16

1096 Words

16 Nabila POV. Banyak pasang mata yang menatapku dengan tatapan iri dan sinis, lantaran Jack yang memeluk pinggangku dengan posesif. Disepanjang koridor, para siswi menatapku sinis sambil berbisik-bisik. Ingin sekali rasanya ku congkel bola mata mereka serta merobek mulut mereka itu. Huh. Mata salah seorang siswi bertatapan langsung denganku. Dia menatapku sesinis mungkin hingga aku mendengus kesal dan menatapnya dingin. Hei, dia pikir aku akan takut apa melihat matanya itu? "Murahan!" Kurasakan tangan Jack mencengkram pinggangku sedikit kuat mendengar bisikan salah seorang siswi. Aku tidak peduli dengan mereka. Baik mereka menganggapku jelek, miskin, cupu, maupun murahan sekali pun aku tidak peduli. Tidak ada gunanya aku memedulikan ucapan sampah yang keluar dari mulut mereka.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD