
"Dari kamu bayi, aku sudah jatuh cinta dengan segala apa yang ada dalam dirimu, aku menyimpannya seorang diri dalam hatiku. Karena aku ingin melindungimu, menjagamu, dan setelah kejadian semua ini, aku bersumpah akan memilikimu sampai tidak ada seorang sekalipun mampu menyakitimu, aku bersumpah untuk hidupmu, kamu akan menjadi jiwaku. aku janji adek kecilku. aku sungguh mencintaimu" serangkaian kalimat Daniel yang dia bisikkan di telingaku, membuatku ternganga hingga gemetar. Dengan mulutnya yang mengatup giginya berkerut menahan emosi, mencekal kedua bahuku, tangannya menghantam tembok di belakangku. kemudian memelukku erat dengan air matanya..
Aku masih ternganga apalagi ini, Daniel itu kakakku kenapa dia mencintaiku. otakku seakan ingin meledak.
Aku ke kantor kakakku karena aku meminta pekerjaan, berujung aku di interogasi bermacam-macam hingga aku tak kuasa menceritakan kepedihan rumahtanggaku bersama Brian.
Aku masih terpaku desiran aneh itu muncul lagi, setiap aku berada di dekat kak Daniel rasa apa ini?
Rasa yang bersama Brian pun aku tak merasakannya, selama ini aku berfikir ini adalah rasa kasih sayang seorang kakak adek, tapi kenyataan apalagi ini. Cinta?
"Abang......" aku menepuk pipinya" Abang sadar dengan apa yang abang ucapkan?" aku memaksa otakku utk kembali ke realita.
"Apa yang abang ucapkan barusan?" aku mencekal kerahnya
" Yes, baby I love you...." ucap Daniel dengan tegas

