Arghhh!!!!

1176 Words
Cherly membuka matanya perlahan. Denyutan menyakitkan terasa di kepalanya. Sepertinya, semalam dia terlalu banyak meneguk minuman keras. "Pusing." Keluhnya pelan seraya mengubah posisi tubuhnya miring ke samping dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala. Mata Cherly baru mau memejam lagi saat selintas bayangan yang tadi tidak sengaja dilihatnya membuatnya lebih sadar. Carlie. Pria itu sedang tidur di sofa. Kenapa juga dia tidur di kamarnya? Cherly hampir saja mengabaikan kehadiran pria itu saat tiba-tiba kilasan ingatan kejadian semalam berkelibat di otaknya. "Lie, aku pusing." "Mual, Lie.." Bayangan dirinya muntah di pelukan Carlie memenuhi ingatannya. Dia kembali muntah di kamar mandi dan setelahnya? Mata Cherly membulat saat samar-samar dia mengingat kalau dia membuka seluruh pakaiannya. Ya benar seluruh pakaiannya kecuali celana dalamnya karena tanktop dan branya kotor terkena muntahannya, sementara hot pantsnya dia lepas karena refleks dia nggak menyukai tidur dengan celana jeans. "Arghhh!!!!" Jerit Cherly. Bruk!! Dari arah sofa terdengar bunyi keras menandakan seorang telah terjatuh dari sana. Ya jelas sekali Carlie yang terjatuh dari sofa. Pria itu terlalu kaget mendengar jeritan Cherly sehingga buru-buru membalik badannya. Dia lupa kalau dia sedang tidur di sofa. Sambil menahan sakit pada punggungnya, pria itu bangkit berdiri dan melangkah mendekati Cherly dengan khawatir. "Kamu kenapa? Ada yang terluka? Ada yang sakit?" Tanya Carlie cemas seraya memeriksa lengan dan wajah Cherly. "Kamu ngeliat semuanya kan semalam?" Todong Cherly dengan wajah memerah. Carlie berhenti memeriksa lengan Cherly dan menatap gadis itu dengan wajah memerah. Tentu saja dia melihat semuanya. Cherly sendiri yang memperlihatkan tubuhnya pada dia. Cherly menatap tubuhnya sendiri dan melihat dirinya telah memakai salah satu piyama yang dibawanya. "Kamu yang bantuin aku pake baju?" Carlie berdehem. "Iya. Tapi, maaf aku nggak bisa pakein kamu dalaman." Ucapnya canggung. "Aku hati-hati banget kok pakeinnya jadi nggak sentuh yang aneh-aneh." "Aku nggak menarik ya?" Tanya Cherly kecewa. Carlie mengedipkan matanya bingung dengan pertanyaan Cherly. Pertanyaan macam apa itu? Bukankah harusnya gadis itu berterima kasih padanya karena dia tidak melakukan hal-hal yang tidak senonoh? Bukannya harusnya Cherly memujinya karena dia berhasil menahan diri dengan baik? "Ternyata aku memang nggak semenarik itu makanya Dean juga memutuskan untuk meninggalkan aku." Ucap Cherly sedih. Carlie makin bingung dengan reaksi Cherly. Sebersit perasaan kesal menghampirinya. Dia nggak mengerti kenapa Cherly justru merasa kecewa karena semalam dia menahan diri dengan baik. Tidak tahukah gadis itu kalau semalam sangat berat untuknya? Carlie meraih dagu Cherly, menatap gadis itu dalam dan mencium bibir Cherly lama. Cherly mengerjapkan matanya kaget dengan ciuman mendadak Carlie. Carlie melepaskan pagutannya dan menatap Cherly yang masih menatapnya bingung. "Aku masih pria normal, Cher. Semalaman aku menahan diri sebaik mungkin untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas padamu, jadi jangan mengujiku sepagi ini. Apa yang tidak terjadi kemarin bisa jadi akan terjadi pagi ini jika kamu masih mengujiku." Ucap Carlie dengan suara yang sedikit serak. Pipi Cherly memerah mendengar ucapan Carlie. Refleks, Cherly mendorong tubuh Carlie untuk menjauh. "Balik sana ke kamarmu." Terdengar helaan nafas dari Carlie. "Ini kamarku, Cher. Aku membawamu kemari karena kamarmu sangat bau. Kamu nggak ingat kalau muntahanmu juga mengotori lantai kamar?" Cherly mengerjapkan matanya mendengar ucapan Carlie. Dia mengedarkan pandangannya dan ya ini memang bukan kamarnya. Tidak ada kopernya yang dia letakkan di sisi lemari, tidak ada peralatan make-up miliknya di atas meja. "Maaf." Ucap Cherly seraya menundukkan kepalanya. "Kita pulang hari ini." Cherly mendongakkan kepalanya. "Nggak mau." Carlie menatap Cherly kesal. "Kamu mau mabuk seperti semalam lagi? Kamu bilang kamu bisa menjaga dirimu sendiri?! Kalau bukan denganku, bisa saja pagi ini kamu terbangun dengan pria lain di sisimu, Cher!! Ini yang kamu bilang menjaga diri??" Cherly cemberut mendengat penuturan Carlie yang menurutnya sangat menyebalkan. Walaupun mau tidak mau Cherly harus mengakui perkataan Carlie. "Aku masih nggak mau pulang." Ucap Cherly sedih. Carlie menatap Cherly prihatin. Dia sedikit mengerti perasaan gadis itu. Tapi, bagaimana mungkin dia mengijinkan kejadian semalam terjadi lagi? Bagaimana kalau kali ini tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik dan berakhir meniduri Cherly? "Kalau kamu masih ingin di sini, ikuti aturanku." Ucap Carlie tegas. "Nggak ada lagi club malam dan minuman beralkohol." "Aku janji kejadian semalam nggak akan terjadi lagi." "Take it or leave it, Cher. Nggak ada pilihan lain." "Oke, aku pesankan tiket untuk kita malam ini." Ucap Carlie saat tidak mendengar jawaban dari Cherly. Pria berjalan ke arah nakas untuk mengambil ponselnya. "Baiklah. Aku ikut aturanmu!!" Carlie tersenyum. "Tidurlah lagi kalau begitu. Kamu masih pusing kan? Mau minum air?" Tanya Carlie seraya mengambil sebotol air mineral dan langsung menyerahkannya pada Cherly bahkan sebelum gadis itu menjawab pertanyaannya. Cherly meraih botol itu dan meminum airnya lalu menyerahkan kembali botolnya pada Carlie. Carlie menerimanya dan kembali ke sofa. "Kamu kembali tidur di sofa?" "Lalu aku harus tidur di mana? Di kamarmu yang bau? Kurasa petugas kebersihan belum ke kamarmu untuk membersihkannya." "Kamu bisa tidur di sebelahku." Ucap Cherly pelan dan ragu. "Nggak perlu. Seperti yang kubilang tadi, aku masih pria normal yang bisa saja menerkammu apalagi kalau mengingat kelakuanmu semalam." Ucap Carlie lalu kembali membaringkan tubuhnya di atas sofa. Cherly menatap Carlie kesal kemudian kembali merebahkan tubuhnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Gadis itu mencoba untuk kembali tidur tapi dia sama sekali nggak bisa tidur. Tubuhnya bolak-balik terus di tempat tidur. "Lie.." Cherly bangkit duduk saat tidak mendengar jawaban dari panggilannya. Dia menatap ke arah Carlie. Gadis itu turun dari ranjang dan berjalan ke arah sofa. Carlie terlihat nyenyak dari nafasnya yang teratur. Gadis itu menghela nafas. Sebersit perasaan bersalah menggelayutinya. "Dia pasti tidak nyaman tidur di sini." Gumam Cherly. Karena tidak bisa tidur lagi, Cherly memutuskan untuk mandi, kemudian menikmati sarapannya sambil melihat laut. Setelahnya, dia berjalan-jalan di sekitar area hotel. Dia menghabiskan waktunya agak lama menikmati angin laut. Bau laut serta deburan ombak membuat suasana hatinya lebih tenang dan membaik. Cherly memutuskan kembali ke kamar Carlie saat matahari mulai meninggi dan panasnya mulai terasa. Sesampainya di kamar, gadis itu melihat Carlie tengah mondar-mandir dengan gelisah seraya memegang ponsel miliknya. Ya, jelas itu ponsel milik Cherly. Dia sengaja meninggalkannya karena dia tidak merasa membutuhkannya. "Kamu dari mana?" "Sarapan." Carlie menghela nafas kesal. "Tidak bisakah kamu memberitahuku dulu kalau kamu akan pergi? Aku sudah sangat cemas saat tidak menemukanmu di sini maupun di kamarmu. Bahkan kamu nggak membawa ponselmu." "Kamu tadi tidur pulas, Lie. Mana mungkin aku tega membangunkanmu? Kamu seperti nggak tidur semalaman aja padahal yang harusnya tidur senyenyak itu aku kan? Yang mabuk aku, eh malah kamu yang tidur senyenyak itu." "Semalam aku nggak bisa tidur. Apa menurutmu setelah melihat kelakuanmu semalam aku masih bisa tidur nyenyak?!" Bentak Carlie kesal. Wajah Cherly memerah mendengar penuturan Carlie. Haruskah cowok itu terus menerus membahas tingkah gilanya semalam? "Kamu masih akan terus marah-marah? Nggak mau mandi dan sarapan? Ah maksudku makan siang." Ucap gadis itu seraya melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 11.30 Carlie mengehela nafas. "Tunggu di sini." Carlie melangkah mengambil pakaian ganti untuknya kemudian berjalan ke kamar mandi. Baru saja Carlie masuk ke dalam kamar mandi, pria itu kembali membuka pintu kamar mandi. "Jangan pergi ke mana-mana!!" Teriak Carlie seraya menatap Cherly tajam lalu masuk kembali ke kamar mandi. "Astaga!! Dia galak sekali." Keluh Cherly.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD