Masa Lalu Yura

1036 Words
15 Tahun Lalu "MAU KEMANA KAMU?!" "AKU MAU PERGI AKU BOSAN HIDUP MISKIN DENGAN KAMU!. DAN AKU AKAN MEMBAWA YURA BERSAMA DENGAN AKU!" Teriak Cindy ibu dari si kembar Yura dan Yuna. "Kalau kamu mau pergi silahkan kamu pergi, tapi jangan bawa anak-anak!" kata Yohan tegas sambil mencengkram pergelangan tangan Cindy dan menghentikan langkahnya yang mau menghampiri si kembar yang kini sedang berpelukan sambil ketakutan. Dengan kasar Cindy menghempas tangan Yohan dan mengabaikan kata-kata suaminya itu. Cindy tetap menghampiri Yura dan menariknya agar menjauh dari Yuna. Tetapi Yuna dan Yura malah saling mengeratkan pelukan mereka sambil menangis dan terus menggelengkan kepalanya cepat. "Ibu! Aku gak mau pergi!" Rengek Yura "Ibu! Jangan bawa Yura pergi. Aku mohon!" Rengek Yuna "DIAM KAMU! Bentak Cindy dan mendorong Yuna sampai terjatuh. "ARGH!" Yuna terjatuh sampai melukai sikunya yang menghantam tanah. Dengan cepat Yohan menghampiri Yuna dan memeluknya. Melihat siku Yuna yang berdarah Yohan meniupnya lembut. Yuna yang sedih karena mendapat perlakuan kasar dari Ibunya langsung memeluk leher ayahnya erat dan menangis sejadi-jadinya. "DASAR ANAK MENYUSAHKAN! SELALU SAJA MEMBANTAH IBU! RASAKAN AKIBATNYA! "Cukup! Jangan kasar ke Yuna! Kalau kamu mau pergi dan membawa Yura silahkan! Aku akan segera menandatanganin surat cerai kita." Yohan yang tidak tahan dengan perlakuan Cindy yang selalu pilih kasih antara Yura dan Yuna pun akhirnya memutuskan untuk mengabulkan permintaan istrinya itu. Yura yang mendengar ucapan Ayahnya hanya bisa meremas sisi pakaiannya dengan geram dan menatap Ayahnya itu dengan pandangan marah. "Bagus! Segera kirim surat cerai itu ke pengacara ku jika kamu sudah selesai tanda tangan!" Kata Cindy dengan arogan dan senyum sinisnya. Dengan kasar Cindy langsung menarik Yura dan membawanya pergi dari sana. Yuna yang berada dalam pelukan Yohan menangis kencang sambil mencoba memberontak ingin mengejar adik kembarnya. Tapi Yuna yang masih kecil tentu saja tidak bisa menandingi tenaga orang dewasa. Sedangkan Yura yang mencoba mengimbangi langkah kaki Cindy sesekali menoleh kebelakang dan melihat Yohan dengan tatapan marah dan kecewa. Tentu saja Yohan menyadari jika Yura pasti akan membenci dirinya setelah kejadian ini. ***** 10 tahun telah berlalu setelah perceraian kedua orang tua si kembar, Cindy sudah menikah lagi dengan seorang duda anak satu yang merupakan pengusaha kaya. Dan mereka sekarang tinggal di Luar Negeri. Sekarang Yura sudah tumbuh menjadi gadis remaja berumur 17 tahun. Dan disinilah malam naas itu terjadi dan membuat kebencian Yura mulai berakar dan berubah menjadi dendam. Malam ini ayah, ibu dan kakak tirinya sedang pergi untuk perjalanan bisnis. Yura yang baru selesai membersihkan diri dengan santai keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang menutupi tubuhnya. Lalu pada saat dia sedang mencari pakaian di lemarinya, dia dikagetkan dengan bunyi dobrakan pintu kamarnya. Karena terkejut tidak sengaja handuk yang dikenakannya terlepas. "Daddy!" Teriak Yura kaget saat melihat ternyata Ayah tirinya yang mendobrak pintu kamarnya. Yura buru-buru ingin mengambil handuknya yang terjatuh untuk menutupi tubuhnya. Tetapi tangannya ditahan oleh Richard ayah tirinya. Dan dengan kasar Richard mendorong tubuh polos Yura ke ranjang. "Da-daddy" Suara Yura bergetar ketakutan sambil berusaha mundur menghindari Ayah Tirinya. Richard yang melihat Anak Tirinya yang sudah polosan di hadapannya sambil ketakutan malah menyerigai menakutkan. "Da-daddy... mau... apa ???" Tanya Yura suaranya sudah tersekat di tenggorokan akibat ketakutan. Yura berusaha menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Tetapi lagi-lagi Richard menarik kasar selimut tersebut. "Daddy mau kamu sayang" Jawab Richard tanpa merasa bersalah. "Daddy... Jangan... Yura mohon..." "HAHAHAHA" Richard terbahak mendengar permohonan Yura. "Yura... Yura... ini sudah saatnya kamu membayar semua yang sudah Daddy kasih ke kamu. Rumah dan semua fasilitas yang sudah Daddy kasih ke kamu dan Ibu kamu. Daddy sudah menunggu selama 10 tahun. Dan sudah saatnya Daddy menerima bayaran bukan." "No! Daddy No! ARGH!!!" ***** Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya Richard memakai kembali pakaiannya. Tanpa rasa kasihan Richard hanya memandang remeh ke arah Yura yang sedang menangis sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Setelah selesai Richard menghampiri Yura dan mengelus kepala Yura dan memberi kecupan di kepalanya. Yura yang jijik dengan Ayah Tirinya itu terus menepis sentuhan dari Richard. "JANGAN SEKALI-SEKALI KAMU BERFIKIR UNTUK MENGADUKAN HAL INI KEPADA IBU MU! JIKA KAMU MELAKUKANNYA MAKA AKU PASTIKAN KAMU DAN CINDY TIDAK AKAN HIDUP TENANG!" Ancam Richard sambil mencengkram dagu Yura dan menghempaskannya dengan kasar. Setelah memberikan ancaman Richard keluar dari kamar Yura dengan santainya seperti tidak terjadi apa-apa. "Bagaimana ? Apa memuaskan ?" Richard sedikit terkejut dan langsung menoleh ke arah suara saat dia baru keluar dari kamar Yura. Tetapi saat melihat orang yang sudah berdiri di belakangnya Richard malah menyerigai. "Cobalah sendiri Son. Daddy tidak akan bilang-bilang ke Mommy mu. Tapi walaupun dia tahu memang dia bisa apa ? HAHAHAHA." Richard pergi sambil menertawakan ketidakberdayaan Yura dan Cindy. "Thank You Dad!" Teriak Robert kepada Ayahnya. Richard hanya melambai tanpa menoleh kebelakang. BRAK! Lagi-lagi pintu dibuka dengan kasar. Yura yang masih meratapi nasibnya terkejut saat melihat Robert Kakak Tirinya masuk ke kamarnya dengan wajah bengis dan arogant. "Kak... Tolong aku Ka..." Tetapi bukan pertolongan yang di dapat oleh Yura melainkan pelecehan lainnya dari Robert sang Kakak Tiri. Dan akhirnya malam itu benar-benar menjadi malam yang naas bagi Yura. Bahkan kelakuan b***t Ayah dan Kakak tirinya tidak hanya sampai disitu. Yura bahkan sekarang dijadikan object oleh Richard untuk bisa mendapatkan tender besar yang mengharuskan Yura melayani kolega-kolega bisnis Richard. Dan bahkan dengan kejamnya Robert dan Richard merekam kegiatan panas Yura saat dia harus melayani tiga orang kolega bisnis Richard sekaligus. Selama bertahun-tahun hal tersebut harus di alami Yura. Sampai di satu titik Yura memutuskan untuk mengadukan kelakuan b***t Ayah dan Kakak Tirinya kepada Cindy. Tetapi bukannya pembelaan yang Yura dapat dari Ibu nya melainkan kata-kata menyakitkan. "Lakukan saja seperti yang Ayah dan Kakak mu katakan dan jangan membantah. Mereka yang sudah mengangkat derajat hidup kita dan memberikan hidup enak. Ibu tidak mau hidup miskin lagi. Jika kamu macam-macam maka Ibu sendiri yang akan menghukum mu." Mendengar hal itu membuat hati dan harga diri Yura yang terluka semakin perih seperti di siram oleh air garam. Jadi selama ini Ibunya sendiri sudah mengetahui apa yang menimpanya. Tetapi tidak ada pembelaan sama sekali dari sang Ibu. Dan sejak saat itu hidup Yura menjadi seperti di neraka. Dan bagi Yura orang yang sudah mengantarkan dia ke neraka itu adalah Ayahnya sendiri. Sehingga Yura bersumpah akan membuat Ayahnya dan Saudara kembarnya hidup menderita seperti kehidupannya saat ini.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD