4 : Dinner

874 Words
Kyuhyun menghentakkan kejantanannya berkali-kali membuat Yewon semakin tak tahan untuk pelepasan. Pinggul pria itu bergerak begitu cepat merasakan remasan di dalam sana. Tangannua begitu aktif meremas d**a gadisnya yang menggoda. Tak lama kemudian lengguhan panjang mereka dapatkan. Kyuhyun menindih tubuh Yewon dan melumat bibir gadis itu begitu lembut. Pria itu menatap seorang yang berada di bawah kungkungannya itu tampak kelelahan. Nafasnya terenggah enggah. Butiran keringat mengalir di dahinya dengan lembut Kyuhyun mengusapnya. "Yewon," panggilnya tanpa beralih. "Jangan katakan oppa ingin lagi. Aku benar-benar lelah," Kyuhyun tertawa mendengar ucapannya. "Aku ingin menanyakan sesuatu padamu" "Hm? Katakan saja oppa" Kyuhyun menatap manik mata Yewon sungguh-sungguh. "Menurutmu, bagaimana dengan hubungan kita?" Yewon mengerutkan dahinya membuat Kyuhyun salah tingkah. "Maksudku apakah kau mau hub-" "Tentu saja pasangan seks oppa. Aku tahu oppa menginginkan milikku dan aku juga menginginkan milikmu oppa," jawab Yewon santai membuat Kyuhyun tertegun. "Jangan katakan oppa sudah jatuh cinta padaku?" Kyuhyun menatap Yewon sekali lagi. "Aku sudah punya pacar oppa" Rasa panas di hati Kyuhyun menggelegar. Ia tak menyangka ternyata selama ini Yewon hanya menganggapnya sebagai itu saja. Padahal selama ini Kyuhyun selalu bersikap manis padanya. Bahkan apa pun yang Yewon mau selalu ia turuti ternyata... Ia sama saja dengan wanita lain. Pandangan Kyuhyun tertuju pada sebuah kalung yang bertengger disana. "Kau benar sayang, aku sangat menginginkan milikmu," dengan kasar Kyuhyun kembali menggerakan miliknya begitu cepat. Yewon yang berada di bawah kuasanya tengah merintih dan mendesah secara bersamaan. Ini terlalu dalam itu yang Yewon rasakan. Beberapa kali ia merasakan tamparan di dadanya membuat warna merah semakin kentara disana. Pria itu menghabisinya hingga pagi. The Man Next Door Waktu telah menunjukkan 9 pagi. Wajah Kyuhyun yang bagaikan mayat hidup tampak berjalan menyusuri koridor apartemen. Pikirannya tengah berkecambuk saat ini. Jadwal untuk pemotretan terpaksa ia undur karena kondisi Yewon semalam dan perasaannya yang tak bisa ia tenangkan. Langkah kaki itu terhenti melihat sebuah kotak makanan yang berada di depan pintunya. Di raihnya kotak makan itu, Kyuhyun langsung memasuki apartemennya. Setelah membersihkan diri pria itu kembali menatap kotak makan yang belum ia lihat isinya sama sekali. Sebuah sticky note tertempel disana. *** Halo tuan Cho Kyuhyun. Maafkan aku sebelumnya. Aku juga berjanji tidak akan membuat gaduh lagi. Maaf untuk kejadian kemarin. Semoga kalian menyukai kotak makan yang ku buat. - Tetangga Sebelah Shin Aeji *** Kyuhyun langsung membuka kotak makan yang dimaksud. Senyum kecil terbit diwajah pria itu.   Terdapat makanan lunch box anak-anak sekolah dasar yang berbentuk seperti zombie  Kyuhyun melihat ada sebuah sticky note yang menempel dibagian tutup kotak itu. *** Maaf tuan tapi anda tidak sopan mendengarkan kejadian semalam. Apalagi memainkan bel ku. Ku harap tuan juga tidak mengulanginya lagi. - Tetangga sebelah Shin Aeji *** Tak sanggup menahan tawa. Akhirnya Kyuhyun pun tertawa terbahak-bahak. Astaga ia tak menyangka bahwa tetangganya akan se menggemaskan ini. Pria itu kembali menatap makanan yang tersaji untuknya. "Lucu sekali," ujarnya sambil memakan mata di kotak bekal itu yang lain bukan adalah telur. Kyuhyun langsung memuntahkannya saat merasakan ada kulit telur yang ikut ia kunyah. Ia tak menyadari ada kulit telur disana. Pria itu menatap kearah dinding sejenak lalu kembali tertawa geli mengingatnya. "Tetangga sebelah yang menarik" The Man Next Door Aeji telah berpakaian seperti biasanya. Setelah kejadian malam tadi Aeji tidak menghubungi pria itu lagi. Namun tak dapat di pungkiri, perlakuannya semalam mampu mengurangi stres yang ia rasakan. Hingga akhirnya Aeji memutuskan untuk membuka laptopnya kembali. 1 jam 2 jam Gadis itu berujung dengan membuka menu makan cepat saji di sekitar sini. Laptopnya masih menyala dan tak ada satu katapun yang tertulis disana. Hanya ada halaman kosong. "Sepertinya aku ingin memakan masakan china. Atau aku pesan jjangmyeon saja ya?" ujarnya pada diri sendiri dan langsung saja menghubungi kontak restoran itu. "Tidak baik bekerja saat perut kosong bukan?" seru Aeji pada dirinya sendiri. Gadis itu terdiam dengan pikirannya sendiri. Ia sangat tidak ingin menulis romance karena memang pengalamannya yang buruk. Namun bayangan nominal dari challenge nya kali ini membuat gadis itu tergiur. "Aku harus segera mendapatkan ide itu sebelum waktunya habis," gumamnya pada diri sendiri. Ting tong ting tong Aeji terkejut. Ia tak menyangka restoran china itu akan datang secepat ini. Dengan tampilan yang berantakan gadis itu langsung membuka pintu. Kriett Matanya terbelalak untuk sejenak. Aeji menatap lawan bicaranya dengan tatapan yang terkejut begitu juga dengan orang yang berada di hadapannya. Yang berada di pikirannya saat ini adalah "astaga pria ini sangat tampan" Dengan kikuk Aeji langsung merapikan rambutnya. "M-maaf tuan anda s-?" "O-oh? Aku tetangga sebelah. Perkenalkan aku Cho Kyuhyun" "Astaga dia yang selama ini menjadi tetanggaku?" jerit Aeji dalam hati. Tangan Aeji membalas uluran tangan Kyuhyun, "Shin Aeji. Senang berkenalan dengan anda" Tanpa disadari tangan mereka saling bertaut cukup lama. Tak ada yang menyadari bahwa kedua tangannya saling menggenggam. Sebenarnya tidak sebelum seseorang menginterupsi mereka. "Nona Aeji?" panggil pria tua itu. "I-iya saya" "Ini pesanan anda," dengan kikuk Aeji langsung mengambil makanannya dan masuk kedalam. Tak lama gadis itu kembali dengan uang untuk pria tua itu. "Terimakasih nona saya permisi" Aeji hanya dapat memberikan senyuman padanya. Ujung mata gadis itu melirik Kyuhyun yang masih berdiri disana. Suasana tampak canggung. "O-oh iya. Ini aku ingin mengembalikan kotak makan mu," ujar Kyuhyun sambil memberikan kotak makan itu. Aeji dengan malu mengambil kotak makan itu. Karena sebenarnya saat membuat makanan itu Aeji sangat kesal karena tetangganya membuat dirinya malu besar "Terimakasih untuk makanannya" "S-sama sama tuan kalau begitu aku permisi," Aeji yang salah tingkah langsung masuk ke apartemennya namun sesuatu telah menghalangi gadis itu. Tampak Kyuhyun menahan pintu apartemennya. "Bolehkah aku ikut makan malam bersama?" I cannot say that I ultimately believe at love at first sight. What I do believe in is that there are certain people who have chemistry between them.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD