Sampai Jadi Debu

1970 Words

Alana menghela nafasnya berat sekali lagi. Suasana berubah menjadi canggung setelah Saka mendapat telepon itu tadi pagi, telepon yang memberi tahu informasi tentang keadaan Mikail saat ini. Pak Edgar terus meminta maaf karena hanya bisa mengantarkan mereka sampai halte terdekat, tentu saja itu bukan masalah, malahan Alana sangat berterimakasih padanya karena sudah mau berbaik hati membantu mereka sejak semalam. Entah apa yang dipikirkan pria itu, namun raut wajahnya semenjak tadi berubah muram dan dingin. Pria itu juga memilih untuk membisu dan membiarkan Alana dengan keresahannya. Tentu saja ini sangat menyesakkan. Pria itu seperti membangun sebuah tembok besar dan tak mengijinkan siapapun masuk ke dalamnya. Hingga Alana merasa ia tak mengenal sosok pria di sebelahnya ini. Perjalanan ini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD