Biasanya, saat seseorang tertawa, kebahagian yang terpancar karena tawa itu akan menular pada lawan bicaranya hingga mereka akan ikut tertawa juga. Namun, entah kenapa--saat ini--tawa itu terdengar sangat menyedihkan, tidak lebih dari suara kikikan miris yang terdengar sangat menyayat hati.
"Kau pernah dengar Kisah Edvard Munch?"
Saka menggeleng pelan.
"Dia pelukis yang berhasil menggeser nama Emil Nolde sebagai tokoh perintis aliran ekspresionis. Aku belajar banyak darinya, sejak kecil kematian selalu mengelilinginya, dia harus menyaksikan kematian Ibunya sendiri akibat pendarahan besar setelah bertahun-tahun menderita penyakit TBC, tidak hanya itu, Edvard hidup dalam penuh tekanan karena harus di tinggalkan orang-orang yang ia cintai pada usia yang masih sangat belia, termasuk kakak
