SR-81

1103 Words

Wajah ceria Shera terpancar sampai di rumah, ketika sepiring kue pai yang ada di depannya mulai dingin karena diabaikan pun bibirnya masih meninggi. Saat hatinya sedang senang, Shera malah tidak selera makan, tetapi kalau lagi marah, dia akan makan apa pun yang ada di hadapannya. Nana pulang dan langsung melihat keanehan di wajah sahabatnya. Nana mendekat, Shera masih tak bergeming. Tangannya diayun beberapa kali juga tidak membuatnya sadar dari khayalan. Akhirnya Nana bersuara, dehamannya mengagetkan Shera. “Kau memikirkan apa?” tanya Nana. “Oh, tidak ada.” “Hei, kau menyembunyikan sesuatu.” Nana mengambil tempat di sampingnya, siap mendengarkan curhatan Shera. Wanita di hadapan Nana tersenyum bahagia. “Aku dipromosikan jadi kepala toko.” “Wah, serius?” “Iya, karena tadi toko ramai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD