Berlayar

1283 Words
(Bibir pantai) Kapal-Kapal perang Kelompok Bandit Serigala, telah berjejer pada lokasi batas lepas pantai. Menjadi pemandangan megah yang menghiasi wilayah lepas pantai Pulau Api Getaran. Dalam beberapa hari belakangan, wilayah laut di sekitar pulau yang menjadi markas besar Aliansi 7 Lautan tersebut, memang tampak begitu penuh. Berkumpulnya seluruh armada Perompak Aliansi 7 Lautan, ditambah dengan seluruh armada Kelompok Bandit Serigala, tak hanya menyebabkan wilayah bagian dalam pulau ramai. Kepadatan tak biasa juga menghias wilayah laut. Dimana merupakan tempat dari seluruh unit kapal dua kelompok, terkumpul di satu lokasi. Bahkan bisa dikatakan bahwa wilayah laut, justru adalah lokasi yang paling ramai, karena memang hampir sebagian besar anggota biasa dari masing-masing kedua kelompok, tak ikut turun memasuki wilayah bagian dalam Pulau Api Getaran. Dan pagi ini, pada deretan padat lokasi tempat kapal-kapal perang Bandit Serigala menurunkan jangkar, keramaian serta kebisingan terdengar lebih dari hari-hari sebelumnya. Beberapa anggota kelompok Bandit, tampak sedang sibuk diatas tiap-tiap geladak kapal perang. Sebagian terlihat memeriksa kondisi kapal perang, sedangkan beberapa yang lain, bekerjasama membentangkan layar utama serta menarik jangkar. Pada bibir pantai sendiri, tepat di sekitar lokasi Glory Land Warship berada, rombongan sosok-sosok penting kelompok Bandit Serigala yang sempat turun ke Pulau Api Getaran, tengah berdiri menghadap laut. Theo, memimpin di barisan paling depan. Bersebelahan dengan Sinbad yang saat ini juga membawa serta anggota-anggota penting Aliansi 7 Lautan berdiri di belakang punggungnya. "Baiklah, karena semua telah selesai ditempatkan, kita lanjutkan sesuai rencana!" Ucap Theo. "Aku akan memimpin armada Bandit Serigala untuk berlayar menuju Pulau Serigala di Laut Merah terlebih dahulu!" Lanjut Theo. "Yah, aku akan menyusul tiga hari kemudian! Sementara Dante, ikut berangkat terlebih dahulu bersama rombonganmu!" Tanggap Sinbad. Bagaimanapun juga, Sinbad adalah pemimpin utama dari Aliansi 7 Lautan. Oleh sebab itu, Theo dan Sinbad, sepakat agar keberangkatan keduanya menuju Pulau Serigala yang mana telah ditentukan sebagai Outpost Aliansi, tidak dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. Sinbad masih perlu melakukan beberapa pengaturan bagi anggota Aliansi 7 Lautan yang nantinya akan terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama, adalah mereka yang bertahan di Pulau Api Getaran untuk menjaga markas. Kembali memperkuat pertahanan Pulau Api Getaran yang sempat tak terkoordinir dengan baik imbas pengerahan kekuatan penuh Aliansi 7 Lautan dalam perang besar Laut Ungu. Bagaimanapun juga, fakta bahwa Pulau Api Getaran berada di wilayah perbatasan antara Laut Ungu dengan Laut Putih, jelas membuat posisinya menjadi rawan. Karena Laut Putih, adalah satu-satunya wilayah Laut yang tak tersentuh pengaruh dari Aliansi 7 Lautan. Masih sepenuhnya berada dalam kekuasaan Eleanor Tribe. Eleanor Tribe sendiri, bisa dibilang masih merupakan kelompok yang berbahaya bagi Aliansi 7 Lautan, dimana tak ada jaminan bahwa Kelompok Tribe tersebut, akan terus menahan gerakan. Kesepakatan verbal yang sebelumnya terjalin antara Theo dan Iris untuk menarik pasukan, jelas hanya berlaku dalam situasi perang Laut Ungu. Mereka bisa kembali bergerak kapanpun. Ditambah kali ini Pulau Api Getaran telah kehilangan salah satu faktor keunggulan fenomena alam utama dalam skema pertahanan yang begitu diandalkan oleh Sinbad, yakni gempa tiap menit dimana tak lagi berlangsung, imbas telah diambilnya suplai Logam Mulia Ruang Angkasa, membuat pertahanan Pulau Api Getaran, menurun secara drastis. Faktor-faktor tersebutlah yang menjadi alasan kenapa Sinbad memutuskan untuk bertahan sedikit lebih lama. Ia ingin memastikan bahwa pembangunan ulang serta penguatan mekanisme pertahanan, berjalan lancar tanpa gangguan. Berjaga seandainya pihak Eleanor Tribe ternyata benar-benar kembali bergerak dengan melakukan sergapan mendadak pada markas utama Aliansi 7 Lautan. Bagaimanapun juga, Eleanor Tribe punya alasan cukup kuat untuk melakukan hal tersebut. Kesepakatan antara Theo dan Sinbad dalam membentuk Aliansi Serigala, hanya akan membuat situasi mereka menjadi semakin tersudut. Pihak Elaenor Tribe, jelas adalah Kelompok yang paling dirugikan dalam terbangunnya Aliansi Serigala, selain tentu saja Barbarian Tribe di wilayah Desert Tribe United. Itu hanya masalah waktu sampai mereka benar-benar memutuskan untuk kembali bergerak. Sinbad harus memastikan markas besarnya, telah berada dalam situasi siap jika kemungkinan paling buruk, benar-benar terjadi. Paling tidak itu masih mampu bertahan sampai nanti ia kembali dari kunjungan ke Outpost Aliansi, Pulau Serigala di Laut Merah. Theo sendiri, membantu situasi tak menentu Aliansi 7 Lautan, dengan meminjamkan beberapa simpanan buku formasi pertahanan dari perpustakaan gelang ruang-waktu. Formasi pertahanan yang jelas berkualitas diatas normal, tak sesuai jamannya. Karena berasal dari perpustakaan Tiankong. Selain mempersiapkan kelompok pembangunan ulang sistem pertahanan markas, Sinbad juga mengatur siapa-siapa saja yang menemani Dante dalam perjalanannya. Beberapa anggota perompak terpilih. Satu yang paling mencolok tentu saja adalah Ching Shih. Mengajukan diri untuk menemani Dante. Permintaan yang tanpa ragu disambut oleh Sinbad dengan mengijinkan. Tak henti memasang senyum lebar penuh maksud kepada Dante. Untuk kelompok ketiga yang perlu di siapkan oleh Sinbad, tentu saja adalah orang-orang yang bertugas membantu Tuan Leluhur untuk menyelesaikn proyek pembangunan Portal Ruang. Tuan Leluhur, tentu membutuhkan banyak tenaga dan uluran tangan dalam proyek besar yang ia tangani. Mengandalkan hanya divisi penempaaan Kelompok Bandit Serigala yang baru sedikit berkembang dalam pimpinan Razak, tentu masih cukup kurang. "Baik…! Jika sudah tak ada lagi yang perlu di diobrolkan, maka aku akan berangkat!" Ucap Theo. Seraya melompat pada dek Glory Land Warship. Mendarat tepat di sebelah Sasi yang sedari awal sudah menunggu bersama Syakira dan seluruh anggota divisi medis Bandit Serigala. Aksi Theo, segera diikuti oleh beberapa sosok penting Kelompok Bandit Serigala. Darsa, Thomas, Oscana, Shadex, Hella, Gerel, dan Cassio, melompat keatas dek. Dilanjutkan oleh Dante dan Ching Shih bersama beberapa anggota Perompak, dimana merupakan perwakilan dari Aliansi 7 Lautan. Kehadiran Dante pada dek Glory Land Warship, segera disambut oleh lirikan tajam Shadex yang tengah berdiri bersama trio Xika, Xoya, dan Xafi. Jelas sekali pria gahar ini belum bisa menerima kekalahan dalam duel terakhir antara dirinya dengan wakil kapten Perompak Naga Laut tersebut. Saat beberapa sosok penting serta wakil pemimpin divisi telah menaiki dek Glory Land Warship, beberapa wakil pemimpin divisi lain yang tersisa, ternyata tidak ikut bersama rombongan Glory Land Warship. Feizel, Sanir, Shadex, Zhou Kang, Yahuwa, dan Zota, menyebar ke segala arah. Mendarat pada beberapa kapal perang Bandit Serigala. Kelima orang wakil pemimpin divisi tersebut, nantinya akan berperan dalam memimpin serta mengatur koordinasi pergerakan armada besar, stabil mengikuti di belakang Glory Land Warship, dimana tentu saja memimpin pada ujung paling depan. "Tuan Leluhur! Razak! Kupercayakan pada kalian proses pembangunan portal ruang pertama Aliansi Serigala!" Ucap Theo. Seraya berbalik menuju ujung paling depan dek Glory Land Warship. "Tak perlu cemas!" Tanggap Tuan Leluhur. Sementara Razak, hanya membalas intruksi Theo dengan anggukan singkat penuh kepatuhan. "Razak! Ingat untuk terus melatih metode pengendalian Mana Besi yang telah kuberikan padamu!" Ucap Sasi. Memberi intruksi kepada Razak. Sebelum melirik tajam kearah Tuan Leluhur. Jelas sekali sedikit tak rela meninggalkan Razak untuk memiliki waktu lebih banyak dengan Tuan Leluhur. Tanpa menunggu jawaban dari Razak, Sasi berjalan menuju ruang bagian dalam Glory Land Warship. Tepatnya ruang kendali. Bersiap menjalankan perannya sebagai juru mudi Glory Land Warship. "Sasi, berangkat!" Seru Theo lantang. Saat merasa Sasi telah berada dalam posisi. *Wuuungg….!!! Bersama seruan Theo, Glory Land Warship mulai memancarkan cahaya emas kemilau, dilanjutkan dengan mengeluarkan satu suara dengungan keras. Kapal bercorak emas nan indah, melayang ringan, mulai mendapat ketinggian. *Wuoooosssshhhhh….!!! Sampai kemudian, bergerak dalam sentakan keras menerjang kedepan. Melewati deretan kapal-kapal perang Kelompok Bandit Serigala yang berkumpul pada wilayah lepas pantai. Tatapan kagum seluruh anggota kelompok Bandit Serigala yang berdiri pada tiap dek kapal perang, menjadi pemanis dari pemandangan indah yang terjadi saat Glory Land Warship, melewati kepala mereka. *Booooommmm….!!! Glory Land Warship, seolah kapal perang sombong yang menutup aksi terjangan penuh d******i nan indah, dengan mendarat keras pada permukaan air laut. Menyebabkan riak gelombang besar menyebar kesegala arah disekitar lokasi pendaratan untuk beberapa saat. Dalam gerakan sombong penuh d******i, Glory Land Warship membelah air laut. Memimpin armada besar kapal perang Kelompok Bandit Serigala. "Hmmmmm…. Aku harus mencari satu yang seperti itu juga!" Gumam Sinbad. Menatap penuh antusias pada Glory Land Warship.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD