Irene dilecehkan

2045 Words
apa kamu yakin, dengan keadaan Ibu Silviana yang sedang koma seperti ini" Dr Martin memberikan penjelasan panjang lebar pada Irene agar bersedia mama nya di rawat di rumah sakit saja "sebenarnya saya juga tidak mau,jika mama saya harus seperti ini, tapi saya tidak punya uang untuk membiayai mama saya dokter" Irene menangis,rasa sesak di dadanya membuat air matanya tak mau berhenti "apakah kamu tidak punya saudara yang bisa di mintai tolong dulu" Dr Martin merasa kasian sekali pada kondisi Irene saat ini "saya hanya punya om Hilton adik papa saya, tadi saya sudah memberitahu semuanya tentang keadaan mama dan papa dokter,om Hilton akan segera datang tapi pekerjaan nya sangat sangat penting sekali saat ini Dokter,saya tidak. mau menyusahkan nya lagi" Irene menggenggam erat tangan Silviana, Lasmi yang setia menemaninya hanya bisa diam karena dia tidak bisa membantu masalah keuangan Irene "begini saja,saya akan memberikan perawatan intensif selama 2 hari kepada ibu Silviana, semoga ada perubahan agar kamu dan ibu kamu bisa berkumpul lagi,tapi jika dalam waktu 2 hari ibu Silviana tidak juga sadarkan diri,semua keputusan ada di tangan kamu, karena saya tau kondisi kamu sangat tertekan saat ini" Dr Martin memeriksa Silviana dan pamit keluar dari ruang rawat Silviana. hari beranjak malam,di tempat Hilton,dia berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya agar bisa cepat menemui keponakan nya yang sangat membutuhkannya saat ini. "Bilson, gua bisa minta tolong sama lo,gua sangat sangat butuh bantuan lo" Hilton menelfon Bilson,untuk membantunya memegang proyek yang sedang di tangani nya saat ini,dengan menahan air matanya Hilton berbicara dengan tenang,agar tidak menangis saat berbicara dengan Bilson "Hilton,gua udah kenal lo 20 tahun lebih,jangan pakai sandiwara gini,lo mau apa dari gua" Bilson sudah sangat mengenal Hilton, sampai dia tau jika saat ini Hilton sedan menahan air matanya "Abang Robert, meninggal dunia siang tadi, dan dia sudah dikebumikan" Hilton akhirnya menangis sejadi-jadinya mengenang almarhum Robert. "bang Robert meninggal,kenapa lo baru bilang, paling tidak tadi lo telfon gua, kita sama sama berangkat ke desa CC" Bilson pernah sekali ketemu Robert saat Hilton membawa nya ke Jakarta untuk jalan jalan,dan Robert sangat baik kepada Bilson "gua udah nggak bisa mikir dengan benar sekarang ini,kakak ipar gua juga sedang koma sekarang,kasihan keponakan gua, harus melewati semua ini sendirian" Hilton kembali menangis "gua akan urus proyek lo, lebih baik sekarang lo segera berangkat ke desa Cc menemui kakak ipar dan keponakan lo" Bilson sangat dekat dengan Hilton, baginya tidak ada alasan untuk menolak permintaan Hilton "terimakasih banyak Bilson,gua berangkat besok pagi ini udah terlalu malam dan gua juga sangat lelah hari ini" Hilton tidak mau mengambil resiko jika terjadi apa apa saat dia menuju desa cc "iya lo istrahat dulu lah malam ini,dan ingat saat lo perlu bantuan segera hubungi gua jangan sungkan" Bilson memutuskan sambungan telfonnya dan menghubungi sepupu nya untuk mengurus proyek Hilton ------------------------------------------ semalaman Irene menunggui Silviana, tapi tidak juga ada tanda-tanda kalau dia akan sadar, putus asa yang dirasakan Irene saat ini "ma, Irene masih butuh mama,jadi tolong ma bangun,jangan gini sama Irene ma, Irene nggak bisa tanpa mama,cukup papa yang tinggalkan Irene mama jangan ikut ikutan kayak gini" Irene menangis di samping Silviana, bahkan sesuap nasi pun tidak ada masuk ke dalam perutnya Dr Martin datang untuk memeriksa Silviana,dia sangat berharap agar Silviana bisa membuka matanya, tapi tidak ada tanda tanda dia akan bangun "selamat pagi Irene,saya sarankan kamu harus jaga kesehatan kamu, karena kamu harus sehat selalu untuk berjaga seperti ini tiap malam kalau mama kamu belum bangun juga,Kamu makan ini dulu ya" Dr Martin menyodorkan roti dan s**u yang dibawanya untuk Irene "terimakasih banyak Dokter" Irene menerimanya dan keluar dari ruangan Silviana untuk mengisi perutnya, sementara Martin memeriksa Irene dia tidak tau jika Irene sudah keluar sementara Irene mengisi perutnya dengan roti dan s**u di luar ruangan rawat Silviana, hp nya bergetar dan dia melihat nama Hilton tertera di layar hp nya "ya om" suara lemah Irene menjawab panggilan telfon Hilton "Irene,om akan kesana sekarang, bagaimana kakak Silviana apa sudah ada perkembangan" Hilton yang akan berangkat menuju desa cc menelfon Irene untuk mengetahui keadaan Irene "om,mama belum sadar juga, Irene harus bagaimana sekarang" Irene memejamkan matanya dan memberitahukan pada Hilton semua keadaan Silviana "Irene, kamu tunggu om datang ya,kamu yang kuat jaga kesehatan kamu dan juga tetap berdoa dan selalu temani kakak Silviana, nanti om akan mencari solusinya supaya kakak cepat sadar,bila perlu om akan bawa kalian berdua ke Jakarta" Hilton tidak akan membiarkan Irene sendirian menghadapi semua cobaan ini "janji ya om,bawa mama ke Jakarta supaya mama cepat sembuh, Irene tunggu kedatangan om" Irene dan Hilton saling menguatkan, perjalanan menuju desa Cc memakan waktu 7 jam kurang lebih, Hilton membawa supirnya untuk menemaninya selama perjalanan nanti ------------------------------------------ Bilson yang baru saja bangun bergegas untuk bersiap siap menuju perusahaan Hilton, Bilson menyelesaikan proyek yang ditangani Hilton dulu baru dia menuju kantornya. dalam perjalanan menuju perusahaan Hilton, Bilson menelfon Hilton "Hil, udah dimana lo,jadi berangkat,naik apa"? Bilson mencecar Hilton dengan banyak pertanyaan, "iya ni Bil,gua udah di jalan menuju desa cc,gua bawa supir juga kok, nanti busa gantian juga kan kalau gua capek" Hilton yang duduk di samping supirnya sangat tidak baik-baik saja sekarang "kenapa nggak bawa helikopter gua aja" Bilson kesal dengan Hilton yang tidak mau memakai fasilitas yang dimiliki nya "kalau gua bawa helikopter lo,nanti gua nggak ada kendaraan di sana buat urus kakak ipar gua,kan kalau gua bawa mobil gua bisa gampang" Hilton sudah merencanakan semuanya agar dia bisa cepat kemana saja jika ada yang darurat "iya juga sih,ya udah lo hati hati di jalan, kalau ada apa-apa hubungi gua,bila perlu ntar gua susul lo kesana" Bilson tau saat ini Hilton butuh penyemangat agar dia tetap kuat "Bil" panggil Hilton "oy" jawab Bilson santai "gua ada permintaan buat lo, seandainya kakak gua harus dipindahkan ke Jakarta,gua boleh pinjam helikopter lo kan untuk bawa kakak gua" Hilton merasakan akan ada hal buruk yang akan terjadi padanya. "ya boleh lah" Bilson merasa aneh dengan permintaan Hilton "kalau terjadi apa apa dengan kakak ipar dan gua,apa lo bisa jaga irene keponakannya gua" Hilton ingin kehidupan yang baik buat Irene "gila lo, ngomong apa sih" Bilson mulai kesal dengan ucapan Hilton "hahahha,gua yakin lo pasti akan bantu gua" Hilton memutuskan sambungan Telfonnya,dan memejamkan matanya untuk menempuh perjalanan yang sangat panjang sementara supirnya yang mengendarai mobilnya "Hilton, Hilton lo kayak baru kenal gua,ya pasti gua jagain lah keponakan lo itu, kan keponakan lo keponakan gua juga,bg Robert udah gua anggap seperti abg gua sendiri,gua pasti jagain keponakan lo,uang gua juga nggak akan habis cuma nampung 1 orang" Bilson berbicara sendiri karena kesal dengan omongan Hilton,selama perjalanan menuju kantor Hilton, Bilson merasa sedih dengan keadaan Irene yang harus menghadapi dua kenyataan dimana mamanya koma dan papanya meninggal karena pecah pembuluh darah bagian kepala belakang ----------------------------------------- "Irene" suara Silviana terdengar sangat lemah tapi jelas ditelinga Irene,dia yang memejamkan matanya tiba-tiba langsung membuka matanya karena suara Silviana memangil nama nya "ma,,,,,mama,,,,,, terimakasih ma, Irene janji tidak akan melawan sama mama lagi,mama buka matanya ma" Irene menangis sangat histeris sekali,karena mamanya tidak membuka matanya tapi hanya memanggil namanya Seorang perawat yang akan memeriksa Silviana terkejut mendengar tangisan Irene "maaf mbak,ada apa,apa yang terjadi dengan ibu Silviana"? "suster,tadi mama saya memanggil nama saya,saya nggak bohong, tapi kenapa matanya tidak terbuka"? Irene masih memegangi tangan Silviana "mbak,saya periksa ibu Silviana dulu ya" perawat itu pun memeriksa detak jantung Silviana,dia juga sama seperti Irene berharap ada keajaiban yang bisa membuat Silviana membuka matanya "gimana suster" Irene berharap ada hal membahagiakan yang keluar dari mulut perawat itu "mbak, tensi,detak jantung ibu Silviana sepertinya mengalami perubahan,semua sudah normal,mbak selalu ajak bicara ibu Silviana agar dia mau membuka matanya" perawat itu pun pamit meninggalkan mereka berdua "ma, bangun,jangan gini, Irene mau mama, Irene nggak kuat ma gini terus" Irene membelai rambut Silviana, tak lama tetangga Irene datang "nak,kamu sudah makan,ibu membawa makanan buat kamu, kamu makan ya,gimana mama kamu apa sudah ada perkembangan nak" Lasmi yang selalu setia menemani Irene membawa makanan untuk Irene dan menyiapkan nya di piring "buk,tadi mama panggil nama Irene,dan perawat bilang keadaan mama sudah normal, sekarang kita hanya menunggu mama membuka matanya" Irene memeluk Lasmi dengan senangnya "terimakasih ya Allah, semoga kamu cepat membuka mata mu Silviana,kasihan anak kamu,dia sangat merindukan kamu" Lasmi menitikkan air matanya dan mengusap rambut Silviana "buk, Irene mau makan dulu, tolong jaga mama sebentar ya buk" Irene membawa piring dan air minumnya ke halaman samping kamar Silviana, Lasmi senang Irene sudah mau makan, karena ada perubahan yang baik pada Silviana ------------------------------------------ "Feri,gimana dengan proyek yang ditangani Hilton, apakah ada yang berusaha menjebak nya"? Bilson membawa Feri yang tidak lain adalah adik sepupunya "sejauh gua periksa, nggak ada yang mencurigakan sih bg,dan kayaknya ini proyek besar bg,semoga bg Hilton bisa menyelesaikan ini semua dengan baik" Feri yang sibuk dengan laptop Hilton menjawab Bilson tanpa menjawab nya "oh iya, kapan kita bisa berangkat ke kota BB untuk memeriksa tambang emas kita,sudah lama kita tidak turun ke lapangan" Bilson pengusaha tambang emas yang sudah sangat terkenal,dan tentu saja uang yang dimilikinya sudah memenuhi tabungannya "secepatnya lah bg, kapan lo siap kita berangkat" Feri menyelesaikan pekerjaan Hilton dan membawa laptop Hilton seperti pesan Bilson hari beranjak siang, Irene yang belum membersihkan dirinya selama 2 hari berniat untuk pulang "buk, boleh Irene minta tolong lagi buat jaga mama, Irene udah 2 hari belum mandi, mau pulang dulu bersihkan badan Irene" Irene permisi dulu pada Lasmi "iya kamu mandi dulu,biar ibuk yang jagain mama kamu" Lasmi mengelus kepala Irene dan Irene pun pulang dengan motor yang dibawa Lasmi sesampainya di rumah, Irene terlebih dahulu mengurusi semua ayam dan bebek, memberikan makanan, membersihkan kandang nya, setelah Irene selesai dengan ternaknya,dia bergegas membersihkan rumahnya, agar saat mamanya pulang semua sudah rapi dan bersih "selamat siang dek Irene" Saleh kepala kampung yang meminjamkan uang kepada Irene berhenti di depan rumah Irene karena melihatnya sedang membersihkan pekarangan rumahnya "ya pak" jawab Irene sesingkat mungkin,dan dia menyelesaikan pekerjaannya dan menghindari Saleh "mau kemana" Saleh turun dari motornya dan menarik tangan Irene yang menghindari "tolong" teriak Irene karena sangat terkejut dan dia pun ketakutan "jangan teriak manis,kamu lupa uang dan jabatan saya di sini ha" Saleh membelai tangan putih Irene "tolong,tolong" teriakan Irene semakin kuat,dan beberapa sahabat Robert yang tak lain tetangga Irene mendengar teriakkan Irene "apa yang kau lakukan pada Irene" teriakan preman kampung terdengar di telinga Saleh dan Saleh pun melepaskan Irene dan berlari ke motornya untuk meninggalkan Irene dan warga yang semakin berkumpul "kamu nggak apa apa kan Irene" tanya Malih preman kampung dan juga sahabat Robert "Irene, takut om" Irene menangis, Malih memanggil istrinya Sukma untuk menemani Irene di dalam rumah,Sukma yang sudah mengenal baik keluarga Irene membantu semua yang dikerjakan Irene "Irene, kalau kamu nanti pulang lagi, telfon tante biar kamu nggak sendirian di rumah, Saleh bisa datang lagi jika melihat kamu sendirian begini" Sukma yang sedang merapikan baju Silviana untuk dibawa Irene memberi saran buat Irene "iya tante, Irene pasti akan hubungi tante, Irene nggak mau berurusan dengan Saleh lagi" Irene segera bergegas meninggalkan rumahnya dan berangkat ke rumah sakit dengan motor Lasmi sesampainya di rumah sakit "buk,maaf Irene lama, Irene ngurus ternak dulu tadi,ibu nggak marah kan" Irene sangat segan pada Lasmi karena dia sangat lama "nak nggak apa apa,kamu tau nak,tadi mama kamu buka mata,dia manggil manggil kamu,terus ibu panggil Dokter,dan dia bilang ini awal yang baik, karena mama kamu sudah mulai sadar perlahan-lahan" Lasmi memeluk Irene dengan sangat senang "ma, ini Irene sudah datang,tadi Irene ambil baju ma,sekalian mandi, soalnya Irene udah 2 hari nggak mandi ma,kan malu anak gadis cantik mama ini nggak mandi,buka mata mama lagi ya, Irene ada di samping mama sekarang,jangan diam gini ma" Irene memeluk Silviana sambil menangis,dia membayangkan jika nanti mama nya sadar mencari papa nya, jawaban apa yang akan dia beri pada mama nya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD