Part 24

1116 Words

Aku hanya diam saja. Agung, cowok sederhana yang menjadi gebetanku tampak memerhatikan Rini. Wajahnya tampak keruh, terlihat tidak suka melihat keakraban Rini dan Pak Reza. Bu Marisa, jangan ditanya lagi. "Rini!" bentak Bu Marisa dengan nada syarat akan penuh emosi di ubun-ubun. Semua pasang mata tertuju pada sumber suara. Bukan suara gaib, tetapi suara setan bergincu merah seperti lampu merah. Bu Marisa, tampak tidak suka melihat Pak Reza dan Rini bercanda tawa. Tidak ada yang aneh dengan bercandaan mereka. Hanya mungkin beliau cemburu. Tunggu dulu. Cemburu? Apa mereka sepasang kekasih? Jika benar, maka sekolah ini harus dikondisikan untuk mem-bully mereka. Mengapa aku jadi berpikir untuk menjadi provokator begini? Otak jika mendadak cerdas pada tempatnya memang suka aneh. Suasana

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD