BAB 11. Takut

1636 Words

BAB 11; Takut. Alice tersenyum ketika para tamu bergantian naik ke atas pelaminan dan mengucapkan selamat. Sesekali menanggapi basa basi mereka meski enggan. Sebab, giginya mulai terasa kering karena terlalu banyak tersenyum. Juga kakinya yang terasa ingin copot karena terlalu lama berdiri. Ya Tuhan, kenapa para tamu ini tidak berhenti berdatangan? Alice kelelahan. Dia butuh membaringkan punggung atau barangkali duduk sejenak.  Lagipula, nyaris seluruh tamu yang datang itu tidak ia kenal sama sekali. Bahkan nama-nama yang diucapkan sambil lalu pun tidak ada yang membekas diingatannya. Bagaimana Alice bisa menikmati semua ini dan tidak mati kebosanan? Alice melirik ke kanan. Ada paman Beni dan bibi Aurin yang ikut menyalami tamu. Dan juga, Kakak perempuan Levin, Clara. Alice tidak tah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD