Curse Of A Witch [ Indonesia ]

Chapter 16

Dari jauh Kenneth melihat kebersamaan Allice, Kenneth sudah lama tidak melihat Allice hingga akhirnya ia datang ke pesta pernikahan Kerajaan Afresia dan melihat Allice bersama Raja John Bennedict berbincang. Kenneth hanya melihatnya dari jauh.

Candaan demi candaan Allice terima dari Jorsh, Kenneth hanya mampu melihatnya dari jauh. Terakhir kali ia bertemu Allice ketika usianya masih tujuh belas tahun. Kenneth hampir tidak tahu kabar Allice, “Apa kau sudah bahagia Allice? Tertawamu melebihi ketika bersamaku. Aku merindukanmu Allice,” ucap Kenneth ketika dirinya melihat Allice tertawa bersama Jorsh.

“Maaf Tuan Kenneth, jika tidak ada waktu bisa ikut denganku. Aku akan memberikanmu arahan sebagai pengawal pribadi untuk Tuan Putri Allice,” ucap beberapa pengawal yang melihat Kenneth melihat ke arah Pangeran Jorsh dan Allice dari lantai atas. 

Kenneth dibawa dengan beberapa pengawal, ternyata ibunya Brenda dan ayahnya Berd masih ada di wilayah istana. “Kenneth! Kemarilah,” panggil Brenda pelan.

“Dengarkan aku, kau tidak boleh merusak kebahagiaan mereka Ken, jangan pernah, kami tidak mengajarkan dirimu untuk menggoda pasangan orang," ucap Brenda ketika dirinya menemukan puteranya melihat Allice dan juga Pangeran Jorsh yang sedang bersama.

Kenneth menunduk dengan apa yang ibunya katakan, dirinya pun menatap wajah ibunya kembali, “Jika aku mencintai Allice. Apakah aku salah? Terlebih Allice memang berteman denganku dari kecil, aku juga tidak mengetahui bahwa ia akan bersama Pangeran Jorsh," ucapan Kenneth ketika dirinya menjawab Brenda ibunya yang membahas Allice dan juga Pangeran Jorsh.

“Astaga, Kenn! Ibu tidak pernah ada niat untuk merusak kebahagiaan Allice," jawab Brenda di hadapan Kenneth, Brenda mengetahui akan persahabatan Allice bersama kedua puteranya. Dirinya pun menenangkan Kenneth kembali setelah Brenda mengetahui Kenneth masih membahas perasaannya kepada Alice. 

“Jadilah pria sejati mulai saat ini, jadikanlah cintamu cinta terbaik untuk Allice,” Berd memeluk Kenneth setelah Brenda memeluk Kenneth. 

Lambaian tangan terlintas mengikuti kepergian Brenda dan Berd meninggalkan Kenneth di istana Kerajaan Argesia.

Kenneth berdiam diri dengan tersenyum ketika dirinya mendengarkan perkataan ayahnya, hanya membalas lambaian tangan yang ibunya dan ayahnya berikan untuk terakhir kalinya.

“Ken!” panggil Allice dari jauh, suaranya mengikuti mata Ken yang mencari, suara Allice memanggil dirinya.

Kenneth pergi mencari suara yang ia dengar, dirinya terdiam ketika memandangi sosok Allice yang berjalan memegangi gaun dengan memanggil namanya, teringat akan kenangan lama. Kini Allice sudah memiliki suami.

Bahkan suaminya adalah seorang keturunan Duke dari Argesia, “Allice aku disini,” sapa Kenneth dari jauh.

Allice hanya tersenyum dengan berlari-lari kecil menuruni anak tangga, “Kenn, aku mencarimu. Suamiku sudah memasak makanan pagi untuk kita sarapan. Ayo ikut denganku kita makan bersama, aku menceritakanmu bahwa kau adalah sahabatku dari kecil dan suamiku menerimamu disini.”

Kenneth hanya tersenyum mendengarnya, ‘Allice, pria mana yang menerima begitu saja ketika ada pria lain yang dekat dengan istrinya. Pria manapun pasti akan cemburu ketika mendengar ada pria asing datang di tengah kebersamaan dirinya bersama orang terkasih dan tercinta. Jangankan pria bahkan wanita saja akan cemburu,’ ucap batin Kenneth ketika dirinya semakin melihat Allice bahagia.

Allice berjalan bersama Kenneth menuju ruangan makan di istana. Rupanya Pangeran Jorsh sudah menunggunya dengan duduk di kursi meja makan. “Kenn, kemarilah makan bersama kami.

Jorsh begitu bahagia menerima kehadiran Kenneth, terlebih Kenneth adalah keluarga Allice. 

Mereka makan dengan santai di meja makan, obrolan ringan dengan perbincangan tentang Allice dan Kenneth semasa kecil. 

“Baiklah, Ken mulai sekarang kau harus melaporkan apa yang Allice lakukan, nanti tugasmu akan diberikan oleh Viscount Miguella. Karena yang menerimamu adalah kakakku." Ucap Pangeran Jorsh kepada Kenneth.

Kenneth tersenyum ketika dirinya berbicara bersama Pangeran Jorsh. Baru pertama kalinya ia bisa berbicara dengan anggota keluarga kerajaan sedekat ini.