BAB 13

1211 Words
SELAMAT MEMBACA ♡ Taman merupakan salah satu tempat yang tepat untuk sekedar menghilangkan penat karena pekerjaan yang menumpuk atau pun untuk sekedar mengajak keluarga jalan-jalan, dan disinilah roxy dan gema berada.Tepatnya di pojokan taman yang tenang dari canda tawa anak-anak dan kaum muda mudi,15 menit sudah mereka berdua hanya diam dan saling lirik satu sama lain seperti bermain kode, beberapa pasangan yang melintas pun terheran melihat roxy dan gema yang hanya diam dan saling lirik. Uhukkk..uhukkkk... "Ehh??? Kamu kok bisa batuk?." Tanya gema setelah menyadari bahwa roxy batuk, roxy memutar malas bola matanya karena merasa gema kurang peka dengan yang terjadi 'padahal gue sengaja batuk biar dia ngomong njir dari tadi'. "Iya ini tadi ada serpihan kenangan palsu gue hirup, jadi batuk deh beb." Jawab roxy dengan perlahan berharap gema mengerti kodenya,namun realita tak seindah ekspetasi. "Hah? Kamu kenak kenangan palsu sama siapa?." Gema mengerjapkan matanya memandang bingung ke arah roxy, roxy yang tidak tahan dengan semua kepolosan gema pun menarik kedua pipi gema antara kesal dan gemas yang menjadi satu. " au ah capek gue beb, kita makan aja dulu yuk." Ajak roxy dan menarik tangan gema dari taman menuju tempat mi sop di seberang taman yang sedari tadi sudah di tandainya.Uh, memikirkan kuah sop yang segar dengan berbagai bumbu dan mi yang kenyal serta jangan lupakan bakso dengan isi ayam giling, membuat perut roxy sedari tadi bergemuruh menunggu datangnya makanan. 0__0__0 Disinilah roxy dan gema berada,di warung babeh sosop yang menyediakan makanan seperti mie sop, mie ayam, mie ayam bakso,soto dan lainnya. " eh roxy jangan makan saos banyak-banyak, nanti perutnya sakit." Ujar gema memandang ngeri melihat saos yang seperti ingin memenuhi mangkok itu. "Eh iya beb, tapi gue lagi pingin makan pedes-pedes." " hm iya deh." Pasrah gema dengan masih memandang ngeri melihat kuah roxy yang berwarna kemerahan itu.Lalu. mereka pun makan dengan hikmat dengan sesekali gema mencuri pandang ke roxy yang terlihat imut walaupun sedang memakan bakso dengan porsi yang besar. Plukkk..... " heii cupuuu." Uhukkk..uhukkk...uhukkk.... "Ini minum roxy." Ucap gema menyerahkan gelas berisi air minum ke arah roxy yang tersedak karena dikagetkan dengan geng antra, roxy meminum habis air yang diberikan gama dengan sekali teguk. " lo gapapa cupuu?." Tanya mahes merasa bersalah karena mengagetkan roxy, roxy hanya diam dengan muka memerah. " lo gak liat? Noh buta mata lo?." Ujar gema kesal dan menepuk pelan punggung roxy. "Yeee,gue kan gatau kalok dia lagi makan lagian noh kuah misop kok kayak bibir cabe-cabean sekolahan." Bela mahes dan memandang ngeri melihat warna kuah bakso roxy. " udah-udah, diliatin orang-orang." Ucap bara dan duduk di bangku tempat roxy diikuti dengan raga,mahes,dan reksa, jadilah meja itu penuh dengan geng antra.Sementara roxy kembali melahap bakso nya dengan nikmat dan tidak merasa terganggu. "Lo makannya pelan-pelan." Bara mengusap pipi roxy lembut. "Hu'um." Jawab roxy dengan pipi yang masih penuh bakso, gema merasa panas melihat aksi bara yang seakan mencari perhatian itu.Sementara raga, mahes dan reksa menahan gemas melihat pipi chubby roxy. "Apa? Kenapa liatin gue?." Tanya roxy setelah menghabiskan baksonya dan memandang heran tiga curut yang memandangnya sedari tadi. "Eh ke geeran lo cupuu." Elak mahes dan memalingkan wajahnya yang sedikit memerah. "Behh...saya mau pesan lagi yang sama kayak tadi ya 1 aja, tapi baksonya banyakin ." Beritau roxy pada babeh warung itu yang di balas acungan jempol, kelima lelaki di meja roxy terkejut melihat roxy yang menambah lagi pesanannya. "Wahhh, makan lo banyak ya puu." Ejek mahes "Ssg." Ucap roxy dengan menggembungkan kedua pipinya ke arah mahes, mahes hanya terdiam melihat kegemasan roxy dan memalingkan wajahnya kembali. "Gue gatahan liat mukanya." Roxy menaikkan kedua alisnya melihat raga yang terus menatapnya sedari tadi. "Kenapa?."tanya roxy yang tidak dijawab raga sama sekali,roxy menghendikan bahunya dan lanjut memakan baksonya. "Eh puu, lo kencan sama nih dekel?." Tanya mahes "Hm" "Kok dia mau sih sama lu pu." "Hm" "Hm..hm..kek nissa sabyan lo anjir" "Hm" Dengan kesal mahes menarik pipi roxy dan kuat. "Awhhh...sakittt gilaa." Pekik roxy dengan melotot ke arah mahes,namun bukannya takut mahes malah kembali melotot ke arah roxy.Dan terjadilah aksi pelototan mereka. "Udah-udah." Lerai reksa namun tidak diperdulikan keduanya. Srettt.... "Eh ehh...lepasss." Pekik roxy yang tangannya di tarik oleh raga yang sedari tadi diam memandanginya. "Eh woi bosss!!!mau lo bawa kemana tuh cupuuu" teriak mahes dan di balas dengan lambaian tangan oleh raga. "Busettt...ini belom dibayar njirr" sebal mahes menatap sisa bakso yang masih tersisa di mangkok roxy tadi dan memasukkannya ke mulutnya,Sedangkan gema memandang kosong kepergian roxy. 0_0_0_0 Setelah berada di lorong dekat warung babe, raga melepaskan cekalan tangannya dan memandang roxy. "Awhh..merah nih pergelangan tangan gue" ucap roxy menatap sedih pergelangan tangannya yang memerah karna ditarik raga dengan lumayan kuat,hei kulit roxy selembut salju jadi memerah akibat ulah raga. Roxy pov; Aku menatap sengit ke arah salah satu geng antra yang menarikku keluar dari warung babe dan meninggalkan bakso kesayanganku, belum dibayar juga 'hmm,gapapa deh biarin dibayar si curut hihihi'. "Udah ketawa nya?" Tanya laki-laki yang tadi menarikku. "Sorry tapi gue gakenal sama lo, so gausah sok deket sama gue" ujarku dan membalikkan badanku untuk pergi dari lorong ini, yang sialnya terlihat sepi. "Trik baru?" Aku menghentikan langkahku setelah mendengar ucapan dari belakangku. "Sorry? Gue gakenal sama lo."jawabku dengan menaikkan sebelah alisku,ku lihat dia berjalan pelan ke arahku dan memandang ku seperti ingin mengajak berantam saja 'nih laki kenapa sih dari tadi, sok kenal'. "Stalker." Ucapnya, aku memandangnya heran dan kembali membalikkan badanku untuk pergi dari lorong sialan ini. "Gue gakenal sama lo, nama lo atau siapapun lo dan satu lagi lo emang ganteng, tapi gausah berlagak sok kegantengan di depan gue karna gue gak tertarik." Ucapku sebelum benar-benar pergi dari sini. Roxy pov end; Raga menatap dalam diam langkah roxy yang semakin menjauh dari lorong,sementara roxy kembali memasuki warung babeh yang masih di tempatin oleh geng antra. " agresif juga lo pu sama doi orang." Cetuk mahes dengan seringai menggelikannya. "Lo gausah sok kenal gue deh curut" "Ck, gue gakenal sama kalian berempat jadi mending pegi sono" lanjut roxy dengan sebal dan menghampiri bangku gema yang melihatnya dari tadi 'aaa gemes banget muka gema baby'. " lo beneran gak inget sama kita cupu? Kan gue udah nyebutin nama-nama di geng antra." Jelas mahes dengan gemas, roxy menghentikan tatapannya dari gema dan menghendikkan bahunya dengan pertanyaan mahes. "Heh yang narik lo tadi tuh si raga ketua geng antra kekasihnya shila ketua geng the angel" "Lo tau kan cupu!!." Degg...... Roxy menegang saat mendengar nama yang terdengar tidak asing di ingatannya. Roxy pov; 'Waittt raga? Maksudnya raga genova? Raga yang si cupu ini ikutin terus?raga yang anu itu?' Aku segera menarik tangan gema dari tempat duduknya dan berlari keluar yang terlihat seperti kawin lari. " WOI CUPUUU! INI BAKSO LO BELOM DI BAYARR WOIIII!!" Teriak si curut. " NENGGG, BUSETTT INI MAKANAN ENENG KUAHNYA BELOM ABIS NENGGG" "LOH BABEH APAAN SIH MALAH MIKIRIN KUAH, INI SIAPA YANG BAYAR MAKANANYA" Aku tertawa kuat mendengar teriakan mereka dan tetap menarik tangan gema yang ikut tertawa bersamaku ' hahhh hari yang menyenangkan ditemani dedek manisss'. Roxy pov end; hai gesss sorry ya lama up, dikarenakan belakangan ini agak sibuk juga.Ohiya jangan lupa mampir di ceritaku yang kedua berjudul 'KYARA'. Tinggalkan komen dan langganan di cerita aku biar dapat pemberitahuan tentang ceritaku. jangan lupa follow akun aku juga okehh. see u ♡ to be contiuned:*
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD