Chapter 17 - Suara Dari Hati

1465 Words

Pagi di rumah Dewi masih diselimuti ketegangan sisa malam sebelumnya. Bau kemenyan yang samar tercium dari lantai dua, menyusup melalui sela-sela pintu dan jendela, menambah kesan mistis di rumah yang semestinya menjadi tempat istirahat dan kedamaian. Hawa rumah itu dipenuhi ketegangan yang belum sempat terurai. Sejak keributan semalam, Dewi masih menyimpan amarah, sementara Nu memilih diam dan mengurung diri di kamar. Nu duduk di pinggir tempat tidur sambil memeluk lutut. Matanya bengkak karena semalaman tak bisa tidur. Ia merasa seolah bukan lagi bagian dari rumah ini. Rumah yang dulu ia jaga, ia bersihkan, ia jadikan tempat kembali sepulang sekolah, kini berubah menjadi tempat yang asing dan penuh tekanan. Nu bersandar di sudut tempat tidur, menatap ponselnya dengan tangan gemetar. Be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD