Bab 1 Season 3

1557 Words
"Ahh ... Boss ..." desah Freya "Call my name, Fre." "Ahh ... Arqa ... sakit ," rintih Freya "Sorry honey, akan kupelankan temponya," ujar Arqa menenangkan Freya Arqa Stefan adalah manager di perusahaan tempat Freya bekerja. Sedangkan posisi Freya adalah asisten Arqa. Mereka baru saja menjadi sepasang kekasih sekitar dua bulan. Arqa selalu mendesak Freya untuk b********h, namun selalu di tolak. Kali ini Arqa memberikan perangsang pada minuman Freya, sehingga membuat seakan tubuhnya mendidih. "s**t ... Sempit sekali, Honey." "Akhh ... Ar ... uhh ... sshhh. " Arqa terus melakukan in out pada bagian bawah Freya, ia membuat tempo yang menurutnya akan dinikmati oleh kekasihnya itu. "Ohh ... Ar ... aku mau keluar ... Ahh." "Keluarkan, sayang." "Aaahhhhh." Freya telah sampai pada puncaknya, namun tidak dengan Arqa. Seraya menggenjot tubuh Freya, tangan Arqa bermain di area yang terdapat dua gunung kenyal milik Freya. "It's mine," Arqa melahap p****g p******a Freya sehingga membuatnya mengerang keenakan Arqa sedikit mempercepat temponya, ia akan mencapai k*****s. Dan benar saja, sebelum cairan putih kentalnya keluar, Arqa mencabut juniornya dan memuncratkan cairan itu di atas tubuh Freya. "Cup... Good girl... Thanks, Honey" "Damn you Arqa...!!!" umpat Freya yang setengah sadar "Oh come on, Fre... Kita sudah pacaran selama dua bulan... Dan hal seperti ini sudah umum..." "Are you crazy? Kau tidak menghargai aku sama sekali! Hanya untuk melakukan hal jijik ini kau tega memberiku perangsang!" "Sudahlah, lagipula kau juga tak akan hamil honey!" "s**t!!!, I want to go home!" "Malam ini kita tidur disini saja" "Apa kau sudah siap mati di tangan kakak iparku hah? Dia pasti akan menyuruh orangnya untuk mencariku!!" "Ah ya... Mafia ganas di Jepang adalah keluarga mu, aku hampir lupa, Honey! Baiklah, akan ku antar kau pulang" Freya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia merasa jijik dengan cairan kental yang melekat di tubuhnya. "Aku udah selese... Buruan anter pulang!!" ujar Freya "Iya, iya bawel... Kalo aja kakakmu bukan mafia udah dari dulu kali kamu aku bawa lari..." "Hah? Apa?" "Gak, gapapa, Honey..! Yuk pulang.." "Ahh.. Sakit" "Kenapa?" "Kenapa?? Enak banget cuma bilang kenapa?! Ini itu gara-gara kamu tau!!" "Hmmm iya iya maaf... Tapi enakkan?" Freya memilih diam dan berjalan terlebih dahulu menuju parkiran. Arqa mengendarai mobil sport nya dengan kencang. Di tengah perjalanan dua mobil hitam menghadang mobil milik Arqa sehingga ia menepi dan berhenti. "Udah kamu ga usah turun! Itu bodyguard aku!, aku pulang dulu!" Cup... Arqa memutar bola matanya, ia merasa kekasihnya terlalu di kekang oleh kakak-kakaknya. "Nona... Silahkan masuk..." ucap pengawal Freya "Iya, iya...." "Mobil anda sudah ada di mansion, dan Tuan Tama menunggu anda di rumah" tambahnya "Apa? Uncle ada di rumah? Mampus aku!" Jika Tama sudah di mansion itu berarti akan ada omelan sepanjang jalur kereta api. Freya sudah menyiapkan penutup telinga mininya, untuk berjaga-jaga. *** Sampai di Mansion, Tama berdiri di depan pintu. Tangannya sudah berada di pinggang dan ia akan memulai omelannya. "Sayang, cepat masuk..." "Yess uncle" Ceklek... "Duduklah..." "Maaf uncle, Freya ga bermaksud pulang larut malam... Hanya saja..." "Uncle sudah tau sayang, siapa namanya?" "Ehm... Uncle... Jangan di apa-apain ya...?" "Name" "Arqa Stefan... Manager Freya" "Okay" Tuuuuttt.... Tuuuutt... "Bawa laki-laki itu kemari!" "Baik Boss" "Ahh... Be carefull dude..." suara Arqa terdengar sangat jelas "Uncle... Please..." rengek Freya "Sayang, Uncle hanya akan memastikan siapa Arqa..." Freya duduk di samping Tama, sedangkan Arqa berada di sebrangnya. "Aku sudah tau apa yang kau lakukan pada anak perempuanku ini, sekarang mengakulah atau kau akan menanggung malu?" tegas Tama "Hmm.. Maaf Tuan.. Maafkan aku Freya..." "Apa maksudmu dengan maaf?" tanya Freya "Sebenarnya aku taruhan dengan manager bagian legalitas, ia membuatku harus melakukan hal itu denganmu untuk menang taruhan.." Seketika tubuh Freya lemas dibuatnya, ia tak menyangka bahwa selama ini Arqa hanya menjadikannya sebagai bahan taruhan. "Fre, perasaanku padamu tulus.. Aku benar-benar mencintaimu.. Hanya saja kau selalu menghindari kontak fisik denganku! Itu membuatku seperti di rendahkan.." lanjut Arqa Freya hanya diam tak mau berbicara dan mennaggapi apapun yang di katakan Arqa. Entah apa yang gerjadi selanjutnya jika ia tak di sadarkan oleh Tama. " Sayang... " panggil Tama sembari membelai rambut panjang Freya " Uncle, I'm tired.. Can i go to my room now?" "Of course sweet heart..." "Fre... Maafin aku... Fre... Ku mohon..." Freya hanya diam, berjalan menuju kamarnya. Ia duduk di kursi kebanggaannya, dimana terdapat satu set lengkap peralatan seorang gamer. Freya memainkan gamenya dengan emosi yang meledak. Ia melampiaskannya dengan game Dota. " Chloe... Calm down... Hei what are you doing"suara dari teamnya di game yang Freya mainkan Freya menggunakan nick Chloe untuk semua game nya, di kalangan gamer di seluruh dunia, nama Chloe sangat terkenal dan juga selalu menjadi yang nomor satu. " Sorry Guys!! Lets focus..."ucap Freya yang tersadar karena teriakan teamnya "Good Job Chloe... We are the winner... Hahahhaha..." "Thanks Team... I'm out first... Sorry" pamit Freya Tok.. Tok.. Tok.. Ceklek... "Sayang..." panggil Tama "Uncle... Look.. Freya menang lagi..." "Wow... Selamat sayang... Hmm... Kau mau aku apakan lelaki itu?" "Uncle... Dia sudah mengambil mahkotaku, aku tak bisa berfikir jernih sekarang... Apalagi dengan perkataannya barusan... Mungkin jika kak Nero yang disini, ia akan langsung menembak mati lelaki itu... Aku bersyukur uncle tak seperti itu tadi... Sudahlah uncle.. Biarkan saja... Akan Freya lalui semua... " jelas Freya " Sayang... Maafkan uncle tidak bisa membantu banyak... Aku akan diam saja tak memberitahu kakak-kakak mu.. " " Thank you uncle... " Freya memeluk Tama, ia merasakan kehangatan seorang ayah disana. Ia tak menyangka hidupnya akan setragis ini. *** (Kantor AOI corp) Freya sudah berada di kantornya, ia belum melihat Arqa pagi ini. Hanya saja seorang CEO sedang memperhatikannya. Dddrrttt.... Dddrrrttt... "Hallo Fre, kamu udah di kantor?"tanya Yuki teman Freya "Sudah dari tadi kali... Kamu dimana? Buruan dateng!" "Ini udah mau naik lift... Oke see you" Beberapa karyawan di departemen yang sama dengan Freya sedang asik berkumpul untuk memainkan game lewat ponsel mereka. Freya juga tak ingin kalah, ia berjalan menuju toilet dan masuk kesana, didalam toilet Freya mengeluarkan ponselnya dan bermain game disana. Kali ini Freya bermain ML(Mobile Legends), seperti nya Freya satu team dengan teman kantornya. Ia menunjukkan keahliannya dalam bermain game. Memenangkan sebuah pertarungan dalam game adalah keahlian Freya. "Yes... Yes... Wooohoooo.... I'm the winner..." teriakan Freya seketika membuat beberapa karyawan yang disana terkejut "Ngegamenya biasa aja kale..." sindir seorang karyawan Freya tak memperdulikannya, ia merapikan pakaiannya dan kembali ke meja kantornya. "Waahh... Gila tu Chloe... Dia selalu menang loh! Kapan ya dia kalah?" "Iya bener tu, aku pernah satu team pas main Dota, gilaaa.... Ajib broo.. Bikin penasaran... Cewek satu ini.." "Bener banget... Pengen ketemu, pasti cantik tu..." Obrolan pagi itu bisa didengar Freya, dan ia hanya tersenyum mendengarnya. "padahal Chloe ada didepan mereka tapi ga ada yang tau.. Hmm" batin Freya Memang selama ini tidak ada yang tau jika Freya seorang gamer, Freya bekerja juga hanya untuk mengisi waktu luangnya. Sebenarnya Jonathan sudah menyuruh Freya untuk menjalankan bisnis keluarga, yang kini sudah sesuai dengan keinginan Freya. Namun sayangnya Freya ingin mencari pengalaman di luar dulu. "Fre.." panggil Arqa "Ya, ada apa?" "Maaf, kita..." "Kita putus, dan selamat kamu sudah menang taruhan..." "Gak Fre.. Aku mau kita lanjut! Aku beneran sayang sama kamu!" "Ingat Boss, ini di kantor! Kalau ingin bicara secara pribadi nanti jam istirahat atau pulang kerja" "Baiklah..." Freya menenggelamkan kepalanya di antara tangannya. Ia sungguh sakit hati, padahal Arqa adalah pacar pertama Freya. Namun kisah cintanya berakhir dengan tragis. "Freya..." panggil Yuki "Hi..." "Ceo manggil kamu tu, di suruh naik ke lantai dua puluh" "Hah?ngapain?" "Udah sana buruan...!!" Freya buru-buru masuk kedalam lift yang mengantarkannya ke lantai dua puluh. Freya keluar dari lift dan melihat hanya ada satu ruang kantor dan dua meja di depan ruang kantor itu. Ia seperti melihat kantor milik Ray, daddynya. "Dad... Andai kau yang ada di dalam sana..." gumam Freya "Cari siapa?" tanya seorang wanita cantik yang pasti itu adalah sekretaris CEO disana "Katanya Ceo memanggilku.." "Oh... Sebentar... Tunggu disana, akan ku tanyakan dulu" Di kepala Freya sedah membayangkan seorang Ceo yang sudah tua seumuran daddynya atau uncle Tama. Namun sayangnya bayangan Freya berbanding terbalik. Seorang laki-laki muda dengan setelan jas hitam dan memakai parfum D&G light blue,tengah duduk di kursinya sembari melihat ke arah kertas di depannya. "Duduklah..." pinta CEO itu "Maaf Boss, apa aku melakukan kesalahan?" "Tidak" "Ehm apa aku melanggar sesuatu?" "Tidak" 'Astaga... Datar sekali wajahnya!!' batin Freya Kini Ceo itu meletakkan kertas-kertas itu didalam sebuah map, dan ia merapikan mejanya. Setelah selesai ia mulai membuka perbincangan. "Ehem.. Jadi kau yang bernama Chloe!" "Hah... Namaku Freya Boss..." Freya nampak gugup mendengar pernyataan Boss nya itu "Semalam kau bermain Dota, kau mengalahkan teamku!" terang Ceo "Maaf Boss aku tak tau apa yang anda bicarakan?" "Sudahlah... Aku sudah tau semuanya... Kau Freya Zamera Gavin, putri bungsu keluarga Gavin, anak Rayhan Yasa Gavin dan Moya Josephine Eliot" "Tunggu-tunggu... Dari mana kau tau identitas ku?" "Mudah saja... Aku seorang Hacker..." "Ah... Begitu rupannya Tuan Hideyoshi Ren" Freya sudah tau jika ada yang masuk kedalam komputernya, ia membiarkannya hanya karena informasi yang di ambil hanyalah seputar kehidupan Freya. "Jadi apa tujuanmu memanggilku?" "Aku ingin kau masuk kedalam Teamku!" "Akan kupikirkan lagi, jika sudah selesai aku harus kembali ke meja kerjaku, permisi" "Hei!! Aku belum selesai berbicara!" "Jika perbincangan yang akan kau lanjutkan diluar perusahaan, silahkan hubungi aku di luar jam kerja,kau tau semua tentangku, jadi silahkan menilai sendiri!" "Hah... Baiklah... Akan kuhubungi nanti" "Jadi benar hal itu di luar perusahaan... Hmm menarik" batin Freya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD