Chapter 15

635 Words
“Apa aku bisa keluar dengan memakai gaun malam kerajaan seperti ini?” Tanya Allice dengan candaan kecil didepan suaminya. Jorsh hanya tertawa ketika istrinya kembali manja, didepan kedua pelayan Jorsh dan Allice mengumbar kemesraan mereka berdua. Jorsh menawarkan siku lengan miliknya untuk menuntun Allice berjalan bersamanya menuju aula kastil istana. Dengan senyum yang melengang Allice berjalan bersama Jorsh dengan bercandaan kecil, melewati beberapa lorong dan perpustakaan. Dua orang pelayan berjalan dibelakang Pangeran Jorsh dan Putri Allice menuju aula istana kerajaan. Dari jauh wajah tamu yang diperuntukkan untuk Jorsh sangatlah tidak asing, Allice hanya menatap diam dengan duduk di sisi Jorsh ketika menemui tamu, Jorsh hanya menelan saliva miliknya. Ia tidak mengenal tamu yang dihadapannya kini. Melihat perubahan sikap Allice membuat Jorsh berdehem, tentunya membuat Allice melemas, “Maafkan aku sayang,” bisik Allice dengan tersenyum. “Salam sejahtera Argesia Pangeran Jorsh, saya Brenda dan disisi saya adalah Berd suami saya. Disebelah saya dalah Kenneth anak lelaki saya yang  mengirim surat untuk Pangeran Jorsh, maafkan saya sebagai ibunya yang sudah membuat putera saya yang menganggu pernikahan Tuan Putri Allice dan Pangeran Jorsh,” ucap Bibi Brenda dihadapan Allice dan Jorsh. Jorsh terdiam sesaat dengan menatap Allice, ia tahu bahwa ada surat yang bernama Kenneth, itupun menanyakan kabar Allice istrinya. “Sayang, apa kau mengenal mereka?” Tanya Jorsh kepada Allice dengan suara pelan. Allice mengakui bahwa ia mengenal Kenneth dan juga keluarga Paman Berd, “A- aku mengenalnya,” jawab Allice datar. Jorsh menatap  ke arah Kenneth, wajahnya memang tampan dan dewasa. Sosok yang di beritakan oleh Bibi Raquell kepada kedua pelayannya terjadi, “Jadi kau yang bernama Kenneth?” Tanya Pangeran Jorsh di depan Allice istrinya. Brenda dengan cepat melontarkan maksud kedatangannya sekeluarga. “Maafkan saya pangeran, karena Tuan Putri Allice adalah cucu dari Paman Bruch Knett dan sudah kami anggap seperti anak kami, kami harap Pangeran mau menerima Kenneth di Kerajaan Agresia, ia bisa menjadi pengawal pribadi dan kebetulan sudah disetujui oleh Yang Mulia Raja John Bennedict." Allice terdiam mendengar suaminya, dirinya bingung ketika Kenneth tiba-tiba datang ke istana, Jorsh menyentuh tangan Allice dengan sentuhan pelan, “Tenanglah, dia sahabatmu dan dia adalah keluargamu." “Baiklah, hanya menerima Kenneth untuk mulai tinggal di Istana Argesia, kalian bisa pulang kembali ke Afresia. Lagipula ini masih pagi kalian bisa ikut sarapan bersama kami,” ucap Jorsh kepada Brenda dan Berd serta beberapa keluarga Allice yang datang. “Terimakasih Pangeran Jorsh." Jorsh menyuruh beberapa pengawal untuk membawa Kenneth ke ruangan kamar miliknya. Brenda dan Berd masih berdiam duduk di hadapan Pangeran Jorsh. Allice beranjak dari kursi miliknya demi menyapa Paman Berd dan Bibi Brenda, “Paman, maafkan aku yang lama tidak berkunjung ke Afresia. Maafkan aku bibi,” ucap Allice dengan memeluk Berd dan Brenda seperti keluarganya sendiri. Allice hanya terdiam tanpa berkata-kata. Selama ini ia tidak mengetahui bahwa Kenneth bukan anak kandung Paman Berd dan Bibi Brenda, “Bibi dan paman apakah ingin sarapan bersama kami disini?” Tanya Allice dengan memegang pundak Bibi Brenda. Sayangnya Brenda dan Berd saling bertatapan, “Allice, kami akan pergi setelah ini. Tolong jaga Kenneth Allice, kami lega karena bersama kalian Kenneth akan baik-baik saja. Terimakasih Allice." Jorsh menyusul Allice dengan menerima Paman Berd dan Bibi Brenda, “Tenang saja, istriku mengenal kalian dengan baik. Terimakasih paman sudah menganggap Allice sebagai anak kalian. Pangeran Jorsh menyambut Paman Berd dan Bibi Brenda, Brenda merasa bersalah sudah memberikan Kenneth di tengah hubungan Pangeran Jorsh dan Allice, “Pangeran maafkan kami sudah membawa Kenneth kedalam Istana Argesia,” ucap Berd dihadapan Pangeran Jorsh. Jorsh tersenyum dengan mendengarkan Paman Berd, “Tidak apa-apa." Berd menghela napas lega ketika Pangeran Jorsh berbicara dengan menerima Kenneth di Istana Argesia, “Terimakasih  Pangeran, kau pangeran yang baik hati.” ucap keluarga Paman Berd di hadapan Pangeran Jorsh. Pangeran Jorsh tersenyum ketika melihat Allice dan juga keluarganya. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD