bc

Dipaksa Nikah

book_age16+
1.1K
FOLLOW
12.6K
READ
love-triangle
possessive
others
drama
sweet
bxg
city
betrayal
affair
polygamy
like
intro-logo
Blurb

Mencintai seseorang itu, bukankah bukan sebuah kejahatan? Waktulah yang terkadang kurang tepat saat Tuhan menghadirkan rasa itu. Sehingga seolah, akulah si antagonis yang tak pantas bahagia. Namun, kembali lagi cinta itu memang tak boleh takut untuk berkorban.

-Trilogi Cinta-

chap-preview
Free preview
1. Digerebek
Dengan tergesa, Aira, gadis berusia delapan belas tahun itu, memakan sarapannya. "Pelan-pelan, Ai!" tegur sang mama, tidak senang putrinya makan dengan cara seperti itu. "Aku kesiangan, Ma. Nanti terlambat," sahut Aira dengan mulut yang penuh nasi goreng buatan sang ayah. "Nanti Ayah antar. Kalau perlu, sampai ke dalam kelas." Aira meminum air putih di depannya hingga tandas. "Nggak, ah, Yah! Malu! Lagian, aku udah pesan taksi online." "Ya sudah kalau begitu." Aira telah menghabiskan sarapan. Ia berdiri, kemudian mencium tangan orang tuanya bergantian. Sang mama, Niken, mencium pipi Aira. Sedangkan sang papa, Farhan, mencium kening putrinya itu. Setelahnya, gadis itu segera berlari keluar rumah karena driver taksi sudah memberi tahu jika sudah berada di depan rumah. "Nggak terasa, ya, satu lagi putri kita telah dewasa," ujar Farhan sembari memandangi putri keduanya. "Iya, dan ketiga putra-putri kita ini juga mulai beranjak remaja. Harus lebih ekstra lagi, nih...," timpal Niken. Ia memperhatikan satu per satu putra-putrinya. "Tenang, Yah, Ma, Dira janji, nggak akan mengecewakan Ayah sama Mama." Dira, adalah putri ketiga mereka yang lahir ketika mereka tengah dihantam badai perceraian. "Tasya juga, Yah, Ma!" Sedangkan Tasya, adalah putri keempat. Lebih tepatnya, putri Farhan dan Nadia, istri kedua Farhan, yang kini telah tiada. "Andra juga ...." Dan Andra, ia si bungsu yang merupakan putra satu-satunya Niken dan Indra. Indra adalah suami Niken setelah ia bercerai dari Farhan. Namun, karena kecelakaan, pria itu meninggal dunia. Sebelum meninggal, ia berpesan agar Niken dan Farhan bisa rujuk kembali. Ia tahu, mereka masih saling mencintai. Pasangan suami-istri itu, Farhan dan Niken, mereka kini hidup bahagia. Apalagi memiliki putra dan putri yang begitu membanggakan. (Kisah Niken-Farhan-Nadia-Indra, ada di Luka Hati Seorang Istri) *** Sesampainya di sekolah, Aira langsung menuju kelas. Dia sudah kelas tiga SMA. Sekarang adalah saat-saat terakhirnya berada di bangku putih-abu-abu. Baru saja kemarin ia melaksanakan ujian sekolah. Hari-hari di sekolah hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan. "Ai, malam Minggu besok ikut, 'kan?" tanya Mysha, sahabat Aira. "Ikut, dong ... perpisahan kita sama ekskul kesayangan kita." "Hhh, bakal kengen, nih, sama kakak-kakak mapala." "Yeee, cowok mulu dipikirin!" cibir Aira. "Siapa juga yang mikirin cowok?! Ada gitu, gue ngomong cowok? Kakak mapala, kan, ada juga ceweknya." "Iya, deh, iya...." Aira memang mengikuti ekstra kurikuler pecinta alam di sekolahnya. Begitu juga dengan Mysha. Mereka aktif mengikuti kegiatan itu sejak kelas X. Awalnya, Farhan memang melarang putrinya mengikuti. Takut sesuatu terjadi pada sang putri karena ektra kurikuler pecinta alam lebih banyak di outdoor. Namun, pada akhirnya pria beranak lima itu mengizinkan. Bahkan, Aira sudah dua kali ikut kegiatan mendaki gunung. Dan gadis itu bisa membuktikan kalau kekhawatiran ayahnya salah. *** "Malam Minggu besok, kamu ada acara nggak, Ri?" tanya Zahra kepada putranya, Fachri. Fachri adalah putra bungsu pasangan Fattan dan Zahra, putra kandung Fattan satu-satunya. Dia adalah dokter muda yang sedang berjuang meraih gelar dokternya. Laki-laki berusia dua puluh empat tahun itu, memang seperti mommy dan daddy-nya yang menjadi seorang dokter. Fattan seorang dokter spesialis bedah. Sedangkan Zahra, seorang dokter gigi. Dulu, wanita itu memang sempat berhenti kuliah, saat ia mengandung putra sulungnya, Rayhan, yang saat ini sudah menikah. Namun, saat putra-putranya sudah mulai besar, ia langsung mendaftar kuliah kembali. "Ada undangan dari kampusku dulu, Mom ... undangan buat malam perpisahan sama anak-anak pecinta alam SMA Tunas Bangsa," jawab Fachri. Fachri memang aktif menjadi pecinta alam sejak SMA. Meskipun ia sudah bukan lagi pelajar dan mahasiswa, ia masih mengikuti kegiatan jika diundang menjadi tamu kehormatan. Tentu saja jika memiliki waktu senggang. "Memangnya ada apa, Mom?" "Nggak ada apa-apa. Om Revan ngundang kita buat ngumpul, tapi kalau kamu nggak bisa datang ya nggak apa." Zahra adalah seorang ibu yang bijak. Ia tidak pernah memaksa putra-putranya untuk melakukan apa pun. Revan adalah mantan suami Zahra yang juga sepupu Fattan. Jika diingat, masa lalu Zahra dengan pria yang sampai sekarang masih sendiri itu sangatlah buruk. Diselingkuhi dengan sepupunya yang kini sudah meninggal bahkan sampai dimadu, juga diperlakukan dengan tidak baik. Istri kedua Revan yang juga sepupu Zahra, Agni, sudah lama meninggal dunia. Sejak putri mereka, Vania, masih duduk di bangku SMA. Sedangkan sekarang, ia sudah bekerja dan masih betah sendiri. Ada trauma dalam dirinya tentang pernikahan yang selalu membayangi. (Kisah Zahra-Revan ada di Cinta Sendiri) *** Sabtu sore tiba. Dengan diantar Farhan, Aira datang ke sekolah. Sudah banyak peserta yang berkumpul di tempat itu. Setelah gadis itu pamit dan mencium tangan sang ayah, ia berlari mendekati teman-temannya. Farhan pun pulang setelahnya. Pukul empat sore, semua peserta sudah berkumpul. Menggunakan bus mini, mereka semua berangkat menuju lokasi. Lokasi yang mereka pilih merupakan desa yang berada di kaki gunung. Desa yang masih asri dengan hawa yang khas, dingin. Kabut malam cukup mengganggu pemandangan karena langit sedang tidak cerah. Rombongan sampai di lokasi saat azan magrib berkumandang. Ternyata, tenda sudah berdiri kokoh. Tenda berukuran 4x5 meter itu sudah didirikan oleh para alumni yang memang sudah berangkat lebih dulu. Aira memandang sekeliling. Ia heran. Kenapa hanya ada satu tenda? Bukankah yang ikut acara ada laki-laki dan perempuan? Apa itu berarti mereka harus tidur bersama? *** Apa yang dikhawatirkan Aira terjadi. Ya, mereka semua tidur dalam satu tenda. Kata ketua panitia, ia sudah mendapat izin dari kepala desa dan warga setempat. Dan kenapa hanya didirikan satu tenda? Katanya untuk menghemat waktu. Aira tak habis pikir, ketua panitia perempuan padahal. Tetapi mau-maunya mengambil keputusan begitu. Putri kedua Farhan itu pun hanya bisa pasrah. Mau bagaimana lagi, mau pulang pun hari sudah gelap. Selain itu, tidak ada sinyal pada ponselnya. Selesai magrib, mereka berkumpul di depan tenda untuk acara api unggun. Acara diisi dengan bernyanyi bersama, juga sharing tentang apa saja. Selain itu juga diselingi dengan makan malam. Acara baru selesai pukul dua belas malam. Semua sudah masuk tenda kecuali Aira, dan beberapa teman Fachri. Mereka yang masuk tenda ada yang langsung tidur, ada juga yang sibuk dengan ponsel masing-masing, untuk hanya sekadar main game offline. Fachri yang melihat keberadaan Aira di depan tenda, langsung menegur. "Sudah malam, Dek ... kamu nggak tidur?" Aira hanya tersenyum kikuk. "Kenapa?" tanya Fachri lagi. "Aku risi, Kak." "Risi kenapa?" "Harus tidur satu ruangan sama lawan jenis." "Takut diapa-apain?' Aira tersenyum lagi. "Ya, enggak ... hanya nggak nyaman aja." "Kamu nggak usah khawatir ... kami alumni yang juga akan bertanggung jawab kalau ada yang kurang ajar." Fachri mencoba menenangkan. "Belum ngantuk, Kak," jawab Aira pada akhirnya. "Oke, kalau gitu biar aku temenin kamu." "Silakan...." Fachri dan Aira akhirnya mengobrol berdua di depan tenda sampai pukul satu dini hari. Putra Fattan itu melihat jam di tangan. "Udah larut. Tidur, gih ... besok kita ke air terjun. Nanti kamu kesiangan, lho...." "Iya ... Kak Fachri juga tidur." Aira masuk tenda diikuti Fachri. Mereka tidur di sudut yang berbeda. *** "Bangun!!!" Teriakan beberapa orang membangunkan Fachri dan Aira yang masih tidur di tenda itu. Mereka mengucek mata sebelum akhirnya membukanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook