Mau tak mau Fiola menahan senyum di mulut. Andai tidak ada orang, ingin rasanya Fiola menggetok kepala Rafi untuk bicara sedikit normal.
Tidakkah cukup lelaki ini bermulut manis di hadapannya saja, tidak usah pamer begini?
Ketika yang lain memperhatikan interaksi Fiola dan Rafi dengan sedikit heran, berbeda dengan Eva. Wajahnya terlihat bersinar, menatap bagaimana Rafi tidak ragu menunjukkan rasa cinta pada putrinya, Fiola.
Begitupun dengan Dewa. Untuk pertama kalinya, ia melihat wanita yang dulu ia cintai, bersemu karena rayuan lelaki lain. Harusnya ia tidak peduli bukan? Karena kini statusnya sudah menjadi suami Fiona. Tapi egoisme sebagai seorang laki-laki muncul malam ini. Bukan saja malam ini, nalurinya sebagai seorang lelaki yang pernah memiliki Fiola, merasa tersulut sejak ia mel
