Trauma Nila masih menjadi masalah besar untuk Anggara. Ia tidak tahu bagaimana caranya membuat mood gadis itu membaik. Sejak tadi Nila melihatnya dengan wajah cemberut. Matanya bahkan penuh rasa tidak suka. Yang lebih menyebalkan Nila seolah enggan dekat dengannya. Gadis itu duduk menjauh kala ia berusaha duduk di dekatnya. Seperti sekarang, di meja bulat yang terbuat dari pohon oak, Nila memilih kursi yang paling jauh dari Anggara. Efek kejutan tadi membuat ia membenci wajah Anggara. "Kenapa kamu terlihat marah, Nila? Apa aku membuat kesalahan," tanya Anggara. Nila dengan bibir manyun menatap Anggara. Nila tahu jika Anggara tidak bersalah cuma ia tidak bisa dekat dengannya. Gadis itu pun mulai menggerutu. "Kenapa penyihir membuat wajahmu mirip monster dalam mimpiku sich? Aku benar be

