3 : I'm so embarrased

904 Words
"Hye in ah, otakku sedang kosong sekali" "Kenapa? Novelmu?" Tampak seorang gadis yang tengah terlentang di atas kasur dengan kakinya yang bersandar pada dinding. Terlihat raut wajah putus asa dari gadis yang kita ketahui namanya Shin Aeji tu. Tatapannya tampak kosong memandang dinding. Terdengar suara desahan berat dari panggilan telfon disana. "Sudah ku bilang berkencanlah" "Kau tahu Hye In aku tak ahli dalam hal itu" "Kau belum mencoba Aeji sayang. Aku bisa mengenalkan mu dengan pria lain yang lebih berpengalaman. Kau tak perlu khawatir" "Tetap saja Hye In, aku tak percaya diri dalam hal itu" Mereka berdua tampak  pasrah. "Kau tahu kau itu baik, tinggi dan cantik. Takkan ada yang bisa menolak pesonamu" "Berhentilah membahas itu Hye In. Carikan jalan keluar untuk membuat otakku kembali bekerja." Tak ada suara diantara mereka. Dua gadis itu masih saling berfikir cara terbaik membuat sahabatnya itu menghilangkan tekanan. "Bagaimana dengan phone s*x?" "A-apa phone s*x?" "Hm. Kau tak perlu bertemu dengan orang itu. Yang kau perlukan hanya mengikuti titahnya saja. Kau tahu? Aku sering melakukannya saat sedang stres" "B-benarkan itu membantu?" The Man Next Door Kyuhyun memeluk Yewon yang baru selesai di rias oleh bagian make up. Gadis itu tampak cantik dengan dres mini yang ia kenakan. "Oppa kenapa?" "Tak apa hanya merindukanmu" "Benarkah?" ujar Yewon yang berbalik dan langsung merapatkan pelukannya pada Kyuhyun. Pria itu tersenyum mengerti apa yang dia maksud, "Menginginkan sesuatu nona?" "Aku sedang bosan. Bagaimana kalau kita pergi ke Mall?" CUP Kyuhyun mengecup bibir Yewon sekilas. "Tentu saja nona" Dan disinilah mereka berakhir. Kyuhyun masih setia merangkul pinggang Yewon kemanapun gadis itu mau. Barang belanjaan yang di bawa Kyuhyun pun sudah mampu menghabiskan sebulan gajinya. Namun pria itu tampak tak mempermasalahkannya selama Yewon senang. Kini mereka tengah memilih kalung yang ingin Yewon kenakan saat perayaan ulangtahun perusahaan beberapa hari nanti. Kyuhyun tersenyum melihat Yewon yang begitu senang saat sebuah kalung tampak indah menghiasi lehernya. "Pilih yang ini saja" "Oppa kau yang terbaik," seru Yewon yang langsung meminta penjual itu membungkuskannya. Waktu telah berganti malam. Kyuhyun telah memberhentikan mobilnya di depan apartemen Yewon. Pria itu tampak senang saat melihat Yewon tersenyum dengan ceria. "Sesenang itu?" "Tentu saja aku sangat senang sekali, oppa memang yang terbaik," tiba-tiba gadis itu langsung menarik dagu Kyuhyun, melumat bibir itu atas dan bawah. Lidah merekapun saling bertautan. Yewon benar-benar membabat habis bibir Kyuhyun. Tangan pria itu dengan reflek meremas p******a gadis itu dengan lembut menambah rasa panas yang dua orang itu rasakan. Yewon melepaskan tautannya dengan nafas yang terenggah-enggah. "Mau mampir ke rumahku?" bisiknya dengan tatapan sayu. Kyuhyun tak memungkiri bahwa kini ia juga terpancing. "Biarkan aku mengambil barangku dulu" The Man Next Door Aeji memasang headset dikedua telinganya. Panggilan dari teman Hye in pun telah masuk. Sahabatnya itu benar, pria ini sangat pengertian sekali. Bahkan ia gak keberatan untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. Sudah cukup lama mereka mengobrol dengan santai hingga Aeji mengerti bahwa lelaki itu ingin melakukannya sekarang. "Aeji kau sedang mengenakan apa sekarang?" "A-aku mengenakan kaos pendek dan hot pants" "Apa aku boleh tahu warna dalamanmu?" Pipi Aeji benar-benar malu sekarang. "H-hitam semua" "Benarkah? Aku yakin kau pasti tampak seksi sekali. Hye in memberikan fotomu padaku. Dan aku akui kau cantik sekali. Maukah kita berganti ke video call?" "V-video call?" "Iya, kau percaya ini akan lebih menyenangkan" Dengan ragu Aeji menekan tombol beralih ke video call. "Sudah ku duga kau cantik sekali," ujar lelaki di sebelah sana. Kening gadis itu mengkerut saat tak bisa melihat wajah orang disana. "Aeji kau seksi sekali," ujar pria itu yang membuat pipi gadis itu memerah. Rasanya aneh saat orang lain mengatakan dirinya seksi. "Sekarang kau harus berjanji untuk mengikuti semua perkataan ku mengerti?" Aeji hanya menggangguk. "Letakkan handphone sedikit menjauh hingga aku bisa melihat seluruh tubuhmu" Dengan polos Aeji mengikutinya. "S-sudah" "Berbaringlah sayang" Aeji pun hanya mengikuti perintahnya. "Tunjukan dadamu Aeji" "T-tapi" Akhirnya pun Aeji tetap mengikutinya. Gadis itu menaikkan kaosnya hingga dadanya terlihat. Tangannya begitu aktif meremas dan memilin putingnya seperti perintah lelaki itu. Kini permintaa. Pria itu semakin panas saat meminta Aeji untuk melepaskan celananya. Membiarkan tangan lentiknya itu memasuki celana dalam itu dan mengusap klitorisnya dengan lembut Aeji menggigit bibirnya dengan kuat merasakan sensasi pada d**a dan kewanitaannya saat ini. "Jangan tahan desahanmu sayang, aku ingin mendengarkannya" Lelaki itu meminta Aeji memasukan satu jari kedalam liangnya, gadis itu sempat menolak namun akhirnya ia melakukannya. Aeji melengguh saat jarinya masuk ke dalam sana. Memasukannya keluar masuk berkali-kali hingga semakin lama semakin cepat. Gadis itu sanggup menahan dan akhirnya desahan itu terdengar. "A-ahh... Ahh.." "Yes honey faster," ujar pria itu sambil mengocok miliknya. "Aku sangat ingin melahap dadamu itu sayang," gadis itu pun semakin kasar meremas dadanya saat merasakan kenikmatan di bawah sana. Desahan panas itu lolos begitu saja membuat lelaki yang tengah ia telfon semakin panas. Begitu juga dengan Aeji, kenikmatan yang pertama kali ia rasakan benar-benar luar biasa. The Man Next Door Kyuhyun sedang mengemasi barang kerjaannya untuk besok. Karena malam ini ia akan menginap di apartemen Yewon. Pria itu mulai memeriksa barang bawaannya lagi karena ia tak yakin besok dapat sanggup kembali ke apartemennya karena pesta yang akan mereka lakukan malam ini. "Ahh.. ahh.. ahh" Kyuhyun terdiam mendengar suara yang terdengar familiar untuknya. Karena memang pria itu sering melakukannya. Kaki berjalan mendekati tembok di dekat kasurnya. "Ahh... Ahh.. ahh" desahan erotis itu membuat Kyuhyun yakin apa yang sedang tetangga itu lakukan. Dengan senyum geli Kyuhyun pun keluar dari apartemen nya. The Man Next Door Ting tong ting tong Aeji terkejut. "I-iya sebentar" "Siapa itu?" tanya lelaki di seberang sana. Tampak Aeji tengah membenahi pakaiannya. "Entahlah nanti aku hubungi lagi okay?" tanpa menunggu jawaban Aeji pun memutuskan panggilan mereka. Dengan sedikit kacau Aeji membuka pintunya. Tidak ada orang? Aeji keluar ruangan memastikan lagi apakah ada orang yang tadi menekan bel rumahnya. Mata itu menatap sticky note yang ada disana. *** Halo nona Shin Aeji, ingin mengingatkan bahwa tuan Kim belum membenahi dindingnya. Maaf tadi aku sedikit mendengarnya - Tetangga sebelah Cho Kyuhyun *** "Astaga aku malu sekali!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD