Bab 38. Sebuah Fakta

1326 Words

Pagi datang perlahan, aroma hujan dari tanah basah menyeruak bersama embusan angin. Di luar, masih sedikit gerimis—hawanya terasa sedikit sejuk sekaligus dingin. Suasana pagi ini begitu tenang, banyak orang yang masih terbaring malas di atas ranjang. Aruna menggeliat malas, dia meraih ponselnya dan menyalakannya. Mata wanita itu menyipit saat matanya terkena layar ponsel. Melenguh pelan, Aruna menoleh ke samping mendapati Dewa yang masih tertidur pulas. Menyibak selimut, Aruna turun perlahan. Wanita itu melangkah ke kamar mandi, membuang air kecil—Aruna juga membasuh wajahnya. Wanita itu keluar dari kamar mandi, lalu melangkah ke lemari—mengambil sebuah cardingan dan berjalan keluar kamar. Langkah kaki Aruna begitu pelan, suara sandal beradu dengan lantai marmer. Mengeratkan cardingan y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD