5|| KEJADIAN DI KANTIN

805 Words
Rara bosan dengan pelajaran di depannya. Pelajaran yang sedari dulu tidak ia sukai. BAHASA INDONESIA, bagi Rara pelajaran ini sangat membosankan. "Vi, Toilet yuk," ajak Rara kepada Oliv. Oliv mengangguk, perempuan yang sedang menyeksaikan tulisannya itu menganggukan kepalanya. Rara pun berjalan ke arah guru untuk meminta izin setelah mendapat kan izin Rara berjalan keluar kelas bersama Oliv. "Vi, Lo tunggu sini gue mau pipis dulu." Rara masuk kedalam toilet. Saat Rara akan keluar dari toilet ia mendegarkan suara. "Plis Liv balik sama gue!" Rara memincinkan matanya. Tidak salah lagi lelaki yang sedang memohon dengan Oliv adalah Rama. "Nggk bisa Ram, gue udah nggk  sayang sama lo." balas Oliv mencoba melepaskan tangannya dari tangan Rama. "Tapi gue masih sayang sama lo Liv. " ujar Rama memohon. 'Sepupu gue? Segitu cintanya kah? si curut sama Via?' Rara membatin. "Meskipun lo sayang sama gue, Tapi kalau guenya nggk sayang sama lo gimana?" tanya Oliv menatap Rama. "Cinta nggk bisa di paksain Ram," sambung Oliv. "Apa karna ada orang lain di hati lo? Terus lo ngomong kayak gini ke gue?" tanya Rama, membutuhkan penjelasan. Oliv diam, sebelum Oliv menjawab Rara keluar dari bilik toilet. Kemudian Rara berdehem sebentar. "Ekhmm" "Ganggu banget sih mahluk satu ini." gumam Rama yang bisa di dengar oleh Oliv dan Rara. Rara melebarkan matanya seraya berdecak sebal, "Ayo Vi, Ke kelas nggk usah dengerin si Curut, ngebucin!"  Rara menarik tangan Oliv untuk pergi dari hadapan Rama. *** Susana kantin selalu ramai jika Jam istirahat tiba, Rara masih fokus dengan ponselnya. "Ra, lo mau mie ayam nggk Gue pesenin deh," tawar Indut. "Boleh Ndut, Tumben lo baik sama gue?" Rara terkekeh begitu pula dengan Oliv dan Mimin. "Ck, Gue lagi seneng banget ini, nggk usah ngerusak mood gue deh." Indut berkata. "Ndut, kok Rara doang yang ditawarin kita enggk Nih?" Mimin protes. "Lah kan lo Sama Oliv udah pesen," ujar Indut menatap pesanan Oliv dan Jasmin. "Hehe lupa," ujar Mimin dengan cengiran khasnya. Memang benar, adanya kalau Jasmin dan Oliv tadi ke kantin lebih dulu.  Indut dan Rara yang menyelsaikan PR nya kemudian menyusul Oliv dan Jasmin. di kantin. Indut larut dalam Antrian untuk membeli Mie ayam. Setelah beberapa menit kemudian. Indut kembali dengan Baki di tangannya berisikan 2 mangkok Mie ayam. Indut tersenyum ke arah Rara yang menatapnya hingga. BRUKKK.. Mie ayam yang di bawa Indut tergeletak mengenaskan di tanah. Rara melebarkan matanya begitu juga dengan kedua temannya. Rara menatap tajam kepada orang yang telah menabrak Indut. Dan mengakibatkan mie ayamnya jatuh mengenaskan di tanah. "RAMA! LO SEKALI KALI NGGK BIKIN GUE KESEL KENAPA SIH!" teriak Rara yang menghentikan Aktifitas di kantin siang ini. Rara menghampiri Rama dengan wajah merah padamnya. Tentu saja Rara menahan amarahnya. "Gue nggk sengaja," balas Rama acuh. "Lo bilang nggk sengaja? Lo dendam kan sama Gue?"  Rara berkata tangannya sudah mengepal. "Ck, Gue nggk sengaja!" seru Rama. Rara memutar bola mata nya malas."Halah maling mana ngaku?" cibir Rara. Rama masih diam tak bergeming."Gue nggk mau tau lo ambilin mie yang udah jatuh berserakan di tanah itu." emosi Rara meluap. "Lo pikir lo siapa yang berani perintah gue?" Rama menarik satu sudut atas bibirnya. "Lo cewek paling sinting yang pernah gue temuin," sambung Rama kesal. Wajah lelaki itu juga memerah menahan amarah. "Dan lo cowok jelek yang pernah gue temuin!" balas Rara  sambil menendang tulang kering Rama dan menonjok perut Rama. Setelah itu menarik tangan Indut pergi meninggalkan keramaiam di kantin. Semua tercengang dengan perkataan Rara. Banyak yg mencibir. 'Keknya si anak baru itu minus deh' 'Iya orang Rama ganteng gitu kok' 'Kaya Jefri Nichol malah.' 'Ah gue tau itu trik dari tuh cewe biar bisa deket sama Rama.' 'Bener tuh dasar  b***h!!' Banyak yang mencibir Rara dengan kata-kata yang membuat kuping Rara panas. "Udah Ra, nggk usah di denger mereka yg b***h!" ujar Mimin dan di angguki oleh Oliv. Sementara Indut masih syok. **** Rama berdecak kesal ia keluar dari kantin yang di ikuti oleh Ke empat Teman nya. Rama berjalan menuju base campnya. "Aggghrrr....." "Gila banget tuh cewek," Danu berdecak. "Sttt, Lo mau di di lempar ke Pantai selatan sama si Rama?" Melvin berbisik kepada Danu. Danu melebarkan matanya, "Ya kali gue mau." "Makanya diem lo," sahut Melvin membuat Danu diam. "Tuh cewe bener-bener bikin gue malu. Dua kali di udah bikin gue Malu." keluh Rama yang masih menahan emosi. "Sabar Ram, Kita bakal serang balik tuh cewe tapi kita harus sabar." Leo berkomentar. "Maksud lo?" Septian yang sedari tadi diam ikut menimbrung. "Lo harus buat cewe itu jatuh dalam pesona lo." Leo tersenyum sinis. "Maksud lo gue harus deketin tuh cewek?" Rama menatap Leo. "Iya, Setelah dia cinta sama lo, bisa tinggalin dia." Leo tersenyum misterius. Rama terdiam sebenarnya ia bukan tipikal orang yang suka mempermain kan perempuan. Tapi ia juga kesal dengan perempuan itu. "Gue bakal coba buat bikin dia cinta sama gue."  Rama tersenyum devil. *****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD