Mulai tertarik pada Chloe

1026 Words
Axton menghentikan mobil Chevroletnya di perempatan jalan di seberang restoran Seafood Le Bernardin, menunggu lampu merah berganti hijau, Ia yang baru saja dari rumah Edward yang jaraknya di pusat kota New York untuk mengerjakan tugas tak sengaja menoleh ke arah Restoran seafood Le Bernardin, dua sosok wanita yang tidak asing secara tidak sengaja tertangkap sorot matanya. Bukankah itu dua gadis yang membuatnya tidak nyaman pekan lalu? sekian banyak pemandangan kenapa harus ke arah mereka? Hendy menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Tapi selintas gadis dengan rambut ikal sebahu di kuncir membuat Axton tertarik untuk menatapnya lebih lama, ditatap dari samping ternyata Dia cantik juga, pikir Axton. Lampu merah berganti hijau, Axton segera mengemudikan mobilnya menuju ke Villanya, Ia memutuskan untuk makan masakannya sendiri dari pada makan di luar. Trauma keracunan makanan di masa kecil membuat Axton sangat berhati-hati untuk makan di luar. Sesampainya di rumah, Axton membuka lemari es dan mendapati stok makanannya cukup banyak karena sudah di beli sehari sebelumnya. sambil memasak, Axton memikirkan gadis yang di lihatnya di perempatan jalan tadi, kalau tidak salah kata Jack yang rambut ikal sebahu bewarna keemasan namanya Chloe dan yang rambut pendek namanya Bella. keduanya cantik, namun Axton lebih tertarik pada Chloe. Namun sedetik kemudian Ia menepis bayang-bayang tadi dan memilih melanjutkan memasak makan siangnya. *** Selesai makan Udang sambal dan Cumi goreng tepung, kini Axton membuka laptop dan kembali bergelut dengan tugas-tugas kuliah yang sudah mendekati deadline, beberapa tugas merupakan tugas pribadi dan selebihnya tugas adalah kelompok. Pukul 17.00 semua tugas selesai. Axton mandi dan bersiap-siap untuk menyediakan makan malam untuk dirinya sendiri. Villa Axton cukup besar untuk ditinggali sendiri, dengan prabotan mahal dan lengkap Villanya tampak sepi, Televisi yang jarang di tonton, biasanya Elena dan Garry datang setiap hari sabtu namun kemarin mereka tidak datang, menambah sepi suasana Villanya karena itulah Axton lebih suka belajar dan bermain game di Handphone jika ada waktu luang setelah belajar. Dia tidak terlalu suka media sosial bahkan sangat jarang membukanya. Jam 20.00 Axton menghabiskan makan malamnya bersama Chung-Chung, kucing kesayangannya dan setelah itu kembali ke kamarnya. Drrt.. drrt.. Handphone Axton berbunyi, telepon dari Elena Stuart sepupunya. "Hallo" Axton mengawali "Hallo Hen, maaf ya kemarin aku sama Garry tidak datang, padahal sudah janji mau membantu menanam tomat" kata Elena menyesal "Tidak apa-apa Na, tomatnya sudah aku tanam sendiri, tapi kok tumben Kamu dan Garry tidak datang? " tanya Axton "Kemarin sahabat karibku sedang ada masalah, jadi tidak mungkin aku sebagai sahabatnya tidak menghiburnya" Sahut Elena menjelaskan "Iya tidak apa-apa kok, tapi kalau minggu depan kamu mau datang menagajak Garry sama teman-teman Kamu boleh juga" kata Axton "Beneran boleh? bukannya Kamu risih kalau di kelilingi banyak orang?" sahut Elena penasaran "Iya boleh, Kamu juga kira-kira kalau ajak teman paling satu atau dua boleh saja, tidak mungkin mengajak semua teman sekampus kan? " sahut Axton dengan nada sedikit kesal "Yee.. kirain introvert Kamu sudah berubah jadi etrovert" Elena tergelak "Ya sudah itu saja ya Hen, Aku masih ada janji sama Ibu mau cuci piring.." Kata Elena "Oke salam untuk tante, Om dan Garry" sahut Axton memutus telepon mereka. Setelah telepon Elena, jam dinding menunjuk pukul 22.30. rasa kantuk tak bisa di bendung, Axton tertidur dengan piyama Biru begaris putih, wajahnya begitu tampan disinari rembulan yang menyusup dari jendela kamarnya. *** Chloe Dakota menatap showernya yang tak kunjung menjatuhkan air, merasa kesal namun Dia tak bisa berbuat apa-apa, lalu diputarnya keran air yang letaknya di bawah Shower dan perlu waktu 10 menit bagi Chloe untuk mencukupi kebutuhan air mandinya. Setelah Mandi dan Sarapan jam menunjukkan pukul 07.30. Mati aku batinnya, butuh 10 menit dari Apartemennya untuk sampai di gerbang kampus dengan menggunakan taxy. Chloe lalu berjalan kaki menuju MKU dengan agak cepat, jam menunjukkan pukul 07.40. jarak gerbang kampus ke gedung MKU lumayan jauh untunglah letak Apartemen Chloe dekat dengan Columbia University, tempatnya menuntut ilmu sekarang ini. Pukul 08.00 Pintu kelas hampir ditutup, dengan cepat Chloe mendorong pintunya, lelaki yang berada di balik pintu agak terkejut, hampir saja pintu mendorongnya jatuh. "Jangan di tutup dulu dong.. tidak lihat aku sudah di depan kelas" Kata Chloe sedikit mengeraskan suaranya sambil terengah.. "Mana aku tahu, lihat wajahmu saja Aku malas" Sahut Axton kesal "Cih, memang Aku senang lihat Kamu? mual iya.." jawab Chloe ketus Mata Chloe dan Mata Axton saling menatap dingin, kemudian Axton melengos dan duduk di kursinya. Sementara Chloe mengepalkan tangannya, ingin rasanya Dia jambak rambut lelaki menyebalkan itu. "Harusnya tadi tidak Kujawab tuh perempuan, ngapain juga Aku terpancing kata-katanya.. cih buang-buang waktu saja" Axton merutuki dirinya "Aku dengar kata-katamu tadi loh, hati-hati nanti jatuh cinta kalau terlalu benci" celetuk Jack "Amit-amit deh dapat pacar cerwet seperti itu, memangnya dunia ini tidak ada perempuan lain.." ucap Axton kesal "Eh, kamu tidak tahu kan kalau cinta dan benci itu setipis kulit bawang.." kata Jack tergelak Sementara di kursinya Chloe mengomel tiada henti. "Eh Bel, Kamu lihat tuh lelaki idaman Kamu tadi.. itu mulut seperti ada pisaunya, kata-katanya kasar sekali" Kata Chloe berapi-api "Tapi Kamu tumben datangnya agak siang? untung Prof belum datang" ucap Bella "Tadi ceritanya air shower di kamar mandiku tidak mau keluar air, jadi terpaksa Aku mandi pakai air keran dan harus menunggu lama.." kata Chloe dengan geram "Oke deh, biar bagimanapun wajar lah Dia kesal sama Kamu, tadi Kamu mendorong pintunya agak keras jadi dia hampir jatuh.. " ujar Bella menjelaskan "Oh, jadi sekarang Kamu belain Dia dari pada Aku? Ok, jadi begitu" kata Chloe cemberut "Ih, Kamu kok marah Chloe.. ayo kita pukul saja Dia biar tau rasa tuh" ujar Bella sambil mengepalkan tangan "Hihi.. Kamu pandai ngelawak Bel" Chloe tergelak "Biar bagaimanapun Aku selalu di pihak Kamu kok Mel.." Bella tersenyum "Nah begitu dong Bel.." Chloe tertawa riang "Sudah, kita fokus belajar saja, tuh Prof. Roger udah datang" Ujar Bella Chloe sulit berkonsentrasi, bayangan tentang Axton ternyata cukup mengganggu pikirannya, namun untungnya Prof. Roger sangat profesional dalam menjelaskan materi perkuliahan sehingga pikiran tentang Axton mulai hilang dari pikiran Chloe. Proses pembelajaran berjalan dengan baik namun kejadian hari ini membekas di hati Axton maupun Chloe. Malamnya mereka sama-sama tidak bisa tidur nyenyak. Memikirkan kejadian yang sangat menyenangkan hati, layaknya bunga-bunga bermekaran di musim semi, seperti itulah bahagianya mereka saat ini. BERSAMBUNG
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD