Bab 94

1435 Words

Alan merasa ada yang tidak beres dengan Shera di sana. Duduk di sofa nyaman pun Alan merasa gelisah. Laptop di meja yang digunakannya untuk mengerjakan laporan menjadi terabaikan selama beberapa saat akibat pikirannya melayang-layang seperti potongan kertas yang terbang tertiup angin. Tiba-tiba bel apartemennya berbunyi, Alan terhenyak, menatap ke arah pintu kemudian beranjak dari sofa untuk melihat tamu yang datang. “Kejutan!” kata seorang pria dan wanita yang datang membawa makanan serta minuman botol ke rumahnya. “Astaga! Kenapa kalian datang selarut ini?” tanya Alan. “Ah, besok hari libur, kau tidak perlu khawatir kekurangan tidur,” kata si perempuan berambut pendek. “Haha, masuklah!” Alan mempersilahkannya duduk juga. “Kau tinggal sendirian?” tanya temannya yang baru kali ini me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD