Tembok di Bayangan

1100 Words
Dari balik bayang-bayang malam, Andy Wong menapaki jalan berlumur darah dan rahasia masa kelam. Pelarian yang dahulu hanya sekedar untuk bertahan hidup, perlahan menjelma menjadi langkah-langkah pasti menuju tahta gelap dunia bawah tanah. Dari Kepulauan Nusantara hingga kawasan Asia, namanya bergaung seperti bisikan maut. Setiap musuh yang takluk, setiap perjanjian yang di tandatangani oleh darah - mengangkat namanya semakin tinggi. Hingga menggapai kejayaan, menjadikan sosok Andy Wong berdiri sebagai bos Mafia penomena di kawasan Asia.--di takuti, dihormati, dan tak pernah tersentuh hukum. Dalam perjalanan karir dunia gelapnya sebagai bos Mafia di kawasan Asia tenggara. Andy menggaet tiga orang kepercayaan yang sangat di takuti dan terkenal sebagai momok yang menakutkan bagi lawan-lawannya. Selalu hadir dalam setiap bayangan kematian bagi musuhnya, mereka seperti manusia iblis pencabut nyawa, ketiganya adalah: 1. JONI: Mantan berandalan ibukota, sangat jago berkelahi, pernah menjadi kolektor yang kejam. Namun kelemahannya tak mampu kontrol emosi. Sering terburu-buru dalam mengambil tindakan. 2. LINDA: Seorang wanita cantik blasteran jawa-eropa, bertubuh tinggi semampai. Mantan istri pengusaha kaya yang bangkrut akibat kalah judi. Hingga suami Linda terpaksa menjual Linda kepada seorang rentenir sebagai pengganti hutang-hutangnya. Akhirnya Linda melarikan diri dari sekapan rentenir dengan bantuan Joni yang juga bekerja sebagai kolektor untuk sang rentenir. Mereka berlari namun tertangkap di sebuah stasiun kereta. Disana mereka bertemu dengan Andy-- yang baru saja selesai melakukan transaksi gelap. Andy menjamin mereka dan bermaksud menebus Linda dari sang rentenir. Namun sang rentenir menolak melepas Linda. Akhirnya Andy membebaskan mereka dengan paksa. Rentenir dan anak buahnya terkapar bermandi darah di stasiun kereta malam itu. Sejak saat itu Linda dan Joni menjadi kepercayaan Andy. Bahkan dengan kecantikannya, Linda berhasil memikat hati Andy menjadi kekasihnya, walau hubungan keduanya hanya didasari oleh nafsu semata bukan cinta yang tulus. Bagi Andy sendiri Cinta sejatinya sudah terbang bersama bayangan Melly. 3. LOBO: Pria bercodet tak banyak bicara, kenal dengan Andy - ketika Lobo dikejar oleh polisi akibat kasus pembunuhan sadis di kawasan timur--menghabisi seorang wakil rakyat yang membohonginya setelah melaksanakan perintah membunuh saingannya sebelum pemilihan. Namun sang pejabat berbohong setelah maksudnya tercapai. Lobo menjadi marah dan membunuh si pejabat. Akibatnya Lobo di buru oleh polisi, namun Andy menyelamatkannya, bahkan dengan pengaruh luar biasa Andy di kalangan pejabat korup, ia berhasil menutup kasus Lobo - dan menjadikan namanya bersih dari hukum. Demikianlah gambaran singkat sosok Andy Wong bersama tiga orang yang menjadi tembok bayangannya. ***** Lima tahun berlalu semenjak tragedi berdarah di Bangkok. Nama Andy bukan lagi hanya legenda bayangan lorong-lorong gelap - ia menjelma menjadi simbol kekuasaan yang tak tertandingi di seluruh kawasan Asia tenggara. Dari Jakarta, Bangkok, Singapura, hingga ke pelabuhan-pelabuhan rahasia di Laut Cina Selatan, setiap nafas dan langkahnya menggetarkan hati lawan, namun aura kharismanya membuat kawan dan sekutu menjadi segan dan hormat. Di balik jas hitamnya yang rapi dan tatapan mata tajamnya yang dingin, tersimpan perjalanan hidup penuh darah, pengkhianatan, dan kemenangan yang membentuk kepribadian yang berani melawan maut. Semua kalangan sindikat baik besar maupun kecil tunduk kepadanya. Begitu juga kalangan pejabat hukum yang korup juga memilih menjadi sahabat. Semua penyelundupan dari mulai senjata, barang terlarang berjalan beriring tanpa kendala yang berarti. Di setiap pertemuan dan perundingan, Andy berbicara sedikit dan tenang, tapi setiap ucapan adalah pedang dan hukum dunia hitam. Di medan konflik, dia menjadi badai topan yang tak bisa dihentikan. Dunia kegelapan bawah tanah tahu satu hal: melawan sosok Andy berarti menggali kuburan untuk diri sendiri. Dan di puncak kekuasaannya, ia menatap lautan luas--melambung angannya ke masa lalu yang telah terkubur dalam. Dan kini ia adalah raja tak bermahkota di dunia gelap. DEMIKIAN KISAH PERJALANAN SANG BOS MAFIA PENOMENA ANDY WONG, SAATNYA KITA KEMBALI KE MASA SEKARANG. ***** BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA. Andy berjalan tenang menyusuri lantai marmer, wajahnya tersenyum menatap ke arah luar gerbang kedatangan. Disana, Linda tersenyum melambaikan tangan ke arahnya. Andy menghampirinya, mereka berpelukan hangat. "Kau hanya sendiri, Linda? tanya Andy sambil melepaskan pelukannya. Linda menatapnya mesra, "Aku bersama Joni, ia sedang mengambil mobil di parkiran." Mereka berjalan bergandengan menuju ruang tunggu parkir bandara. Sebuah mobil jeep hitam yang dikendarai Joni berhenti tepat di hadapan mereka. Andy membuka pintu depan dan duduk di samping Joni yang menyetir. "Wellcome back, Andy," sapa Joni sambil melakukan tos kepada sang bos. "Terima kasih Bro," balas Andy tenang." Di dalam perjalanan mereka menuju markas. Tiba-tiba tatapan Andy tertuju kepada seorang pria bertato yang mengambil uang dari mangkuk wanita pengemis tua yang buta. "Berhenti sebentar, Toni," perintah Andy cepat. "Ada apa? tanya Linda dari belakang. "Tidak apa-apa, hanya sebentar, kalian tunggu di dalam mobil, aku hanya ingin menyapa sahabat lama," jawab Andy. Ia keluar dari mobil, lalu berjalan menuju sebuah lorong yang agak tersembunyi. Di sana, pria bertato sedang duduk sambil menghitung uang rampasannya. Andy menghampirinya pelan, "Kembalikan itu kepadanya," Pria bertato yang seharian berprofesi sebagai pencopet di wilayah itu menatap Andy dari ujung rambut sampai ujung kaki. Matanya melotot tajam melihat arloji premium dan cincin bermata berlian yang di pakai oleh Andy. Dia tersenyum tipis, ide licik langsung muncul di kepalanya, "Pasti cincin dan arlojimu sangat mahal," desisnya lirih. "Aku hanya memintamu untuk mengembalikan uang yang kau curi dari wanita buta itu, bukan menilai diriku," jawab Andy datar. "Hallo pria kaya, kau berani sekali datang ke sini. Baik, aku tak perlu memaksamu, kau serahkan jam tangan, Cincin di jarimu, dan semua uang di dompetmu, setelah itu kau boleh pergi," ancamnya sinis. Andy tersenyum kecil, "Kalau bisa, silahkan kau anbil sendiri, aku tak akan lari." "Oke! kalau kau ingin aku mengambil secara paksa, kau jangan menyesal kalau kulitmu terluka, orang kaya!" ucapnya sambil menerkam ke arah Andy. Tangan pria bertato dengan cepat beraksi ingin mencopet arloji dan cincin berlian milik Andy. Namun, sebelum niatnya berhasil. Andy menangkap pergelangan tangannya, dan... TRAAKK! Suara tulang retak berbunyi dari pergelangan tangan pencopet. Andy memelintir tangan si pria hingga terkilir. Pria bertato meringis kesakitan. Namun sebelum rasa sakit di pergelangan tangannya mereda--tiba-tiba... BUKK! Tendangan kaki kanan Andy mendarat telak di lambungnya. Sontak si pria terpental dan terbanting keras menghantam kursi kayu di belakangnya. Dia tak mampu berdiri, tangan dan perutnya sangat sakit, wajahnya pucat memandang ke arah Andy. "Maaf, Tuan, jangan pukul lagi," katanya meringis menahan sakit. Andy tak menjawab, ia melangkah pelan ke arah pria itu, kemudian mengambil uang hasil copetannya. Tanpa bicara lagi ia lalu berbalik dan meninggalkan si pria pencopet yang masih terduduk menahan sakit. Andy berjalan ke arah trotoar dan menghampiri wanita tua pengemis. Semua uang yang di ambil pria bertato ia masukkan kembali kedalam mangkuk pengemis tua. Tak hanya itu, Andy meraih dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu, lalu memberi kepada si pengemis. Setelah itu ia berbalik sambil menepis debu yang menempel di jas premiumnya--sebelum masuk kembali kedalam mobil.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD