Aruna menghela napas panjang, dirinya tak bisa tertidur meskipun di sebelahnya Dewa sedang tidur dengan pulasnya. Suara dentingan jarum jam menemani wanita itu, mata Aruna mengerjap berulang kali. Suara gemuruh dari luar membuat dirinya beberapa kali terkejut. Menoleh ke samping, Aruna menatap sosok Dewa yang sedang tertidur pulas. Tangan kekar pria itu melingkar di perutnya, tetapi Aruna seakan tak memiliki tenaga untuk menjauhkan tangan Dewa. Tatapan lekat Aruna tertuju ke wajah Dewa, Aruna akui Dewa cukup tampan. Namun, apa yang pria itu lakukan tidak bisa Aruna toleransi sampai kapan pun. Pandangan Aruna turun ke jakun pria itu, tanpa dia sadari tangannya bergerak menyentuh jakun Dewa. Respons melenguh sang suami membuat Aruna tersadar dan segera menjauhkan tangannya. "Gue kenapa, s

