Difa merasa lega karena kondisinya sudah lebih baik, kram di perutnya sudah mulai reda, artinya kondisi bayi dalam kandungannya juga sudah baik-baik saja, tinggal pemulihan pada organ intimnya saja yang masih terasa perih setiap ia menggerakan kakinya meski itu hanya untuk sedikit merubah posisi berbaringnya.
Ceklek...
Difa menoleh ke arah pintu kamar mandi, ada bunda Sifa yang baru saja membuang kantung urine miliknya.
"Bun... Maafkan Difa ya, jadi repotin bunda untuk hal seperti ini, padahal ada suster harusnya... "
"Sayang, kamu itu putri bunda, hal seperti ini bukan hal baru sayang, memangnya siapa dulu yang bersihkan kotoran kamu. "
"Bunda.... Itukan saat Difa kecil."
"Sama saja bagi bunda dan ayah kamu tetap putri kecil bunda."
Ceklek...
Bunda Sifa dan Difa menoleh dan me
