Egois

1204 Words

Di dalam taksi, Rida menangis sesenggukan. Ia tak bisa membendung lagi air matanya yang sedari tadi ditahan. Dadanya terlalu sesak, mengingat apa yang dikatakan bapak penjual mie ayam tadi. Tak ingin terlihat lemah, sesekali Rida mengusap kasar air matanya. Menggigit bibirnya keras-keras agar isaknya tak terdengar sampai ke luar. Rasa asin yang tercecap lidahnya menandakan jika bibirnya kini tengah berdarah. Bapak sopir yang melihat tangisan Rida dari pantulan cermin yang ada di depan, ia pun berusaha menenangkan. Mengambil kotak tissu yang ada di depannya, lalu memberikan pada Rida tanpa menoleh ke belakang. "Nangis saja, Mbak. Tidak perlu sungkan sama saya. Ini tissu buat lap air matanya." Rida mengangguk pelan. Ia menyunggingkan senyumnya pada bapak sopir yang ramah itu meski hanya t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD