BAB 1 Penemuan Bayi

1037 Words
Dalam diri manusia terdapat energi yang di sebut “Mana” dari mana inilah manusia memilik sumber element sihir. Terdapat lima element sihir yang di ketahui oleh dunia. Yaitu, Fire Element, Water Elemet, Air Elemet, Earth Element, dan Darkness element. Kelima elemet ini memiliki keungulan tersendiri. Saat lahir ke bumi, manusia akan di karuniai oleh element sihir yang berbeda-beda. Ada yang memiliki satu elemet, dua element bahkan ada yang empat element sekaligus. Itu tergantung dari kuatnnya mana yang ada dalam tubuh mereka. Darkness element adalah sihir yang paling di takuti oleh umat manusia. Pasannya mereka percaya bahwa element darkent membawa malapetaka dan manusia itu akan berprilaku jahat. Hanya segelintir orang yang dapat menguasai semua element dan itu pun terbilang langka. Karena jika menguasai semua element akan menguras banyak tenaga dan membuat tubuh si penyihir akan semakin lemah dan memiliki umur yang pendek. Orang-orang percaya bahwa terdapat buku sihir yang dapat menguatkan mana dan meningkatkan kekuatan element dalam diri manusia. Sehingga manusia berlomba-lomba untuk mencari buku sihir tersebut untuk menguatkan mana mereka dan hidup abadi. Tapi, hingga sekarang tak ada satu pun orang yang pernah melihat buku sihir itu. Demi kelangsungan hidup manusia. Sejak dini anak-anak di latih untuk menguasai element-element yang ada dalam diri mereka. Dengan adanya element sihir, manusia dapat menunjang hidup mereka dengan menggunakan kekuatan yang mereka miliki. *** Di sebuah hutan belantara, terdengar sebuah tangisan bayi ada dalam gendongan seorang wanita yang terus berlari tanpa arah. Wanita itu terus melangkah dengan penuh luka dan pakaian yang sobek di mana-mana. Wanita itu berlari tanpa alas kaki membuat kakinya terluka parah saat menginjak runcing batu yang ia lewati selama pelariannya. Lima lelaki sedang mengejarnnya lengkap dengan sebuah tongkat di tangan mereka masing-masing. Wanita itu beristirahan dan bersembunyi di balik pohon yang besar dan meletakkan anaknnya begitu saja yang telah di bungkus oleh kain untuk menghangatkan bayinya. Bayi itu berhenti menangis dan tersenyum pada wanita itu. “Maafkan Ibu. Nak. Aku harus meninggalkanmu di sini. Kelak jadilah anak yang baik dan kuat.” Wanita itu meneteskan air mata saat ia harus melangkah pergi peninggalkan bayinya sendir di pohon besar itu. Saat wanita itu pergi si bayi tak henti-hentinya menangis seakan ia mengerti jika telah di tingglkan oleh ibu kandungnnya sendiri. Tak lama kemudian terdengar raungan keras serigala yang mendekati pohon besar tempat si bayi berada. Bayi itu tak henti-hentinya menangis saat serigala itu mendekat kepadannya. Bayi itu seakan mengerti dan nyadari bahwa ia dalam bahaya. *** Di sebuah desa tingalah suami istri yang tak memilik anak. Sudah hampir empat puluh tahun pernikahan mereka tapi masih belum di karuniai seorang anak. Lelaki paruh baya dan wanita tua itu kini berjalan di sekitar hutan belantar untuk memburu hewan yang dapat di jadikan makan malam. Mereka terus melangkah hingga berada di tengah hutan. Lelaki paruh baya itu tersenyum senang saat melihat sebuah serigala yang tengah mencari makan. Serigala itu melihat dua orang yang medekat kearahnnya dan bersiap-siap untuk menerjang. Pada saat serigala itu melompat dengan cepat si lelaki tua mengucap sebuah mantra. “Ice shards.” Saat itulah sebuah tongkat es keluar dari tangannya dan dengan cepat menancap di jantung harimau itu. Serigala itu pun terjatuh dengan darah yang mengalir di sekujur tubuhnya. Lelaki paruh baya itu mendekat dan mengeluarkan pisau tajam yang ia bawa untuk memotong-motong daging serigala itu. Pada saat itulah terdengar suara anak bayi yang sedang menangis. Lelaki paruh baya dan wanita tua itu mencari asal suara bayi tersebut hingga menuntunnya pada sebuah pohon besar. Meraka berdua pun kaget saat melihat seorang bayi yang akan di terjang oleh serigala besar. Dengan cepat si lelaki peruh baya mengucapkan sebuah mantra untuk menyelamatkan si bayi. “Mass freeze.” Saat itulah serigala itu pun membeku lalu hancur berkeping-keping. “Astaga, siapa yang tega membuang anaknya di hutan.” Wanita paruh baya itu mengambil bayi itu dan menggendongnnya. Suaminya mendekat dan melihat bayi yang ada dalam gendongan istrinnya. “Dia manis sekali,” ujar lelaki itu. “Sebaiknnya kita membawa bayi laki-laki ini. Kita harus merawat mereka,” kata istrinnya. Lelaki itu tersenyum dan mengangguk setuju. “Ayo kita kembali ke desa.” Suami istri itu pun kembali ke desa yang ada di luar hutan sambil mengendong bayi laki-laki yang ia temukan. *** Malam harinya, langit begitu gelap tanpa adanya bintang. Angin berhembus dengan kencang dan disertai dengan hujan deras yang mengguyur desa suami istri itu. Si bayi tak henti-hentinnya menangis. Membuat suami istri itu bingung dan panik. Mengapa bayi yang ia temui tiba-tiba menangis? Bukan hanya itu, angin kencang yang di sertai hujan lebat membuat malam itu semakin menakutkan. “Jangan menangis lagi yah.” Wanita paruh baya itu berusaha menenagkan bayi laki-laki itu. Tak lama kemudian terdengar suara bayi. “Sepertinya aku mendengar suara bayi lagi,” kata wanita paruh baya itu. “Tunggu aku cek di luar dulu.” Lelaki tua itu melangkah menuju pintu rumahnnya dan betapa kagetnnya saat lagi-lagi ia menemukan bayi laki-laki. Lelaki itu mengmbil si bayi dan lari masuk ke dalam rumahnya menemui istrinnya. “Sayang! Sayang! Lihat aku menemukan bayi lagi,” kata lelaki paruh baya itu menghampiri istrinya. Bayi yang baru saja mereka temukan di pintu rumah masih menangis. Suami istri itu berusaha untuk menghibur si bayi. Tapi, si bayi masih tak henti-hentinya menangis. “Apa yang harus kita lakukan?” mereka berdua pun bingung dan kerepotan dengan dua bayi laki-laki yang tak henti-hentinya menangis. “Mungkin dia perlu minum susu.” Wanita paruh baya itu mengambil s**u. Tapi si bayi masih setia menangis. Akhirnnya tak sengaja wanita itu mendekatkan si bayi dengan bayi yang ia temukan di hutan. Saat keduannya berdekatan bayi itu pun berhenti menangis. Angin kencang yang di sertai hujan lebat seketika ikut berhenti saat kedua anak bayi itu tenang. Suami istri itu pun saling bertatapan lalu tersenyum senang. “Sepertinya mereka berdua akan menjadi sahabat yang tak terpisahkan,” kata lelaki paruh baya itu sambil memeluk istrinnya. “Kira-kira kita menamai mereka apa, yah?” “Bagaimana kalau Ken dan Nao. Ken artinya kuat dan Nao artinya jujur. “Nama yang bagus. Aku harap Ken dan Nao dapat berteman dengan baik. Tak hanya itu semoga Ken dan Nao bisa saling menjaga.” “Sepertinya rumah kita akan di huni banyak anak-anak,” kata wanita tua itu senang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD