Part 39

1138 Words

Aku segera maju ke depan kelas. Mengerjakan soal yang ditulis beliau. Bingung, sepertinya baru ada materi ini. Aku menoleh ke arah teman-teman dibelakang. Nenek lampir, Anita teman akrab Nila tersenyum puas melihatku tak berkutik di depan kelas. Nila dan Anita akhirnya mendapat keringanan hukuman. Mereka diizinkan masuk sekolah sebelum tes semester. Sungguh aturan yang membingungkan dan lunak terhadap makhluk tertentu. "Bisa?" tanya Pak Reza memastikan. Mungkin karena melihatku diam saja sejak tadi. "He he he. Enggak," jawabku dengan cengir memamerkan gigi putih ini. Biar saja nanti beliau yang mengerjakan soal aneh ini. Pak Reza mengela napas panjang. Mungkin ruang kelas ini oksigennya menipis. Bahaya! Terlebih lubang hidung beliau sangat lebar. Bisa-bisa pemborosan oksigen. Hanya bel

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD