Greylock 2

1545 Words
Abi sedang duduk di teras rumahnya. Ia menikmati pemandangan malam itu. Hingga sebuah mobil range over datang dan parkir di depan rumahnya. "Ada apa Saveri kemari?" gumam Abi yang kini berdiri dari posisi duduknya Abi menegakkan tubuhnya dan tersenyum menyapa Saveri. "Ada apa?" Abi langsung bertanya dengan sedikit keingintahuannya "Boleh aku masuk terlebih dahulu?" ujar Saveri dingin "Tentu... Silahkan" Abi berjalan di depan Saveri yang sudah nampak ingin meledakkan emosinya. Namun Abi sudah mengerti dengan wajah itu, pasti terjadi sesuatu di Greylock. "Mari berbincang di ruanganku" ajak Abi Sampai mereka masuk kedalam ruang kerja Abi, dan memulai perbincangannya. "Mari berbicara dengan baik-baik, Saveri. Apa yang membuatmu marah dan berkunjung ke rumahku? " ujar Abi yang mencoba setenang mungkin didepan Saveri "Sebenarnya aku kesini untuk meminta maaf, atas kelakuan anakku Hara -... " ucapan Saveri terhenti, ia mengambil nafas lalu melanjutkannya "Hara dengan Rosa.. Mereka sudah tidur bersama" lanjut Saveri "Hmmm... Sudah kuduga... Sejak awal Rosa memang menolak perjodohannya dengan klan Le Fay.. Namun ia tak pernah memberitahuku tentang Hara anakmu" Abi nampak sedikit kesal "Bagaimana kita akan menjelaskan hal ini pada Chen?" nampak raut wajah sedikit gelisah terpancar dari wajah Saveri "Tenanglah! Chen urusanku... Lagipula cucunya bukan murni dari klannya.. Aku masih bisa menolaknya.. Jika memang Hara ingin bersama Rosa.. Aku harap ia tak mengecewakan klan kita" Abi menegaskan perkataannya "Baiklah kalau begitu, sepertinya sebentar lagi aku akan di serang oleh klan Aradia.. Kau tau bagaimana mereka!? Apalagi anaknya murni dari klan mereka" "Apa kau mau ku bantu? Untuk meluluhkan Selena" "Tidak perlu.. Aku akan menghadapinya sendiri.." ucap Saveri penuh percaya diri "Baiklah jika itu maumu.. Lagi pula yang aku tau... Selena sangat mudah terkena sihir cinta.." "Begitu rupanya.. Tak apa.. Aku akan tetap menghadapinya sendiri.." ujar Saveri "Oke.. Semoga berhasil" Ceklek Nampak Felysia dan Fidelya masuk kedalam ruang kerja Abi. Mereka juga sudah membicarakan mengenai Hara dan Rosa. "Sayang... Apa kita perlu memanggil Hara dan Rosa untuk pulang?" Fidelya ingin memastikan keputusan suaminya itu "Tidak perlu, saat libur mereka akan pulang sendiri.. Dan saat itu kita akan membicarakan hal ini" jawab Abi "Aku bisa melihat cinta di mata mereka, hanya saja... Aku juga melihat keraguan di mata Rosa.. Entah mereka akan melanjutkan hubungannya atau hanya sebatas permainan anak muda saja" terang Felysia yang nampak gelisah memikirkan anaknya "Rosa memang begitu.. Hanya aku dan papanya yang bisa memastikan isi hati Rosa. Jangan khawatirkan itu, Fel! " jelas Fidelya mencoba untuk menenangkan Felysia "Ya.. Semoga apa yang ku takutkan tidak terjadi" Setelah selesai dengan perbincangan mereka, Saveri berpamitan pada Abi untuk kembali ke Mansionnya. Abi mengantar Saveri dan Felysia hingga depan rumah. Ia melihat mobil Range Over itu melaju meninggalkan mansion miliknya. *** (Greylock School) "Sayang.." Hara memanggil Rosa yang seharian ini sudah membuatnya penuh dengan rasa bersalah "Hmm" "Jangan seperti ini.. Ayolah.. Santai sedikit.." "Haaahhh.. - " Rosa mengambil nafas dan melanjutkan ucapannya "Hara.. Keputusan Papaku sudah ditetapkan.. Ibuku akan mengujiku soal perasaan kita.." "Bagaimana kau tau?" Hara nampak bingung mendengar perkataan Rosa "Apa kau lupa kekuatanku?" "Maaf sayang.. Jadi... Apa keputusan orang tua kita?" "Papaku akan membatalkan perjodohan dengan klan Le Fay, begitupun dengan Ayahmu.." jelas Rosa "Bagus.. Yess... Akhirnya kita bisa bersama..!" ujar Hara senang "Jangan senang dulu, kita akan berhadapan dengan Zaphire.. Kau tau bagaimana anak itu!" "Baiklah.. Aku tau... Ia tergolong wanita yang sangat jahat menurutku.. Meski ia dari klan dewi.. Tapi sepertinya sifatnya itu...-" "Sssttt... Jangan keras-keras! Kita ada di sekolah! Kau tau bagaimana kekuatan mereka! Bodoh sekali sih!", Cup... "Aku ingin bermain, sayang" ujar Hara manja Tanpa berkata, Rosa memukul kepala Hara dengan buku yang sedang ada di tangannya. "Auh.. Sakit sayang!" "Sekali lagi kamu bercanda denganku, akan ku buat juniormu tak bisa berdiri tegak lagi!" Ancaman ini sangat manjur, dan berhasil membuat Hara diam seketika Rosa berjalan menuju ruang makan, sedangkan Hara mengikutinya seperti seorang anak kecil yang mengikuti ibunya. "Kakak..." sapa Devan dan Nami bersamaan "Hi, kalian... Darimana?" tanya Rosa menginterogasi "Dari perpustakaan.. Ada tugas dari profesor" jawab Nami "Hmm.. Baiklah.. Kakak mau ke ruang makan dulu, kalian mau gabung?" ujar Rosa menawarkan pada Devan dan Nami untuk makan bersama "Kami tidak ingin mengganggu kalian.." ujar Devan melirik ke arah Hara yang sedari tadi hanya diam dengan tatapan tajam pada Devan dan Nami "Tenang saja, Hara tidak akan macam-macam! Ayo kita makan bersama! " Sembari menggandeng tangan Nami menuju ruang makan Hara dan Devan mengekor di belakang para wanita itu. 'Kau pengganggu!' Hara berbicara dengan Devan menggunakan telepati 'Hah! Kakakku sendiri yang mengajak! Apa perlu kusambungkan perbincangan kita padanya!' 'Hah!! Dasar pengadu!' Devan menyeringai, ia mengenal Hara sebagai orang yang memang susah untuk didekati. Meski sudah mengenalnya selama beratus tahun, namun Hara sangat pemilih dalam berteman. Dalam klan murni, Hara hanya dekat dengan Rosa dan Mada. Selain itu sebenarnya ia juga dekat dengan Yuwen, namun hubungannya menjadi tidak baik karena perebutan untuk memiliki Rosa. Dimeja makan, Rosa melihat ke arah Hara yang nampak sangat tidak nyaman makan dengan adiknya. Rosa hanya tersenyum menanggapi sikap kaku kekasihnya itu. "Sayang..." "Hmm" "Aku sudah selesai! Ayo pergi!" ujar Hara "Tapi aku belum! Pergilah dulu!" Rosa nampak kesal dengan sikap Hara yang kekanakan "Baiklah.. Aku tunggu di depan! " Hara bangkit dari tempatnya dan pergi. "Kak, kita udah selesai.. Sebaiknya kakak pergi menemui kak Hara.." Devan bangkit dan mengajak Nami pergi Rosa kini menemui Hara di depan pintu ruang makan. Ia nampak sedikit terkejut melihat seseorang yang baru saja melewatinya. "Hei... Kenapa?" Suara Rosa membuat Hara terkejut "Sayang, kau ingat Revian dan Seth?" "Tentu aku ingat, kenapa?" "Mereka ada disini, aku baru saja melihatnya" "Benarkah? Ayo kita sapa mereka! " "Tidak! Yuwen sudah cukup membuatku kuwalahan! Kenapa harus ada mereka disini!" "Hei.. Kau ini kenapa sih? Sudahlah.. Ayo sapa teman kita!" Rosa menarik tangan Hara dan mencari keberadaan Revian dan Seth. Revian berasal dari dua klan tertinggi, ia berasal dari klan Kyteler dan Le Fay. Kedua orang tuanya sudah tiada saat p*********n melawan Baba Yaga. Saat itu Baba Yaga ingin menculik Revian, beruntung rencana penculikan itu dapat di gagalkan, namun sayangnya nyawa orang tua Revian tak dapat di selamatkan. Pada akhirnya Revian tinggal bersama pamannya di dunia manusia. Seth berasal dari klan murni Ravenwolf, orang tuanya adalah kerabat Abi yang memang tinggal di dunia manusia sejak lama. Akhir-akhir  ini  banyak penyihir yang kembali kedunia sihir. Termasuk Seth dan Revian yang kini telah kembali. Sebelumnya mereka berteman dengan Hara dan Rosa, namun pertemanan itu tak berlangsung lama semenjak keduanya tinggal di dunia manusia. Rosa sangat senang mendengar temannya kembali dan kini akan bersekolah di tempat yang sama. "Sayang, mereka terlihat berbeda.. Aku tak yakin" Hara menahan tangan Rosa "Mereka disini" ujar Rosa menatap lurus kedepan "Rosa" panggil Revian "Revi....." Rosa berlari memeluk temannya itu "Ros.." Panggilan selanjutnya tentu dari Seth "Seth" kini Rosa memeluk Seth Hara berjalan mendekati mereka, ia menarik tangan Rosa agar sedikit menjaga jarak. "Hara... Sepertinya kau tetap posesif pada Rosa, apa kalian sudah jadian?" Seth membuka suara di tengah suasana panas Hara "Ya, kami sudah menjadi sepasang kekasih.. Kenapa kalian repot-repot kembali kesini? Apa mainan kalian di dunia manusia sudah tidak bisa di pakai?" ucapan Hara begitu dingin membuat Rosa sedikit kesal "Kalian masuk di kelas apa?" Rosa mengalihkan perkataan Hara "Le Fay, dan sepertinya kamar kami ada di samping kamar Hara" jawab Seth "Baguslah.. Kita satu kelas.. Aku senang kalian kembali" ujar Rosa dengan bahagia "Terima kasih Rosa, kau tau.. Hanya kau yang senang melihat kami kembali... Sedangkan orang di sampingmu ini.. Masih saja seperti es yang ada di kutub" celetuk Revian "Hahaha.. Kalian benar.. Hara memang masih sama.. Hmm kalian mau kemana setelah ini?" lanjut Rosa "Kami ingin ke kamar, merapikan barang kami tentunya" pamit Seth "Baiklah.. Ayo ke asrama.. Aku akan menunggu kalian di ruang santai" Rosa berjalan di depan tiga lelaki yang kini saling memberi tatapan untuk menyihir satu sama lainnya. Sampai di asrama mereka berpisah didepan ruang santai, Hara mengikuti kedua orang yang membuatnya kesal. "Apa tujuan kalian datang?" tanya Hara penuh kecurigaan "Tentu untuk bersekolah, dan juga untuk Rosa.. Kami tau kau sudah menyingkirkan Yuwen agar mereka tak di jodohkan.. Tapi kau tak akan bisa menyingkirkan kami..." terang Revian dengan memamerkan senyum manisnya "Kita baru saja bertemu, tapi tatapan matamu sangat membuat kami takut!" lanjut Seth "Rosa milikku!!" "Rosa milik kita semua selama ia belum menentukan pilihannya, Hara! Ingat itu!" Hara menajamkan matanya ia ingin sekali mengeluarkan mantra untuk membunuh lelaki di depannya itu, namun hal itu pasti akan membuat Rosa sedih. "Jangan macam-macam dengan Rosa!" Hara pergi menuju ke tempat Rosa berada, sedangkan Revian dan Seth hanya tersenyum miring melihat keberhasilan untuk membuat Hara menjadi waspada. "Kau lihat Rosa saat bertemu dengan kita? Ia terlihat senang.." Seth terlihat senang mengingat ekspresi wajah Rosa "Benar, ia selalu begitu jika bertemu dengan kita.. Aku senang melihatnya tersenyum.. Rosa memang ahli memikat lelaki.." "Ya kau benar.. Hanya saja, kau tau Hara akan selalu menghadang kita untuk mendekati Rosa" "Hara memang kuat, namun ia tak sepandai kita berdua.. Ia hanya di mabuk cinta oleh Rosa" "Rosa... Dewi yang sesungguhnya..." gumam Seth "Baiklah, Rosa sudah menunggu kita.. Ingat janji kita untuk melindungi Rosa dan rela memberikan nyawa demi Rosa!" ujar Revian mengingatkan Seth "Tentu aku ingat! Rosa adalah segalanya untukku!" Mereka menuju ruang santai di asrama, Hara tengah bercanda dengan Rosa. Saat Revian dan Seth datang, perhatian Rosa teralihkan oleh kedua lelaki itu. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD