Blurb

236 Words
Kaivan Leo Mahendra adalah pantai yang teduh. Rambutnya serupa gelombang, wangi tubuhnya adalah angin laut yang beraroma garam serta karang, bibirnya adalah palung yang bisa menenggelamkan. Sagita Riusara dengan senang hati tersesat dalam pesona pemuda itu. Mereka dipertemukan oleh takdir dan didekatkan oleh zodiak yang tersemat di dalam nama mereka. Sagita tidak percaya benda – benda angkasa, termasuk konstelasi perbintangan, dapat mempengaruhi nasib manusia hingga sebuah lintasan komet terlihat di pekarangan rumahnya. Komet Neowise melintasi bumi dan tidak akan melintas lagi untuk 5000 tahun ke depan. Komet itu melintas saat Sagita menangis di pekarangan belakang rumahnya sambil berharap dia tidak pernah menikahi Kai. Keesokan harinya Sagita terbangun dan Kai tak ada lagi dalam hidupnya. Bahagiakah Sagita setelah itu? Kaivan Leo Mahendra adalah pantai yang teduh. Rambutnya serupa gelombang, wangi tubuhnya adalah angin laut yang beraroma garam serta karang, bibirnya adalah palung yang bisa menenggelamkan. Sagita Riusara dengan senang hati tersesat dalam pesona pemuda itu. Mereka dipertemukan oleh takdir dan didekatkan oleh zodiak yang tersemat di dalam nama mereka. Sagita tidak percaya benda – benda angkasa, termasuk konstelasi perbintangan, dapat mempengaruhi nasib manusia hingga sebuah lintasan komet terlihat di pekarangan rumahnya. Komet Neowise melintasi bumi dan tidak akan melintas lagi untuk 5000 tahun ke depan. Komet itu melintas saat Sagita menangis di pekarangan belakang rumahnya sambil berharap dia tidak pernah menikahi Kai. Keesokan harinya Sagita terbangun dan Kai tak ada lagi dalam hidupnya. Bahagiakah Sagita setelah itu?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD