Lekas Alana membalikkan badannya untuk bersembunyi mengamati Ibunya yang sedang mendorong kursi roda yang sedang di duduki Sabrina. Ada perasaan hangat dan sesak secara bersamaan ketika melihat sosok Ibunya yang hampir ia lupakan dalam ingatannya. Ibunya masih tetap terlihat cantik walaupun kulitnya yang keriput sudah banyak menghiasi di setiap sudut wajahnya. Cara berpakaiannya sampai potongan rambutnya sampai saat ini bahkan tidak banyak berubah. Alana membatin sendirian sambil terus menguatkan hatinya. Ini bukan waktu yang tepat untuk berhadapan dengannya. Mungkin di lain waktu, itupun dengan rasa pesimisme yang tinggi. Bisa saja Ibunya sudah tidak mengenalinya lagi, atau Ibunya tidak akan sudi dengan kemunculannya yang terkesan tiba-tiba ini. Mereka berdua masuk ke dalam kamar di

