Istimewanya Ketidakkonsistenan

646 Words

    Tangan kanan Elleanor menjulur maksimal guna menghindari aroma kopi yang menggelitik hidung. Ia tak ingin mengambil resiko kembali mual, muntah, lalu kopinya tumpah. Jika itu terjadi, apa ia harus minta tolong pada Zaldi untuk membuatkan lagi?     Asisten yang bergerombol di depan pintu ruang rapat segera menunduk hormat. Elleanor mau tak mau juga harus mengembalikan sikap sok bangsawan sesegera mungkin.     Elleanor bernapas lega begitu memasuki ruang rapat. Hanya ada suaminya di dalam sini, jadi ia bisa bebas—kembali pada sifat aslinya.     "Silakan!" ucap Elleanor manja.     Jordiaz menerima kopinya. Pertama, ia menghirup aroma, kemudian menyesapnya.     "Gimana?" tanya Elleanor.     "Apanya?"     "Rasa kopinya, lah."     Jordiaz hampir menyemburkan kopi dalam mulutnya. Ia s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD