Begitu pintu kamar Sabine menutup rapat, gadis itu langsung menarik kerah kemeja Eric dengan kasar. "Apa-apaan sih, Ric! Kan sudah aku bilang jangan datang ke rumahku!" bentaknya. Mata Sabine melotot, tapi sorotnya justru terlihat memelas. Tubuh Eric sedikit membungkuk mengikuti tarikan Sabine. Ia menatap gadis itu tanpa melepas senyumnya. "Memangnya kenapa, Bine? Aku kan sering ke rumah ini. Kenapa tiba-tiba gak boleh? Apa gara-gara sepupu jauh mu tadi?" selidiknya, nada suaranya terdengar serius. Sabine langsung melepaskan genggamannya pada kerah kemeja Eric, wajahnya sedikit berubah tegang. "Bukan karena itu kok! Aku cuma gak suka kau datang lalu bertingkah seperti tuan rumah." Suaranya terdengar getir, jelas itu bukan jawaban yang sesungguhnya. Ia bergegas melangkah ke ranjang dan

