Pov Axton

1153 Words
Pagi menampakkan sinarnya ketika Axton Edbert membuka matanya dengan sungkan, jam menunjukkan pukul 05.30. Dia segera mandi dan bersiap, setelah sarapan dan minum coklat panas Ia segera pergi menuju kampus. Tinggal sendirian di villa keluarganya membuat Axton menjadi mandiri, Ayahnya Laroy Edbert sibuk bekerja sebagai CEO di PT. Indodrink Indonesia dan Ibunya ikut mengurus ayah dan adiknya di sana. tapi Axton tidak terlalu kesepian, sepupunya Elena Stuart dan Garry Stuart sering berkunjung ke Villanya hampir setiap akhir pekan, Mereka bilang Villa Axton sangat sejuk dan dekat dengan alam membuat mereka senang berkunjung. Jarak Villa Axton ke kampus memakan waktu kurang lebih 45 menit dengan kecepatan 60 km/jam. *** Kelas sudah ramai ketika Axton sampai di ruang kelasnya, kuliah di MKU ternyata merupakan gabungan dengan mahasiswa jurusan berbeda darinya, beberapa temannya masih sekelas, namun beberapa lagi di kelas yang berbeda. Axton bukan pengamat yang baik, Ia cenderung tidak peduli dengan lingkungannya namun tatapan lekat seorang wanita dan temannya yang beberapa kali menoleh kearahnya membuat Axton tidak nyaman. Beberapa kali Axton merasa apa ada sesuatu yang salah dengan penampilannya, apakah baju Kaos Chanel Cream yang digunakannya tidak cocok dengan Celana Jeans Lea hitam yang dipakai saat ini? atau apakah ada sesuatu diwajahnya? Axton benar-benar tidak nyaman. *** Sepanjang perkuliahan berlangsung, Jack teman yang duduk di samping Axton yang baru saja dikenalnya pagi ini tidak mau berhenti bicara, saat Prof Roger sedang lengah Ia langsung mengajak Axton bercerita panjang lebar dengan antusias tentang keluarga yang sangat menyayanginya, Adiknya yang cantik dan tentang segudang prestasinya di masa SMA. Axton hanya merespon dengan beberapa anggukan saja. "Axton, Aku ingin tanya, Mengapa Kamu tertarik ambil jurusan Ekonomi Akuntansi? Mengapa tidak memilih Hukum sepertiku? maaf jika Kamu tersinggung, Aku hanya penasaran" kata jack serius "Aku suka akuntansi, dan lagipula Ayahku sangat mendukungku untuk kuliah di jurusan ini" jawab Axton singkat "Oh begitu.. Di jurusanku perempuannya cantik-cantik loh.." celetuk Jack dengan riang, Ia bermaksud pamer pada Axton Axton tidak menjawab, Ia melanjutkan rangkumannya tentang materi yang diberikan Prof Roger "Hen, kamu dari tadi mendengarkan Aku bercerita apakah tidak ada yang mau Kamu ceritakan?" kata Jack sambil memutar pulpen di tangannya. "Belum ada sih, tapi ada yang membuatku penasaran tentang dua perempuan yang duduk di sana" celetuk Axton pada jack sambil menunjuk dua perempuan di kursi depan "Hmmm... Kamu suka ya" kata jack sambil tergelak "Bukan begitu" ucap Axton dingin "Bella yang rambut bob dan yang rambut ikal sebahu namanya Chloe" ujar jack kemudian "Mereka dari tadi melihat ke arahku, Aku heran apa ada yang salah dengan penampilanku?" ucap Axton serius sambil menyentuh dagunya "Ah kamu naif sekali sih, itu tandanya salah satu atau kedua perempuan itu suka sama Kamu" ucap jack tertawa "Kamu suka yang mana?" tanya Jack dengan tatapan menyelidik "Tidak keduanya" kata Axton singkat "Kalau Aku sudah tiga tahun mengharapkan Chloe tapi tidak ditanggapi dengan serius olehnya" celetuk jack lesu "Pokoknya Aku tidak suka keduanya" jawab Axton tegas "Ets, jangan terlau cepat ambil keputusan.. Nanti jadi tergila-gila loh" Jack tergelak *** Pukul 09.40 berakhir sudah mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar, Axton bersiap untuk keluar menuju jurusannya dan tiba-tiba Chloe mundur mendadak dan tabrakan tidak bisa dihindarkan lagi, kesalahan Axton karena jalan terburu-buru dan tidak bisa berhenti, akhirnya Ia minta maaf pada Chloe, sayup-sayup Axton mendengar jawaban Chloe ketus tapi karena terburu-buru Axton tidak terlalu menanggapi dan berlalu begitu saja. *** Pulang dari Kampus pukul 16.00 rasanya begitu melelahkan bagi Chloe, sebelum mandi dan ganti baju Ia sempat menjatuhkan dirinya di kasur lebih dulu, menenangkan pikirannya yang mengawang-awang, sebentar kemudian barulah Ia mandi dan berganti pakaian. Setelah berpakaian Ia membuka Handphonenya, ada 4 panggilan tak terjawab dari Elena Stuart teman SMA Chloe, kemudian Chloe menelepon ke nomor Elena "Hallo?" ujar Chloe setelah telepon terhubung "Hallo Chloe, tadi aku nelepon kamu.. " kata Elena agak cepat "Iya, ada apa tadi Kamu telepon Na? " tanya Chloe "Kamu sudah lihat postingan Freedy di f******k?" kata Elena agak hati-hati "Iya sudah, memangnya kenapa?" kata Chloe pura-pura biasa saja "Kamu baik-baik saja Mel?" kata Elena dengan nada khawatir "Aku tidak apa-apa kok Na.. " kata Chloe dengan suara mulai agak gemetar sembari menghapus bulir bening di sudut matanya. "Kamu jangan kemana-mana yah, sebentar lagi Aku akan ke Apartemen Kamu" Elena mengatakan dengan cepat dan telepon langsung terputus "Halo Na..? " Chloe tak mendengar lagi jawaban dan langsung memutus telponnya juga Sekitar 10 menit Elena sampai di Apartemen Chloe, saat itu Chloe sedang membuatkan jus jeruk kesukaan Elena dan membuat Kopi untuknya sendiri. Bel berbunyi, Chloe membukakan pintu untuk Elena, Elena masuk dengan ekspresi kesal dan marah juga terlihat khawatir, entah bagaimana Chloe menggambarkan ekspresi Elena saat ini. Elena duduk di depan teras Apartemen Chloe ditemani Jus jeruk dan Kopi milik Chloe, Ia ragu membuka cerita, takut membuat sahabatnya sedih tapi Ia merasa kesal dengan Freedy, Ia ingin membantu sahabatnya jika Ia bisa. "Kapan kamu tahu tentang kabar Freedy Na? " Chloe membuka cerita "Tadi siang Chloe, Aku tidak sengaja membuka sss dan lihat berita Freedy sudah berpacaran dengan Jennifer Barbara.. Memang dasar yah laki-laki itu" kata Elena berapi-api sambil mengepalkan tangannya "Sudah lah Na, Aku juga sudah ikhlas kok.." Chloe mencoba terlihat kuat namun air matanya tak mampu ia bendung "Sudah.. Kamu kalau mau nangis sini, kapanpun sebagai sahabat Aku akan selalu ada buat Kamu Mel.." ujar Elena lembut "Sudah lima tahun Aku berharap sama dia Na" kata Chloe terisak "Iya, Aku tahu kok Mel.. Inilah sebabnya sekarang aku ada disini, Aku tahu kamu pasti depresi, stress, dan butuh hiburan kan? " ujar Elena sabar sambil menepuk punggung sahabatnya "Aku benci Dia, waktu tahu berita di f******k Aku langsung memblokirnya Na, Aku..." Chloe tidak melanjutkan kata-katanya Ia menghapus air mata di pipinya "Sudah, tidak usah memikirkan Freedy lagi.. Sekarang kita have fun saja, malam ini ayo kita karaoke, nanti aku sama Garry adikku akan menemani kamu karaoke Chloe" kata Elena tersenyum penuh semangat untuk memberikan semangat pada Chloe "Iya, terima kasih mau menghibur Na" ujar Chloe sambil menghapus air matanya. *** Pukul 19.30 pm, setelah makan malam bertiga, Chloe, Elena dan Garry pergi menuju tempat karaoke. Garry adik Elena yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA sempat terpesona pada Chloe Ia menatap lekat pada sahabat Kakaknya itu, seolah baru pertama kali bertemu dia selalu ramah dan tersenyum pada Chloe. Malam itu Chloe mamakai blus merah dengan jeans serta rambutnya yang ikal di urainya sehingga terkesan modis dan sexy. Selintas Chloe mirip Preety Zinta artis India namun rambutnya keemasan, bukan cokelat. "Eh, kamu kok lihat Chloe seperti itu? belum cukup umur loh.." celetuk Elena pada Garry "Tidak apa-apa kan kak? Kak Chloe cantik sekali malam ini" kata Garry malu-malu pada Chloe "Oh, jadi cuma malam ini kakak cantik?" kata Chloe dengan nada kesal yang dibuat-buat Mereka bertiga tergelak. Garry senang bisa ikut bergabung dengan acara kakaknya. Sesampainya di tempat karaoke mereka memesan kentang goreng dan ayam goreng cryspy serta minuman bersoda, lalu mereka memilih lagu-lagu ceria dan gembira agar Chloe tidak merasakan kesedihannya. BERSAMBUNG
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD