SR-93

1490 Words

Malam kian larut, Shera belum juga pulang. Nana gelisah dalam posisi rebahannya sambil maskeran. Jam dinding berdetak terus ke arah kanan, hampir pukul 10 malam, sahabatnya masih bersama pria meresahkan itu. Nana bangkit dari sofa panjang, mengintip jendela dan ingin melihat ke arah pintu gerbang dari kamarnya. “Ah, itu dia,” ucapnya saat melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah. Nana segera keluar dari kamar, lalu berdiri di balik pintu. Lampu ruangan sengaja tidak dihidupkan agar membuat Shera terkejut. Beberapa menit sudah menanti, Nana belum juga melihat tanda-tanda Shera membuka pintu gerbang. Dia langsung mendekati jendela dan memantau sahabatnya lagi layaknya seorang detektif. Dia melihat semua yang terjadi di dalam mobil dengan jelas. Shera masih duduk bersama pria yang m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD