SR-63

1170 Words

Malam semakin larut, Nana tidak bisa tidur karena memikirkan tawaran Alan. Sejak Shera kembali dari luar, dia tampak bahagia. Nana tidak mengerti, dalam benaknya masih terasa aneh bila mereka tidak bersatu padahal sudah saling suka. Nana melirik ke arah Shera yang masih menatap layar ponselnya. Dia pun segera membuka percakapan. “Shera,” panggilnya. “Ya?” sahut Shera. “Apa kau bahagia tinggal di sini?” tanya Nana. Shera menggerakkan kepalanya, miring ke arah sahabatnya. “Kenapa kau tanya seperti itu?” “Jawab saja,” desaknya. “Bahagia.” “Kenapa bisa bahagia? Apa kau menemukan sesuatu yang bisa membuatmu bahagia di sini?” tanya Nana. "Pertama, aku bisa bekerja dan itu adalah pekerjaan pertamaku.” “Terus?” “Kedua, aku bisa hidup tanpa membuat orang lain terbebani.” “Apa kau tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD