4

1136 Words
Hari hari Erika menjadi lebih ceria semenjak ada Alden. Sudah 3 hari Alden selalu mengantar dan menjemput Erika dengan motor sports nya. Sampai Erika memakai celana panjang ke kantor sudah bukan rok mini lagi. Kan ga mungkin Erika pakai rok mini naik motor.   Saat makan malam dirinya dengan Alden, Erika ingin menanyakan sesuatu.   "Den hari minggu ada acara ga?" Tanya Erika. "Hmm kenapa? Mau weekend an sama aku ya" "Bukan seperti itu, aku mau minta kamu temenin aku ke acara nikahan rekan kerj dikantor tapi kalo kamu mau sih"Erika berkata dengan ragu. "Ok" "Tapi jangan pake jeans ya, pake pakaiaan resmi" "Apa sih yang ga buat kamu Ana" Alden tersenyum melihat Erika.   Erika merasa senang akhirnya dia tidak akan dikatai jomblo abadi lagi sama Devi, rekan kerja sekaligus teman baiknya yang selalu ingin tau tentang kehidupan Erika.   Tapi hari ini berbeda Erika tak melihat Alden dihari ini. Biasanya Alden sudah ada di depan lobby apartemennya dengan motornya tapi hari ini tidak ada. Erika menunggu beberapa saat tapi Alden tak menampakan batang hidungnya. Erika memilih berangkat dengan mobilnya sendiri ke kantor.   Malam harinya di rumah Erika jadi bingung sendiri karena dia ingin menghubungi Alden tapi tak tau nomor ponsel Alden.   Erika menghubungi Erik adiknya untuk meminta nomor ponsel Alden. Erika berteriak senang akhirnya setelah berbagai alasan yang diberikannya pada Erik demi mendapatkan nomor ponsel Alden akhirnya Erika mendapatkannya.   "Yaa ampun perjuangan banget sih dapatin nomor nih nih anak" kata Erika   Erika menghubungi nomor Alden tapi pada panggilan pertama tak diangkat..   Erika mencoba menghubungi lagi dan diangkat.   "Halo.." kata seorang wanita "Ooh halo.. apa benar ini nomor Alden?" tanya Erika dengan ragu, apa dia salah telepon. "Iya ini nomor Alden" jawab wanita itu. "Maaf bisa saya bicara dengan Alden" "Alden lagi mandi" "Ooh yaa udah kalo gitu tolong sampai kan pesan kalo tadi Erika telepon. Terima kasih" kata Erika tak semangat   Erika terdiam, ada sedikit rasa kecewa di hatinya ternyata Alden sudah punya kekasih tapi kenapa Alden malah nembak dirinya untuk jadi kekasih Alden dan mencium bibir Erika kalau Alden punya kekasih.   Erika memilih tidur saja, dia lelah dan kecewa.   ♾♾♾   Pagi itu Erika berangkat ke kantor dengan tak bersemangat, entah kenapa dia merasa kecewa saat tau Alden punya kekasih. Masa Erika suka sama Alden sih, ketemu aja baru bertemu beberapa kali aja.   "Haii say.. gimana jadikan hari minggu besok datang bawa kekasihmu? Ini udah hari jumat loh ka" kata Devi dengan semangat. "Tenang aja aku pasti datang" kata Erika.   Eriak tak mau menghubungi Alden lagi karena dia tak enak kalau nanti kekasih Alden yang angkat teleponnya. Cukup Erika tidak mau mempermalukan dirinya sendiri.   Erika akhirnya bertekat untuk datang sendiri untuk besok minggu biarlah dia dijuluki jomblo abadi dari pada harus mempermalukan dirinya sendiri pada Alden.   ♾♾♾   Erika melihat dirinya di cermin...   Dia memakai gaun warna ungu dengan tas tangan hitam dan make up natural. Siapa tau disana dia dapat pria yang sesuai dengan kriteria yang diinginkannya.   Erika melangkah kakinya ke bawah.. Dia menarik napasnya agar nanti kuat menghadapi mulut Devi dan tatapan orang orang dari perusahaannya yang memandangnya tak ada pasangan.   Saat sudah di bawah Erika melihat ada mobil ferrari merah berhenti didepannya.   Erika bingung mobil siapa ini? Erika melihat kebelakang tapi tak ada orang dan kesamping juga sama tak ada orang. Tak lama pintu mobil bagian pengemudi seorang pemuda tampan keluar berpakaian resmi. Erika melihat tak percaya.   "Alden?" Ujar Erika pelan melihat betapa berbedanya Alden dengan penampilan formal.   Erika melihat Alden tak percaya dia datang juga setelah 2hari menghilang.   "Ana maaf aku terlambat" kata Alden dengan senyumnya yang menawan. Erika hanya menganggukan kepalanya saja.   Erika masuk ke dalam mobil merah mewah itu. Erika berfikir ini mobil siapa kenapa Alden bisa bawa mobil mewah nan mahal ini.   "Lo kemana aja?" Tanya Erika "Gue ada urusan keluarga, lo kangen gue yak"'ledek Alden "Gue kangen lo?? Mimpi loe!!" Kata Erika ketus "Jiaah bilang aja lo kangen gue.. gue kangen juga kangen sama lo" kata Alden sambil mencolek dagu Erika   Erika melotot dengan kelakuan Alden yang selalu saja menggodanya.   "Mobil siapa yang lo bawa?" Tanya Erika "Temen gue" kata Alden "Ooo..." kata Erika membulatkan bibirnya   Alden dan Erika berjalan masuk ke dalam gedung resepsi, Alden merangkul pinggul Erika. Erika kaget dengan perlakuan Alden, dia ingin marah pada Alden tapi tidak jadi saat melihat Devi bersama Boni kekasihnya datang ke arah Erika.   "Akhirnya lo datang juga" kata Devi dengan antusias "Iya donk gue pasti datang" kata Erika "Aduuh sama siapa lo, kayaknya gue kenal dech" kata Devi "Apaan sih lo. Lo ga kenal" kata Erika takut Devi "Eeh lo cowok yang datang ke kantor itu kan?" Kata Devi lagi "Perkenalkan saya Alden Davidson kekasih Erika" kata Alden dengan sopan menjabat tangan Devi dan Boni. "Dev, boni gue ke salaman dulu yaa sama pengantin nanti kita lanjut lagi" kata Erika sambil merangkul lengan Alden. Erika khawatir Devi bertanya tentang hubungannya dengan Alden.   "Sayang kok diam aja tadi ketemu Erika dan Kekasihnya. Biasanya kita kan kompak ngeledekin Erika" kata Devi "Sayang itu anak bos aku, mana berani aku bertingkah nanti kalo dipecat kamu dan aku gimana, bisa gagal nikah kita karena ga ada biaya" kata Boni "Hah si Alden itu anak bos kamu? Anaknya Mark Davidson? Serius kamu sayang?" Tanya Devi dan Boni menganggukan kepalanya dengan wajah serius. "Hebat yaa Erika dapat anak Mark Davidson"'kata Devi "Iya semoga aja berjodoh tapi kayaknya lebih muda dech si Alden itu" kata Boni "Wow hebat Erika dapat berondong berduit. Aku jadi iri dech sayang..." kata Devi "Kamu mau cari berondong kayak Erika gito. Yaa udah aku pergi aja" kata Boni sambil pergi dan berpura pura ngambek pada Devi "Sayaaaang maaf sayaaang" panggil Devi sambil mengejar Boni         Erika dan Alden sudah di depan sepasang pengantin yang sedang berbahagia.   "Semoga segera nyusul yaa bu Erika" kata Bela "Doa kan yaa Bela supaya bisa menyusul kalian" kata Erika   Joshua kaget melihat Erika mantan pacarnya tambah kaget lagi melihat Alden Davidson merangkul pinggang Erika dengan mesra. Joshua melihat Erika dan Alden dengan pandangan tak suka. Apa lagi sekarang Erika bertambah cantik dan makin mempesona. Ada perasaan menyesal dihati Joshua dulu memutuskan Erika tapi Joshua juga tak berani karena Erika bersama Alden Davidson. Joshua tau siapa Alden. Anak seorang pengusaha sukses dan berpengaruh Mark Davidson tak sebanding dengan dirinya.   Sepanjang malam acara pernikahan mata Joshua tak lepas dari Erika tapi Erika tak memperhatikannya malah sibuk dengan cemilan dan makanan disekitarnya dan tangan Alden masih setia berada di pinggul Erika kadang memengan tangan Erika sudah seperti pasangan kekasih pada umumnya.   Alden mengetahui kalau Joshua dari tadi melihat Erika merasa sangat kesal, memang penampilan Erika sangat cantik dan mempesona dengan make up nya natural tapi tak seharusnya sang pempelai pengantin pria melihat wanita lain seperti itu. Alden jadi penasaran apa hubungan Erika dengan sang mempelai pria.   "Ana lo ada hubungan apa sama tuh pengantin pria" kata Alden "Ooh si Jo. Dia mantan gue" kata Erika "Kapan lo pacaran sama dia?" Kata Alden tak suka "Udah lama bocah jaman gue kuliah dulu.. daN gue baru ketemu ini sama si Jo" kata Erika   Alden merasa panas dihatinya, perasaan tak suka mendengar sang pengantin pria merupakan mantan pacar Erika. Alden tiba tiba memeluk Erika mesra dan mengecup bibir Erika sekilas. Erika menjadi merah wajahnya, setiap perlakuan Alden padanya membuat dia gerah dan deg deg kan.   "Ada apa sama gue" kata Erika dalam hati...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD