bc

TERTAWAN HATI CALON KAKAK IPAR

book_age18+
538
FOLLOW
4.1K
READ
HE
badboy
drama
cheating
superpower
substitute
like
intro-logo
Blurb

"Menikahlah denganku, hanya sampai Maya sadar. Setelah itu kita bercerai." Ucap Jonathan.

Bukan ajakan menikah romantis yang di impikan wanita pada umumnya, Jonathan justru mengatakan itu di depan Maya calon istrinya yang saat ini sedang terbaring koma akibat kecelakaan hebat, dua hari sebelum mereka menikah.

ajakan Jonathan di tujukan pada Maira, adik Maya.

Maira ingin menolak, karena tidak mungkin menikah dengan calon suami Kakak sendiri. Maya pasti akan sangat marah padanya. Tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Maira justru sangat menginginkan Jonathan.

Memang tidak pernah ada yang tau jika selama ini Maira diam-diam menyukai Jonathan. Ia pun tidak berani mengatakannya pada siapapun dan hanya memendamnya sendiri.

Kesempatan untuk memiliki Jonathan pun tiba, meski Maira tau pada akhirnya dia akan dijadikan tumbal cinta oleh Jonathan. Tapi Maira ingin merasakan sekali saja bisa memiliki lelaki itu.

chap-preview
Free preview
bab 1
Maira menatap sendu ke arah wanita yang terbaring lemah diatas ranjang dengan berbagai alat menempel di tubuhnya. Suara-suara yang berasal dari berbagai macam monitor di samping tempat tidur semakin membuat suasana kian mencekam. Maya belum sadarkan diri. Kecelakan hebat membuat Maya mengalami luka cukup parah hampir di seluruh tubuhnya. Maya koma hingga hari ini. Maira berharap Kakaknya itu segera membuka mata, atau setidaknya menunjuknya kemajuan saat ini. Tapi Maya masih saja diam membisu. Maira tidak tega melihat Kakak yang selama ini begitu menyayanginya harus terbaring lemah bahkan kini sedang berada di ambang kematian. Maira meringis pilu. Jika Maya pergi, lalu ia akan berlindung pada siapa? "Dia masih belum sadar?" Suar seseorang membuyarkan lamunan Maira. Ia menoleh dan mendapati Jonathan sudah berada tak jauh dari tempatnya. Maira tidak tau pasti kapan lelaki itu masuk. "Belum." Jawab Maira pelan. Jonathan segera menghampiri Maya. Lelaki itu meraih satu tangan Maya, lalu mencium punggung tangannya dengan sangat lembut. Jonathan terlihat begitu mencintai Maya. Kedua pasangan itu memang selalu berhasil membuat Maira iri. Maira memalingkan wajah. Meskipun sering melihat mereka berdua bermesraan, tapi Maira masih saja merasa tidak nyaman. "Ibu masih di perjalanan. Aku akan kembali ke rumah untuk mengurus pembatalan pernikahan." Helaan lemah terdengar dari bibir Jonathan. Terlihat jelas lelaki itu sangat kecewa dengan pembatalan pernikahan yang akan berlangsung besok pagi. "Sayang sekali. Padahal semuanya sudah hampir selesai. Bukan, tapi semuanya sudah selesai." Ucapnya penuh sesal. Maira tidak tau harus bereaksi seperti apa. Karena ia pun merasakan kekecewaan yang dialami Jonathan dan Maya saat ini. "Kalau begitu, aku pamit pulang." Maira memutuskan pulang. Pekerjaannya masih sangat banyak, salah satunya membatalkan segala macam kesepakatan pada pihak WO, catering dan pihak gedung. Tidak ada yang menyangka pernikahan Jonathan dan Maya akan berakhir tragis. Bahkan segala persiapan yang sudah mereka lakukan selama ini gagal total, akibat kecelakaan tunggal yang dialami Maya. "Aku sudah mencari informasi mengenai kecelakaan yang menimpa Maya. Beberapa Cctv sudah di dapat. Semoga bisa mempermudah mencari tau apa penyebab Maya kecelakaan malam itu." Langkah Maira tertahan saat Jonathan kembali bicara. "Semoga benar-benar kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan." Jonathan menganggukan kepalanya. "Aku akan melakukan apapun untuk membayar semua kekacauan ini, jika kecelakaan itu terdapat unsur kesengajaan. Aku akan membalasnya!" Kesungguhan terlihat jelas di wajah Jonathan. Lelaki itu pasti akan melakukan apapun untuk melindungi Maya. Kekasih hatinya. "Iya." Jawab Maira pelan. Hubungan mereka memang tidak bisa dibilang akrab. Tapi Jonathan kerap mengajak Maira ikut bersamanya saat ia dan Maya pergi. Misalnya nonton bersama. Maira selalu menolak, tapi Maya justru selalu berhasil memaksanya. Alhasil ia justru merasa seperti nyamuk saat kedua sejoli itu mengumbar kemesraan. "Maira," panggil Jonathan lagi. Lagi-lagi langkah Maira terhenti, bahkan ia pun kembali menoleh ke arah Jonathan yang masih duduk di tepian ranjang dimana Maya berbaring. "Menikahlah denganku," ucapnya serius. "Hanya sampai Maya siuman saja. Setelah itu kita bercerai." "Apa?" Kedua mata Maira membulat sempurna. Ajakan apa itu? Jonathan mengatakannya seolah seperti ajakan makan siang saja. "Semua yang sudah kami persiapkan akan hancur begitu saja. Bukan hanya kerugian secara materi tapi aku juga merasa begitu kecewa. Pernikahan impianku dan Maya hancur begitu saja." Keluh Jonathan. Jonathan bangkit dari tempat duduknya, menghampiri Maira yang masih terkejut akibat ajakan nikah mendadak. "Kamu hanya perlu menjadi istriku untuk beberapa saat saja. Setelah Maya siuman, kita akan segera bercerai." Maira mengerjakan kedua matanya. "Pernikahan sementara." Bibir Maira kelu. Setiap kalimat yang harushya keluar dari bibirnya, justru tersendat, tertahan di tenggorokan. "Aku tau, ini terlalu terburu-buru. Kamu pasti sangat terkejut. Tapi pikirkan baik-baik bagiamana perasaan Maya, jika tau perniakahan impiannya hancur. Maya pasti setuju kalau pernikahan ini di lanjutkan olehmu, setidaknya apa yang diusahakannya tidak sia-sia." Sorot mata Jonathan begitu meyakinkan. "Kamu sangat menyayangi Maya kan, Maira?" Maira menganggukan kepala. Tantu, ia begitu menyayangi Maya. Bahkan dibanding dengan Mamah Tara, Maira jauh lebih menyayangi Maya. "Tolong, hanya kamu yang bisa mewujudkannya." Apa yang harus Maira lakukan? Dia benar-benar kebingungan. Bagaimana jika Maya sadar hanya satu hari setelah mereka menikah? Apakah Maira akan menjadi janda hanya setelah satu hari menikah? Lelucon apa ini? Maira tidak bisa menerima tawaran Jonathan, meski sangat ingin. Maira harus bisa menahan keinginannya sendiri. "Maira," Panggil Jonathan lagi. "Jawab. Apakah kamu setuju?" Seharusnya Maira menggelengkan kepalanya dan menolak ajakan Jonathan. Sialnya, kepalanya justru mengangguk dan mengiyakan. Jonathan tersenyum lebar. Senyum yang mampu menggetarkan hati Maira setiap kali melihatnya. Dalam perjalanan pulang, Maira terus berpikir apakah keputusannya kali ini sudah benar? Atau hanya akan membuat hidupnya semakin dalam masalah. Sudah cukup selama ini Maira hidup dalam ketidakadilan karena Tara sang Mamah lebih menyayangi Maya dibandingkan dirinya. Apapun yang Maira lakukan selalu salah dimatanya. Tidak ada yang benar menurut Tara. Lantas apakah dengan menggantikan Maya menikah akan membuat Tara menyayanginya? Tentu saja tidak. Maira yakin, Tara akan murka dan menganggapnya sebagai perebut suami kakak sendiri. Membayangkan Tara akan memarahinya sudah membuat jantung Maira berdenyut nyeri. Memang bukan kali pertama ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sang Mamah. Sering, di tidak terhitung lagi. Tapi ajakan Jonathan tidak bisa diabaikan begitu saja. Maira sudah menyukai Jonathan sejak lama dan bisa menikah dengan lelaki itu sungguh anugerah yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Maira akan menjemput kebahagiaan. Meskipun pad akhirnya Maira harus kehilangan Jonathan saat Maya sadar, tapi tidak apa-apa. Setidaknya Maira sudah merasakan bagaimana hidup satu rumah dengan lelaki itu dan menyandang status sebagai Nyonya Jonathan. "Maira, kamu sudah pulang?" Langkah Maira terhenti, saat mendengar namanya disebut. Maira menoleh dan mendapati Tara sudah berdiri di dekat pintu ruang tengah. "Sudah, Mah." Jawab Maira. "Mamah belum tidur? Nggak jadi ke rumah sakit?" Tanya Maira. Tadi, Tara mengatakan dia sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tapi ternyata saat Maira pulang, wanita itu masih berada di rumah lengkap dengan pakaian tidur. "Nggak jadi. Ada Jonathan disana." Jawab Tara. Maira mengangguk. Lelaki itu memang ada disana dan kemungkinan besar akan menemani Maya sampai besok pagi. "Istirahatlah. Besok kamu harus bangun lebih awal." Tara mengusap punggung Maira dengan lembut. "Aku ke kamar dulu," Tara hanya menganggukkan kepalanya. Maira merasa ada yang aneh dengan sikap Tara. Tidak seperti biasanya, hari ini wanita itu terlihat begitu ramah dan perhatian. Tidak seperti biasanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
95.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook