-Prolog ; Beginning-
Mereka bilang kami manis untuk meracuni
Mereka bilang kami hebat untuk menghancurkan
Mereka bilang kami mempesona untuk membinasakan
Mereka bilang kami cerdas untuk membunuh
Menurut kami hal ini bukan kejahatan
Namun suatu kebutuhan
Kami suka hal ini, membasahi tubuh kami dengan darah milik orang lain
Jika kalian bertanya tentang dosa?
Dosa tak lebih dari sebuah konsekuensi yang mutlak dijalani
-THE GANGSTAR KING-
Suara tembakan memecah keheningan yang ada, berpadu dengan jeritan manusia penuh derita, lehernya bercucuran keringat, darah merembes dari baju putih lusuh yang dikenakannya.
DOR!
Lagi, suara jeritan terdengar begitu nyaring, merintih bagaikan hewan yang kesakitan. Kemudian segalanya hening, menandakan malaikat maut dengan sabit hitam telah datang membawa ajal.
"Bawa kemari."
Sejurus kemudian satu pleton manusia kekar mendatangi seogok tubuh tak bernyawa dari batang kayu, membuka ikatan dan menyeret tubuh itu keluar. Kemudian di gantikan oleh seorang perempuan yang dibaluti oleh luka cambuk sana sini. Wajahnya tegas, ekspresinya berani, namun batinnya meraung raung melihat suaminya diseret tanpa rasa manusiawi, lalu dibuang kedalam tungku pembakaran. Ia tak kuasa melihatnya, namun keadaan memaksanya untuk menyaksikan tubuh orang yang ia cintai dilahap api dengan suhu tinggi.
Benda dingin menyentuh dahi, rupa rupanya itu merupakan pistol milik iblis dihadapannya. Dinginnya moncong pistol itu seakan mengatakan bahwa ia akan bernasib sama dengan suaminya.
"Dimana anakmu."
Suara rendah nan dingin itu membuat dirinya nyaris tak mampu bernafas, bibir pucatnya mengatup tanda ia enggan berbicara sepatah katapun.
"Aku tanya sekali lagi, dimana anak sialan itu?"
Tatapan tajam itu menusuk relung hatinya, namun dirinya terus mengingat ucapan suaminya untuk tidak menutup mata saat malaikat maut berada didepannya, siap mengayunkan senjata untuk menarik nyawanya keluar, namun senjata yang digunakan pencabut nyawa didepannya bukan lagi sebuah sabit runcing, namun sebuah pistol bersih yang beberapa menit lagi akan melubangi dahi putihnya.
"Tidak! Bahkan sampai aku mati dan mencair di tungku neraka, aku tidak akan pernah mengatakan keberadaan anakku! Iblis! Kau akan mati membusuk di neraka, seluruh tubuhmu akan sakit sering perjalananmu. Takdir akan mempermainkanmu serta anak cucumu seperti kamu mempermainkan nyawa orang lain! Kau akan membayarnya dengan penyiksaan yang setara dengan darah yang sudah kau teteskan! TUHAN AKAN MENGHUKUM DIRIMU SERTA ANAK CUCUMU DALAM PERMAINAN TAKDIR!"
Hening
"Kau tahu, bahkan bila kau tidak memberi tahu keberadaannya pun, aku tetap akan menemukan anak itu, lalu aku akan membuat dia mati oleh pistol yang sama—"
"- Pistol yang kugunakan untuk membunuh kedua orang tuanya ."
DOR!
"Percuma saja mengutukku, karna aku merupakan kutukan itu sendiri."
***
TAP
TAP
TAP
KRIETT
"Saya datang, apa yang harus saya lakukan?"
"Sudah 17 tahun berlalu... cari dia dan bawa ke hadapanku."
"Sesuai perintah anda, King."
BRAK!
"Penerusku! Kau akan ku temukan dan tidak akan aku biarkan kau pergi lagi. Karna kau akan menjadi pemimpin The Gangstar King. "