran anehmu itu!’’ ‘’Tapi kan itu bi..’’,kata Sora yang kalimatnya dipotong Ji Ra. ‘’Ssst! Shikeuro!’’ Mereka menuju kelas dan hp Ji Ra berbunyi. Ji Ra mengeluarkan hpnya tetapi tak langsung diangkat. ‘’Wae? Siapa yang telpon?’’,tanya Sora bingung. ‘’Molla? Nomor asing’’ ‘’Jinjja? Kenapa gak diangkat aja? Siapa tau penting?’’ ‘’Mungkin. Tapi bisa aja orang iseng’’,kata Ji Ra yang masih melihat hpnya berdering. ‘’Ah! Mungkin ini ada hubungan dengan dompetmu’’,tebak Sora. ‘’Masa? Kenapa dia gak sms dulu?’’ ‘’Molla~ Angkat gih!’’ Hp Ji Ra berhenti berdering saat mereka mau mengangkat. Lalu hp Ji Ra berdering lagi. ‘’Angkat Ji Raya~’’ ‘’Lihat dulu deh’’ ‘’Kalo gitu aku aja yang angkat deh!’’,kata Sora berusaha mengambil hp Ji Ra tapi dicegah Ji Ra. ‘’Wae? Kamu aneh deh? Kasian tuh’’ ‘’Ne~ Tapi kamu diam dulu ya’’, kata Ji Ra menekan tombol accept di hpnya. ‘’Yeoboseyo? Hmm..hmmm???’’, kata Ji Ra berbicara dengan orang yang nomor telponnya gak dikenal. Sora yang mau tau pembicaraan mereka mendekatkan telinganya ke hp Ji Ra. ‘’Ok. Setelah pulang sekolah ya’’, kata Ji Ra mengakhiri pembicaraan di hpnya. ‘’Wae? Kok tadi kedengaran dari suara kayak om-om gitu?’’, tanya Sora penuh selidik. ‘’Bukannya kamu tadi nguping, kok masih tanya?’’ ‘’Gak begitu jelas. Ah! Jangan-jangan benar dugaanku ada om-om nemuin dompetmu lalu ngajakin gak benar’’ ‘’Gak benar apaan? Yadong banget loe!’’ ‘’Ini serius Ji Raya~perasaan kamu kan gak punya teman om-om kayak tadi! Hiiii’’ ‘’Ngaco ah! Ntar temanin aja di depan gerbang sekolah setelah pulang sekolah! Dasar deh’’, kata Ji Ra sambil mencubit gemas pipi Sora. Bel pulang sekolah berbunyi. Waktunya Ji Ra dan Sora beserta seluruh isi sekolah SMA Seoul pulang. Ji Ra dan Sora pun menuju gerbang sekolah mereka seperti yang dijanjikan oleh orang yang menelpon Ji Ra. Tak lama muncullah mobil sedan hitam di depan Ji Ra dan Sora. Pintu di mobil itu terbuka dan keluar seorang namja berpakaian serba hitam, rapi dan memakai jas. Namja itu berjalan menuju tempat Ji Ra dan Sora berdiri. Kemudian dia berdiri tepat di depan Ji Ra dan Sora. ‘’Annyeonghaseyo, apa nama nona Shin Ji Ra?’’, tanya namja sopan. ‘’Ne~ Jeoyo Shin Jira’’ ‘’Apa anda yang ditelpon tadi? Ada perlu apa?’’,tanya Sora. Namja itu hanya tersenyum kepada Ji Ra dan Sora. ‘’Saya hanya diperintahkan untuk membawa nona Shin Ji Ra. Lebih jelasnya bisa bertanya kepada atasan saya’’ ‘’Ini bukan penculikan kan? Atau..hmff hmpf’’, seru Sora yang langsung dibekap Ji Ra. ‘’Apa boleh teman saya ikut? Soalnya gak mungkin saya pergi sendiri?’’, tanya Ji Ra diikuti anggukan namja berbaju hitam itu. Mereka pun masuk ke mobil dan mobil berjalan ke tempat tujuan mereka. ‘’Ji Raya~ Kita mau kemana? Gak diculik kan?’’, bisik Sora. ‘’Ngaco kamu! Toh mana ada mau nyulik kok pake telpon dulu!’’ ‘’Iya juga sih…tapi kenapa ya kok sampai kamu dipanggil? Kenapa gak orangnya datang sendiri?’’, kata Sora berpikir diikuti elakkan dari gerakan pundak Ji Ra. Mereka pun sampai di tempat tujuan.Namja itu turun dan membukakan pintu untuk Ji Ra dan Sora. Ji Ra dan Sora sedang berada di rumah yang cukup megah dan luas. Sudah pasti rumah orang kaya. Buktinya Sora gak bisa berhenti terkagum-kagum sampai mulutnya menganga terus. ‘’Silahkan nona Shin Ji Ra masuk kemari’’, kata namja itu menunjukkan sebuah pintu dan membukanya. Ji Ra dan Sora masuk ke pintu itu ternyata mengarah ke halaman belakang rumah. Mereka bertiga berjalan ke tepi kolam renang rumah itu. Ada seseorang yang sedang membaca buku dengan seksama dan melihat kedatangan Ji Ra dan Sora. Namja yang mengantar Ji Ra dan Sora pun pergi meninggalkan mereka. ‘’Ah, annyeonghaseyo! Kim Youngmin imnida’’,kata Youngmin berdiri dan menyalami Ji Ra dan Sora. ‘’Annyeonghaseyo Shin Ji Ra imnida. Ini Sora, teman saya’’ ‘’Lee Sora imnida, teman Ji Ra dari kecil’’ ‘’Chosonghaeyo nona Ji Ra dan nona Sora kalo saya memanggil anda kemari’’ ‘’Gwaenchanayo. Kalo boleh tau perlu seperti apa?’’, tanya Ji Ra. ‘’Ini..’’,kata Youngmin mencari sesuatu di kantongnya dan memperlihatkan ke Ji Ra. ‘’Wah, gamsahamnida! Kebetulan dompet saya hilang entah dimana’’,kata Ji Ra sambil membungkuk diikuti Sora yang ikut membungkuk. ‘’Aniyo, kebetulan staff kami yang menemukan. Apa kemarin nona Ji Ra ikut audisi?’’ ‘’??? Aniyo, tapi Sora kemarin ikut’’ ‘’Pas hari audisi ada barang yang tertinggal tetapi para peserta audisi sudah bubar pulang jadi tak bisa ditanyai satu per satu. Untunglah dompetmu ditemukan staff kami. Lain kali hati-hati nona Ji Ra’’ ‘’Ah! Aku ingat Ji Ra!’’, seru Sora yang lumayan mengagetkan mereka. ‘’Wae! Jangan langsung histeris! Gak sopan!’’ ‘’Chosonghaeyo, apa ahjussi ini CEO SMent?’’, tanya Sora diikuti senyuman Youngmin. Melihat reaksi Youngmin, Sora pun heboh lagi. ‘’Ji Raya~ Kita ada di depan CEO SMent! Bos tempat aku kemarin!!!’’, kata Sora sampai menguncang badan Ji Ra. ‘’Hahaha, ternyata nona Sora mengenal saya? Bagaimana audisinya?’’ Ji Ra dan Sora hanya tersenyum. ‘’Kalo boleh tau, apa pekerjaan orang tua nona Ji Ra?’’ ‘’Orang tua saya sudah meninggal sejak umur saya 8 tahun. Sekarang saya tinggal dengan ahjumma dan ahjussi saya’’ ‘’Hmm..ne~ Sekali lagi maaf nona Ji Ra dan nona Sora. Saya memanggil kalian jauh kemari’’ ‘’Gwaenchanayo. Kami sangat berterima kasih dompet saya bisa ditemukan’’, kata Ji Ra sambil membungkuk. Mereka pun pamitan ke Youngmin dan namja yang menjemput Ji Ra di sekolah tadi sudah berdiri di depan mobil yang mereka tumpangi. Ji Ra dan Sora pun diantar pulang. Setelah Ji Ra dan Sora sudah pergi, Youngmin kembali duduk di tepi kolam renang. Youngmin mengeluarkan foto dan ternyata foto Ji Ra. ‘’Hmm..Shin Ji Ra? Yatim piatu dan tepat 16 tahun baru-baru ini. Sepertinya sudah menemukan kunci dari yang kucari selama ini. Fufufu’’, kata Youngmin dengan smirknya yang penuh misteri. TBC

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Si dingin suamiku

read
491.5K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.9K
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
114.4K
bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

HOT NIGHT

read
607.2K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
836.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook