Prolog

333 Words
Setelah masuk ke dalam anggota inti selama tiga tahun berturut-turut. Milana dan Niel berhasil mempertahankan kedudukan mereka sebagai anak GTM. Meski angkatan saat mereka masuk sudah tidak lagi di sana, kedua pasangan ini membantu kepala sekolah untuk memilih murid genius yang pantas melanjutkan kisah anak GTM di Algatery. “Niel, gue ngantuk,” rengek Milana. “Tidur,” ucap Niel sambil menyandarkan kepala Milana di bahunya. Mereka sedang berada di ruang santai asrama. Hari libur mereka gunakan untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama di dalam asrama itu. Sementara delapan anggota inti tengah pergi entah kemana. Ponsel Niel berdering, ia melihat ada nama temannya di sana. Cowok itu langsung menerima telepon dan mendengarkan suara yang kini berbicara padanya. “Hasil dari tes DNA udah keluar, lu mau gimana habis ini?” “Gak ada.” Sambungan telepon itu terputus, dan Niel tersenyum miring. Beberapa masalah akan terselesaikan setelah ini, dan ia akan melihat banyak anak yang merengek meminta belas kasih darinya. Tidak lama setelah itu, Milana terbangun dari tidurnya. Ia melihat Niel sedang melemaskan bahunya karena kebas. Niel menatap Milana dan tiba-tiba saja bibir mereka bertemu. Meski terkejut dengan ciuman itu, Milana membalasnya dengan sedikit kaku. “Ehem!” Suara dehaman itu membuat keduanya melompat dengan menjaga jarak. Dan terlihat Ranjiel berlalu begitu saja dengan menahan tawanya. “Kak Anjiel ih … ngerusak suasana aja!” protes Milana. Niel menarik tangan Milana dan membawanya masuk ke dalam kamar. Entah apa yang akan mereka lakukan di dalam sana. Saat itu Theo dan Vivi baru saja datang dengan membawa banyak makanan. Tiga tahun berlalu begitu cepat. Mereka tengah menunggu namanya terpanggil. Ya, kedua pasangan itu sedang mengenakan pakaian formal, mereka sedang menghadiri acara kelulusan. Duduk di bangku paling depan dengan predikat murid terbaik tahun ini. “Baiklah, sekarang kita sambut dua murid yang lulus dengan nilai sempurna, dan menjadi murid berpredikat terbaik tahun ini. Milana Sanchez dari kelas Bahasa, dan Elvistias Niel Kiandra dari kelas IPA,” panggil kepala sekolah. Pasangan itu tersenyum dan berdiri bersama di atas podium. Mereka menerima penghargaan dari kepala sekolah. “Selamat untuk kalian,” ujar Pak Pea. Keduanya tersenyum dan memberi hormat pada guru dan semua yang hadir di sana.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD