"Capek, Na?" tanya Pak Reza sambil mengamatiku. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Ada rasa canggung saat ini. Masalah Rini belum ada kabarnya. Pikiran ini terbagi, rasa laparku menguap seketika. Terlebih otak ini mengingat perkataan Riani tadi. Perkataan yang membuat hati dan pikiran ini terganggu. Aku bahkan menjadi takut jika hal itu benar-benar terjadi. "Na, aku pesankan nasi ayam bakar madu. Ini ada s**u jahe, supaya rasa lelah di badan hilang." Pak Reza mengangsurkan segelas s**u jahe hangat. Aku hanya menatap dengan pandangan kosong. Jujur tidak nyaman dengan perlakuannya sama sekali. Aku tidak menerima ataupun menolaknya. Ada rasa yang membingungkan dan ingin marah. Tatapan tajamku pada gadis aneh di sebelahku tidak ditanggapi olehnya. Apa karena pengaruh lapar yang membuat