PROLOG

235 Words
"Pokoknya kakak nggak mau tau, kamu akan kakak titipin di rumah om Anton!" ujar Kania kepada sang adik, yang tengah terduduk di sofa ruang keluarga. "Yah, kak kok gitu sih." perempuan dengan rambut sedikit acak-acakan itu berdecak kesal. "Kan kakak tau, Om Anton itu pensiunan Tentara." sambung perempuan itu. "Maka dari itu, kakak yakin dia bisa didik kamu Rara." Kania menghela nafasnya, "kakak nggk mau kamu jadi anak yang nggk bener." tambah Kania sembari duduk di sebelah adiknya. "Ya tap-" "Nggak ada tapi-tapian, Apa kamu mau kakak masukin ke pesanteren?" tanya  Kania, dengan senyum liciknya. "Enggak! Enak aja pesanteren!" seru Rara melipat bibirnya. "Ya udah nurut sama kakak makannya. Mulai besok kamu tinggal di rumah om Anton," sahut Kania lalu pergi meninggalkan adiknya sendiri di ruang tamu. Perempuan masih menggerutu sebal, sebaiknya ia turuti saja kemauan kakaknya. Dari pada ia harus masuk ke pesantren? Membayangkan saja sudah membuat dirinya bergidik ngeri. Namanya Rara Cassandra, cewek bad girl di sekolahnya. Setelah kedua orang tuanya meninggal karna kecelakaan pesawat. Rara hanya tinggal dengan Kania kakak kandungnya. Kania sendiri merupakan CEO sekaligus mahasiswi di salah satu universitas terbaik di Jakarta. Kesibukan Kania membuatnya tidak bisa menjaga, dan mengawasi adiknya. Sampai akhirnya semalam, Kania kecolongan. Diam-diam Rara sudah tau akan dunia malam. Maka dari itu, dengan tidak terpaksa, Kania harus menitipkan Rara kepada Om Anton, kakak dari ibunya. Kania yakin, Om Anton Mampun mendidik Rara menjadi lebih baik.  ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD