BAB 18

1521 Words

Sinar matahari yang menembus celah tirai jendela kamar di sebuah apartemen tidak mengusik tidur lelap dua anak manusia yang kelelahan akibat kegiatan panas mereka tadi malam. Berpelukan di bawah selimut yang sama dengan milik mereka yang masih menyatu. Membiarkan begitu saja bekas pergumulan mereka berceceran di sprei hingga kering. Hingga ketukan berkali-kali di pintu berhasil membangunkan keduanya. “Aron, buka pintunya!" seru seseorang. Samar pria itu mendengar suara sang mama yang terasa seperti mimpi di depan pintu kamarnya. Aron bergeming namun ketukan keras itu terasa semakin nyata. “Ini bukan mimpi. Sial!! Itu suara Mamah!” Aron berjengkit kaget kemudian menarik paksa milknya yang masih tertanam dalam milik Jane membuat wanita itu juga ikut kaget. “Ada apa, Sayang?” tanya wanita

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD