KONSEKUENSI BESAR

1096 Words
Segala perbuatan ada konsekuensinya, termasuk perbuatan baik sekalipun. Namun aku siap menerimanya, asalkan tidak ada yang dikorbankan karena ulahku. _Quotes of Chen Mei_ ❤️❤️❤️ “Bahagia itu sederhana, sesimpel ketika melihatmu tersenyum karena perut yang kenyang dan tubuh yang hangat.” Chen Mei bergumam dengan girang saat melihat anak kecil yang ditolongnya tersenyum puas dan membungkuk terima kasih ke segala penjuru untuk menyatakan rasa terima kasih. Sungguh anak kecil yang tahu diri, sekecil itu sudah mengerti balas budi. Kesenangan Chen Mei mengamati kebahagiaan anak kecil itu terhnti, manakala serombongan pasukan langit menghampirinya. Dewi cantik itu menoleh ke belakang lalu tersentak kaget, ia sadar telah dipergoki dan kedatangan mereka memang khusus untuk menjemputnya. Namun Chen Mei tetap bersikap tenang seolah tidak terjadi apapun. “Tuan tuan, apa gerangan yang membuat anda kemari?” Tanya Chen Mei polos. Ini adalah area kekuasaannya dan ia bertingkah seolah menyambut kedatangan mereka dengan penuh tanda tanya. Seorang prajurit tampan yang memegang tombak menatapnya dengan serius, “Dewi Chen Mei, anda diminta menghadap raja langit sekarang juga!” Ujarnya dengan nada dingin, sedingin tatapannya yang tidak bersahabat. Chen Mei menghela napas, percuma berkelit. Ia sudah terciduk dan kini dijemput untuk diadili. “Baiklah, silahkan pimpin jalannya.” Ujar Chen Mei pasrah. Serombongan prajurit itu berbalik, mereka mengapit Chen Mei yang terbang di posisi tengah. Sementara para prajurit berpencar, ada yang memimpin di depan dan menjaga di belakang. Mereka terbang beralaskan awan menuju kediaman raja langit di istana timur. Chen Mei lebih banyak menunduk, dalam situasi inipun ia masih mencuri pandang pada kehidupan manusia di bumi. Lagipula ia sudah tertangkap, selain menyerah dan ikhlas menerima hukumam maka yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah melakukan apapun yang bisa menghibur diri. Ketika sampai di gerbang istana langit, hamparan panorama yang indah begitu memanjakan mata. Namun itu hanya dirasakan oleh manusia biasa, andai ada di antara sekian milyar manusia di bumi yang sanggup mencapai tempat ini. Sayangnya, bahkan di dalam mimpipun kemungkinan itu sangat kecil. Dua ekor naga langit berkeliaran di sekitar halaman istana yang begitu luas, melewati Chen Mei dan rombongan prajurit yang kini masuk ke dalam aula istana langit. Di sana sudah berjejer sekian banyak dewi serta petinggi langit lainnya yang berkumpul atas perintah raja, termasuk Xiao Feng. Pandangan Chen Mei langsung tertuju pada sahabatnya, Xiao Feng yang berdiri sembari menundukkan wajah. Sikap dewi cantik itu menyedot perhatian Chen Mei, kenapa tampang Xiao Feng seperti pihak yang bersalah dan berusaha menyembunyikan kesalahan? Raja langit duduk di atas singgasana yang megah, bertaburkan kilau emas dan bernuansa merah. Semua yang hadir di sana langsung bersujud hormat kepada pimpinan tertinggi mereka, tidak luput dari Chen Mei yang kini berdiri di tengah dan diposisikan sebagai seorang tersangka. “Chen Mei menghadap pada raja langit.” Chen Mei membungkuk hormat sekali lagi yang langsung direspon oleh raja. “Berdirilah.” Ungkap raja langit dengan tegas. “Terima kasih raja.’ Ujar Chen Mei. Raja langit kembali meruncingkan tatapannya yang menghunus pada Chen Mei, “Chen Mei, sebagai dewi pengatur hujan, apa kamu tahu kesalahanmu?” Raja langit langsung menuding Chen Mei, meminta kejujuran darinya yang memang tidak bisa menutupi apapun dari seorang raja. Chen Mei menunduk sejenak, lalu mendongak dan mengangguk mantap. “Hamba tahu dan hamba mengaku bersalah.” “Apa kesalahanmu?” Tanya raja langit dengan tegas. “Hamba membantu manusia dengan kemampuanku, hamba melanggar aturan langit yang mengatur untuk tidak mencampuri urusan manusia jika bukan tugasnya.” Chen Mei menyuarakan dengan lembut, ia tak bisa mengelak dari kesalahan itu. Raja langit mengangguk, “Kamu tahu betul ada aturan seperti itu tapi dengan sadar dan sengaja melanggarnya, apa kamu tidak menghormati aturan langit?” Raja langit mempertegas pertanyaannya dengan suara lantang. Chen Mei langsung bersujud, matanya memelas, memohon pengampunan dari Sang pemilik kuasa. “Hamba bersalah, hamba pantas menerima hukuman secara ikhlas.” Raja langit terdiam sejenak, lalu memandang sekeliling. Semua penghuni langit hadir dan menyaksikan penghakiman ini, meskipun Chen Mei menyatakan penyesalan dan siap menerima hukuman, ia tetap harus menegakkan keadilan agar menjadi contoh bagi yang lainnya. “Kamu menyadari sepenuhnya kesalahanmu, kamu tahu itu melanggar aturan tapi tetap nekad. Aku mau dengar apa alasanmu dewi Chen Mei?” Ujar raja langit. Chen Mei berpikir sejenak, ia tentu punya alasan pribadi namun jika diutarakan pada forum terbuka seperti ini, rasanya sangat canggung dan akan semakin mempermalukan dirinya sendiri. “Hamba ….” Chen Mei tak kuasa melanjutkan. Raja langit mengernyit, “Mengapa sulit menjawab pertanyaan itu? Kamu pasti punya alasan kan, jelaskan!” Raja langit menegaskan ulang pertanyaannya, suaranya yang lantang membentak langsung membuat semua yang hadir menunduk sungkan. Keberanian Chen Mei mulai ciut, ia tak bisa mengelak dari pertanyaan tegas Sang raja. Dewi cantik itu mengangkat wajah menatap raja, “Hamba tidak tega melihat mereka menderita, sementara hamba merasa sanggup menolongnya.” Bukannya senang mendengar pengakuan itu, raja langit justru semakin tegas. “Bukankah kamu tahu apa peraturan di sini?” Chen Mei kembali mengangguk, “Hamba mengaku salah, hamba siap menerima hukuman.” Sesal Chen Mei. “Berhati welas asih memang sifat dasar para penghuni langit, tetapi tetap harus sesuai aturan kalau mau menolong. Manusia membawa nasib dan takdirnya masing-masing, apa yang mereka tabur itulah yang mereka tuai. Dan kamu begitu ceroboh sengaja melanggar aturan yang berarti kamu tidak tunduk. Aku harus menjatuhimu hukuman yang setimpal sebagai pelajaran dan contoh bagi yang lainnya.” Ujar raja langit, ia serius dengan keputusannya. Chen Mei berlutut siap menerima hukuman yang akan dibacakan oleh penasehat raja. Seluruh dewa dan dewi yang hadir di sana hanya bungkam menjadi saksi apa yang akan terjadi. “Dewi Chen Mei secara sadar melakukan kesalahan telah menggunakan kekuatannya untuk menolong manusia dan dilakukan berulang kali. Sebagai tindakan tegas agar dewi Chen Mei merenungi kesalahannya, maka raja langit memutuskan mulai saat ini dewi Chen Mei akan bereinkarnasi kembali menjadi seorang manusia. Segala ingatan di kehidupan langit akan dihapuskan beserta kesaktian yang dimiliki dewi Chen Mei. Keputusan raja langit bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.” Penasehat langit menyerahkan surat keputusan kepada Chen Mei dan meminta kembali plakat yang dipakai Chen Mei. Plakat yang menjadi simbol bahwa ia mempunyai hak dan kekuatan sebagai dewi pengatur hujan. Chen Mei terkejut, ia shock bukan main mendengar hukuman yang paling berat itu jatuh padanya. Dalam ekspektasinya, Sang raja mungkin hanya mengurungnya di penjara langit selama beberapa masa untuk merenungi kesalahan, setelah itu ia akan kembali dan bertugas seperti biasa. Itulah sebabnya ia begitu berani melanggar aturan karena berpikir hanya akan mendapatkan hukuman seperti itu. Ternyata raja mengetahui niatnya, dan Chen Mei menjadi satu-satunya dewi yang menerima hukuman terberat, yakni tereliminasi dari langit dan menjadi manusia biasa. Semua yang mendengar keputusan raja pun terkejut, mereka turut prihatin dan sedih akan kehilangan seorang dewi yang sudah lama bersama mereka. Kepedihan itu turut dirasakan oleh Xiao Feng, ia lah yang paling bersedih melihat nasib Chen Mei. ❤️❤️❤️
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD