Fiola merasa ia ada di sebuah taman yang indah. Penuh warna-warni bunga, pun kupu-kupu yang terbang kesana dan kemari.
Dengan berdendang, Fiola mencium satu persatu bunga yang ada di sana.
Semerbak harum masuk ke indra penciumannya. Ia juga menghalau kupu-kupu yang mengganggu pandangannya.
Saat ini ia sedang menikmati kegiatannya, menatap dari satu bunga ke bunga yang lain.
Sejak kecil, Fiola menyukai bunga dan segala keindahannya. Hanya waktu yang sulit didapatkan setelah bekerja. Membuatnya tak lagi bisa menekuni hobbynya selama ini.
Sesaat gerakannya berhenti, kala mendengar isak tangis yang begitu dekat dengannya. Isak tangis yang begitu memilukan terdengar di telinga.
Fiola menoleh ke arah samping, menemukan sesosok tubuh yang seperti dirinya tengah terduduk sendu sambil mera
