Flashback
*****
Jika kau masih saja merindunya
Bahkan memikirkannya
Maka kembalilah
Dan katakan yang sebenarnya
Namun jika kau tak sanggup
Maka, jangan pernah menyesali semuanya
Karena semua tak ada lagi gunanya
karena waktu tak mungkin kembali
*****
Rintik hujan masih saja mengguyur tokyo pagi ini, dingin pagi begitu menusuk tulang. Sunyi, senyap, semuanya berjalan begitu cepat. Menyisakan luka yang tak tahu apa obatnya. Ya, itulah yang dirasakan oleh seorang gadis manis. Yang sedang duduk di balkon apartementnya, dia masih saja asik memandangi hujan pagi ini, sambil meminum secangkir green tea.
Pikirannya, telah berkelana semenjak tadi. Berkelana, mengitari sebuah kenangan di masalalunya. Apa yang dia lakukan saat ini?, apakah dia baik-baik saja?. Begitu banyak pertanyaan yang berkumpul di kepalanya saat ini. Namun jangankan jawaban yang ia dapat. Melontarkan pertanyaan itu saja saat ini dia masih tak sanggup.
Hujan pagi ini seolah-olah menggambarkan perasaannya selama ini. Mengenai sebuah ruang di hatinya. Ruang itu yang menjadi alasan untuk semua ini. Alasan atas apa yang dia lakukan. Kisah itu, kini bermain bagai sebuah rekaman rusak di kepalanya. Semua itu membuatnya semakin sakit. Entah kenapa luka itu semakin menyakitkan.
Rasanya ingin kembali, namun s*alnya dalam hidup tidak ada tombol undo untuk mengembalikan waktu. Dan memang benar, jika penyesalan selalu datang diakhir, tapi mau bagaimana pun ini adalah resiko dari pilihan yang ia pilih.